15. Cucu Nabi SAW

A’uudzu billaahi minasy syaythaanir rajiim

Bismillahir rahmaanir rahiim. Alhamdulillahi robbil ‘alaamin

Allaahumma shalli wa sallim wa barik ‘alaa Sayidina Muhammadin wa ‘alaa aali Sayidina Muhammadin wa ashaabihi wa azwajihi wa dzuriyyatihi wa ahli baitihi ajma'in.

Yaa Mawlana Yaa Sayyidi Madad al-Haqq.

Cucu Nabi SAW

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

amma ba'du,

Jumlah cucu Nabi Muhammad ada Sembilan.  Dan satu diantaranya adalah  cucu angkat [dari anak angkat], yakni Usamah bin Zaid bin Haritsah.  Hanya dua yang wafat saat balita, yakni  Abdullah bin Ustman dan Muhsin bin Ali Abi Thalib.  Dan hanya 2 cucu yang terus memberi keturunan hingga kini, yakni Hasan bin Ali dan Husain bin Ali.

*cat : cucu dari anak anak yang dibawa Khadijah jarang tertulis dalam kitab Shirah, sehinga tulisan ini tidak mencakup cucu dari anak2 bawaan Khadijah.

Dan seluruh cucu cucu Rasulullah lahir pada tahun Bi’tsah (masa Kerasulan Nabi SAW).  Kebalikan dengan anak anak Rasulullah. Semuanya lahir sebelum Bi’tsah, hanya satu yang lahir saat Bi’tsah, setelah Rasulullah menerima wahyu pertama.

Karena kesemua anak Khadijah, lahir saat Baginda Nabi Muhammad SAW belum diangkat menjadi Nabi.  Sedang anak  dari Maria yakni Ibrahim bin Muhammad, lahir setelah Nabi Muhammad SAW menjadi Rasulullah.

Beberapa sumber menyebutkan ada 8 cucu [kandung] Rasulullah. Satu lagi yakni Muhassan bin Ali bin Abu Thalib. Kita hanya bisa mengetahuinya dari Hadis yang diriwayatkan Hanik bin Hanik dari Ali bin Abi Thalib.

‘Tatkala Hasan dilahirkan aku menamakannya Harb [ yang artinya perang ]. Lalu Nabi datang dan bertanya, ‘Mana cucuku? Apa nama yang telah kalian berikan kepadanya?’

Kami menjawab, ‘Harb’. Beliau bersabda : ‘Namanya bukan Harb, tetapi Hasan’. Dan ketika Husain dilahirkan, aku menamakannya Harb. Kemudian Nabi datang dan bertanya, ‘Mana cucuku, ? Apa nama yang telah kalian berikan kepadanya?’

Kami menjawab, ‘Harb’. Beliau bersabda : ‘Namanya bukan Harb, tetapi Husain’.

Dan tatkala putra ketiga kami dilahirkan, aku menamakannya Harb. Beliau bersabda : ‘Namanya bukan Harb, tetapi Muhassan(Muhsin)’. Kemudian beliau bersabda : ‘Aku menamakan mereka mirip dengan nama anak anak Harun : Shabar, Shubair dan Mushabbar’. [ musnad Ahmad, 1/98 dan 118 dan Shahih Ibnu Hibban, 15/410 dan sanadnya shahih ]

Pendapat yang kuat menyatakan Muhassan wafat ketika masih kecil dan di masa Nabi. Hadis ini membantah klaim orang orang yang melampaui batas dan para pendusta bahwa Umar telah memukul Fatimah hingga kandungannya gugur.

 

Berikut adalah cucu cucu Rasulullah :

 

Catatan : untuk anak anak Fatimah, yakni Hasan Husain Ummu Kultsum dan Zaynab, dari sisi ayah mereka Ali bin Abu Thalib, mereka adalah keponakan Nabi Muhammad.  Karena Ali adalah sepupu Rasulullah.

Sedang Ali bin Al Ash dan Umamah binti Al Ash, dari sisi ayah mereka, Ali dan Umamah tetap bisa disebut cucu.  Karena sang ayah, Al Ash adalah anak dari ipar Nabi Muhammad, yakni Halah biti Khuwailid.

Kronologis

Tahun 610 M : Rasulullah diangkat menjadi Nabi Allah.

Tahun 613 M atau Tahun 3 Bitsah

Lahirlah cucu pertama Rasulullah dari Zaynab – Al Ash, yakni :  Ali bin Abi Al Ash.  Rasulullah amat mencintai  Dan seperti kebiasaan saat itu, Ali juga disusui oleh perempuan Badui.

Ketika selesai di susui, sang ayah [ Abi Al Ash ] masih belum mau memeluk Islam.  Kemudian Rasulullah yang khawatir akan pendidikan akidah dan akhlak cucunya, mengambil sang cucu untuk dipelihara di bawah asuhan kakek neneknya sendiri.

Saat Fathu Mekah pada tahun 630 M atau 8 H, Rasulullah memasuki kota Mekah dengan membonceng Ali bin Abi Al Ash dibelakangnya.  Saat itu Ali bin Abi al Ash sudah berusia 17 tahun.  Sudah menjadi pemuda yang gagah berani.

Namun Ali bin Abi Al Ash tidak memiliki keturunan, namun apakah ia memiliki istri atau tidak, tidak ada catatan sejarah tentang itu.  Sejarah hanya mencatat ia wafat pada tahun 636 M pada masa Kahlifah Umar bin Khattab.

Tahun 614 M atau tahun 4 Bitsah

Lahirlah cucu kedua, yakni Abdullah bin Ustman.  Abdullah anak pertama dan satu satunya yang lahir dari rahim Ruqayyah [ dan Ustman bin Affan ].

Abdullah lahir di Habasyah, karena kedua orang tuanya Ruqayyah dan Ustman bin Affan tengah hijrah bersama para sahabat lainnya seperti Ja’far bin Abu Thalib. Ruqayyah dan Ustman bin Affan menikah pada tahun itu [ 614 M ] dan beberapa bulan kemudian hijrah ke Habasyah.  Ini adalah hijrah pertama yang dilakukan kaum Muslim.

Cucu kedua [atau ketiga, karena tidak ada catatan pasti tahun berapa Abdullah dilahirkan saat di Habasyah ini] ini tidak sempat bertemu dengan kakek neneknya di Mekah.  Abdullah wafat di Habasyah pada usia balita

Tahun 616 M atau tahun 6 B

Lahirlah Usamah bin Zaid bin Haritsah.   Usamah adalah cucu angkat Rasulullah dari anak angkat beliau Zaid bin Haritsah.

Tahun 620 M atau tahun 10 B

Lahir cucu ke 3 atau cucu pertama perempuan, yakni Umamah binti Abi Al Ash   Umamah adalah anak kedua Zaynab dan Abi Al Ash.

Kelahiran Umamah bagaikan pelipur lara bagi Nabi yang masih bersedih karena wafatnya Khadijah dan sang paman, Abu Thalib.  tak heran bila Rasulullah amat sangat menyayangi Umamah..  Beliau tidak juga pernah berpisah darinya meski sedang shalat.  Bila shalat dan Umamah ada dalam gendongan beliau, Nabi akan shalat sambil menggendong Umamah.

Dan seperti sang kakak, Ali, Umamah juga diasuh oleh sang kakek, Rasulullah, karena ayah mereka masih belum mau masuk Islam.

Dan seperti kakaknya pula, Umamah tidak memiliki keturunan hingga  akhir hayatnya.

Tahun 625 M atau Tahun ke 3 Hijriyah.

Lahir cucu ke empat yakni Hasan bin Ali.  Hasan adalah anak pertama dari Fatimah dan Ali bin Abu Thalib.

Rasulullah menyambut cucu ke 4nya dengan penuh syukur.  Beliau bersyahadat di telinga Hasan, men Tahnik dan memberinya nama Al Hasan, mencukur rambbutnya dan bersedekah perak pada orang2 fakir seberat timbangan rambutnya.

Hasan memiliki beberapa istri dan anak anak.  Dan keturunan Hasan hingga kini masih ada.

Tahun 626 M atau Tahun ke 4 H

Lahir cucu ke lima yakni Husain bin Ali.  Husain adalah anak kedua dari Fatimah dan Ali. Dan seperti kakaknya Hasan, nama Husain juga diberikan langsung oleh Rasulullah.

Seperti kakaknya Hasan, Husain juga memiliki beberpa istri adan anak anak.  Keturunan Husain masih banyak dijumpai hingga saat ini.

Tahun 630 M atau Tahun 8 H

Lahirlah cucu ke enam dan cucu perempuan ke dua, yakni Zaynab binti Ali.  Zaynab adalah anak ke 3 dan anak perempuan pertama Fatimah dan Ali.

Nama Zaynab diberikan oleh Rasulullah untuk mengenang wafatnya Zaynab binti Muhammad yang wafat beberapa bulan sebelum lahirnya Zaynab binti Ali.

Kematian Zaynab merupakan kematian ke 3 dari keluarga inti Rasulullah.  Setelah Khadijah dan Ruqayyah wafat, kini Rasulullah juga harus melepas kepergian Zaynab.

Zaynab hingga wafatnya, diketahui tidak memiliki keturunan.

Tahun 631 M atau Tahun 9 H

Lahirlah cucu ke tujuh atau cucu perempuan ke tiga, yakni Ummu Kultsum binti Ali.  Ummu Kultsum adalah anak ke 4 dan merupakan bungsu dari Fatimah dan Ali.  Karena Fatimah wafat 2 tahun kemudian [ tahun 633 M

Nama Ummu Kultsum juga diberikan oleh Rasulullah untuk mengenang wafatnya Ummu Kultsum binti Muhammad yang meninggal pada tahun itu.  .

Wafatnya Ummu Kultsum, mengakibatkan keluarga inti Rasulullah kini tinggal Fatimah satu satunya anak Rasulullah yang masih hidup.

Seperti kakaknya Zaynab, Ummu Kultsum juga dikethaui tidak memiliki keturunan.  Ia menikah dengan Umar bin Khattab.

Tahun 633 M atau Tahun 11 H

Rasulullah wafat, menyusul 6 bulan kemudian putrinya Sayidah Fatimah az-Zahra.rha wafat.

Wallahu ‘alam bish showab, wal ‘afu minkum,

Wassalamu a’laikum warrahmahtullahi wabarakatuh

Wa min Allah at taufiq hidayah wal inayah, wa bi hurmati Habib wa bi hurmati fatihah!!