Susuk Bikin Sulit Mati

Al-Kisah no.18/2004

Assalamu’alaikum Wr Wb

 

Beberapa kali saya menemukan kiai di Jakarta yang memakai susuk. Alasannya untuk mendapat kewibawaan. Bagaimana sebenarnya hukum memakai susuk itu? 

Atas jawaban habib Luthfi, saya sampaikan terimakasih. 

 

Wassalum’alaikum Wr Wb.

 

 

Wa’alaikumsalam Wr Wb 

Ingin saya garis bawahi dulu, persoalan kewibawaan itu bukan persoalan susuk. Wibawa atau tidak seseorang ditentukan baik buruknya akhlak orang tersebut. Sehingga kalau mau berwibawa, ya sebaiknya dibenahi dulu akhlaknya. Individu kita harus diperbaiki, termasuk karakter dan kepribadian. Ubah atau naikkan dahulu karakter kita menjadi lebih baik, perilaku kita dan kedekatan kita kepada Allah SWT. Disitulah sumber wibawa sebenarnya. Yaitu, kedekatan kita kepada Allah SWT. 

Adapun memasang susuk itu hukumnya tidak bisa dibenarkan. Nilainya kecil. Disitu ada nilai lain yang belum tentu sipemasang susuk sendiri bisa memanfaatkan, termasuk bagaimana kegunaan susuk itu. 

Susuk itu biasanya akan berakibat dibelakang hari. Si pemakai antara lain akan merasa susah ketika akan mendekati ajalnya. Kalau tidak ada yang sanagt terpaksa atau sanagt mendesak, apalagi hanya untuk kewibawaan, lebih baik tidak dibiasakan pasang susuk. Karena dalam pasang susuk itu terdapat asma Allah atau bacaan-bacaan yang harus dituliskan dengan emas atau benda berharga lainnya.  

 

Habib Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya, (Pekalongan)

Ra’is Am Idarah ‘aliyyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah