Maulid Kanzus Shalawat 2014

Berikut adalah rangkuman rangkaian acara Maulid Akbar yang diselenggarakan di Gedung Kanzus Sholawat kediaman Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan.

•    Senin 03 Februari 2014

Nikah Masal dalam Rangkaian Maulid Kanzus Shalawat

Nikah masal merupakan salah satu agenda tahunan yang masuk kedalam rangkaian acara Maulid Kanzus Shalawat, sudah berjalan semenjak Habib Luthfi bin Yahya mengadakan Maulid. Pada tahun ini diadakan pada Senin 03 Februari 2014. Pada acara nikah masal kali ini diikuti oleh 15 Pasangan. Nikah masal dilaksanakan di Gedung Kanzus Shalawat, peserta berasal dari Pekalongan dan sekitarnya. Setelah mengikuti nikahan mereka langsung mendapat buku nikah.

“Dalam rangkaian maulid saya tidak mengadakan khitan masal, karena khitan itu wajib kan menurut Imam Syafi’i dan Maliki. Imam Hanafi mewajibkan khitan kalau tidak bisa menjaga kesuciannya. Kalau nikah kan  wajib, daripada kita mendiamkan kumpul kebo, menolong orang yang sudah nikah siri tapi tidak mampu nikah resmi. Dan dengan ini kita membantu untuk akte anak mereka yang menjadi syarat untuk sekolah dan lain sebagainya, dan alasan lainnya.”  Demikian Habib Lutfi bin Yahya menjelaskan.

•    Selasa 04 Februari 2014

Meskipun dari pagi hujan turun, tidak mengurangi antusias ulama dan para prajurit TNI-Polri hadir dalam silaturahim yang diselenggarakan oleh Habib Muhammad Lutfi bin Yahya. Pukul 11.00 Habib Lutfi sampai ke lokasi acara, yang bertempat di Ballroom Hotel Grand Mandari Pekalongan. Habib Lutfi beramah tamah dengan Jenderal Polisi Sutarman dan kemudian dilanjut makan siang bersama Panglima TNI Jenderal Muldoko yang tiba pada pukul 12.10 siang.

Seperti disampaikan Habib Lutfi di kediamannya, acara ini diselenggarakan tiada lain adalah agar ada kesepahaman antara TNI-POLRI dan ulama tentang pentingnya menjaga keutuhan NKRI. Dengan bersatunya tiga elemen ini maka bangsa ini akan kuat. Kesepahaman-kesepahaman ini perlu terus dibangun, dan JATMAN sebagai organisasi Thariqah siap mengawal NKRI harga mati.

Acara ini dihadiri oleh 1700 peserta, 300 prajurit TNI, 300 anggota POLRI dan 1100 peserta lainnya adalah ulama dari seluruh Indonesia. Acara yang dimulai pukul 9 ini berakhir pukul 14.45, karena Habib Lutfi beserta Panglima TNI dan Kapolri menyambut kedatangan Presiden RI Bpk. Dr. Soesilo Bambang Yudoyono yang tiba pada pukul 15.00 di statsion Pekalongan.

Sambutan Kapolri Sutarman

Jenderal Polisi Sutarman menjadi narasumber pertama pada acara ‘Silaturahim TNI/Polri dan Ulama se-Indonesia’. Jenderal yang oleh Habib M. Lutfi bin Yahya disebut Kiai ini dengan fasih mengutip ayat al-Quran dan hadits dengan fasih. Dalam pidatonya Kapolri mengatakan:

“Kebinekaan adalah wahana dan anugrah yang harus kita syukuri. Karena kita hidup tak mungkin tanpa adanya perbedaan. Kita harus bersatu padu membagun bangsa ini. Sebagaimana dalam al-Quran disebutkan bahwa Nabi adalah ‘uswah hasanah’; teladan yang baik, dan dalam hadits disebutkan bahwa Nabi diutus untuk menyempurnakan akhlak.

Maka kalau kita mengaku umat Nabi Saw., selayaknya kita meniru hasanah yang dicontohkan Nabi Saw. Mari kita beribadah sesuai dengan profesi kita masing-masing, guru dan ulama maka sampaikanlah ajaran dengan kelembutan, dan TNI/Polri menjaga persatuan dan kesatuan. Maka kita tidak akan terpecah-belah. Kondisi ini sangat memprihatinkan pasca reformasi, kebebasan yang dilindungi undag-undang disalahgunakan untuk mencapai keinginan mereka dengan cara yang salah dengan menggunakan kekerasan.”

Kapolri juga menyoroti fenomena Islam radikal, menurutnya pemahaman sekelomok umat Islam ini perlu diluruskan, dan ini menjadi tanggung ulama untuk meluruskan pemahaman mereka. “ada kelompok Islam menganggap Polisi thagut karena tidak mengikuti ajaran mereka, dan masjid di bom karena yang membangunnya adalah polisi, ini pemahaman-pemahaman keliru”. Demikian sekilas yang disampaikan oleh Kapolri.

Sambutan Jendral TNI Moeldoko

Jenderal Moeldoko dalam sambutannya membacakan biografi singkat Habib Lutfi bin Yahya, diantara yang dibaca adalah: “Habib Lutfi menguasai ilmu kedokteran kuno dan mampu mengaransmen music dan mengarang laku genre kontemporer. Ini Habib Lutfi ini tak menyisakan profesi buat yang lain, habis semua sama beliau.

Semua negara kaya di dunia bergejolak, dan Indonesia adalah negara kaya yang sejak abad ke 15 akhir sudah diperemputkan oleh Potugis, bahkan jauh sebelumnya oleh Cina dan Kerajaan Sriwijaya. Ini menurutnya harus menjadi perhatian bangsa Indonesia semua. Hal lain adalah soal ‘isme’ termasuk idiologi ekonomi yang dipakai oleh Indonesia. Indonesia sebelumnya menganut Liberalisme ekonomi, kemudian Neo Liberalisme, dan sekang ekonomi kerakyatan.

Yang membuat Negara kuat sebenarnya bukan isme-isme itu melainkan ketahanan bangsa kita, termasuk ketahanan pangan. Ketahanan pangan itu dengan cara kedaulatan pangan. Jenderal Moeldoko menyangkan banyak sarjana pertanian yang kemudian memilih kerja di Bank, dan perkantoran. Tetu hal-hal semacam ini harus diperhatikan. Agar mandiri dalam berbagai komoditas yang kita butuhkan. Garam dari Australia, beras dari Thailand dan seterusnya.

Peran stabilisator dan dinamisator yang dulu dimiliki TNI-POLRI sekarang semakin dikurangi, ini hasil reformasi. Salah satu indikator Demokrasi berjalan baik adalah dengan dikuranginya peran Negara dan civil socity semakin dikuatkan, oleh sebab itu saat ini peran stabilisator TNI itu dipegang oleh para ulama, dan TNI/POLRI selalu mendukung para ulama,” ujarnya mengakhiri.

Pesan Habib Luthfi bin Yahya

Habib Lutfi didapuk sebagai pembicara terakhir, dalam sambutannya Habib Lutfi mengatakan: “Kita sudah mempunyai tambahan dua kiai; Kiai Jenderal Sutarman dan Kiai Jenderal Moeldoko.

Kalau TNI-Polri dan ulama masyarakat bersatu, tida aka ada yang bisa merusak keutuhan NKRI. Untuk menguatkan NKRI adalah dengan memperkuat kecintaan masyarakat terhadap TNI-POLRI dan pemerintah.”

Habib Lutfi mengamini apa yang dikatakan oleh Jenderal Moeldoko, bahwa yang mengatakan bangsa ini adalah Negara auto Pilot sangat menyesatkan, bagaimana mungkin Negeri sebesar ini auto pilot. Dan Habib Lutfi mengajak agar tak lagi mencari siapa yang salah tapi mencari apa yang salah. “Kalau mencari siapa yang salah, maka tidak aka nada ujungnya,” tutur beliau.

Pada akhir sambutannya Habib Lutfi mengatakan: “Sebagai penerjemahan apa yang disampaikan Kapolri dan Panglima, ulama thariqah di cabang-cabang hendaknya mempererat hubungan dengan Kapolres dan Dandim. Ini bukan perintah, karena saya bukan panglima TNI dan Polri tapi saya panglima Thariqah,” Habib Lutfi berkelekar.

•    Rabu 05 Februari 2014

 

Ribuan jamaah yang hadir dari berbagai penjuru Nusantara memadati Jl. Dr. Wahidin, lokasi Kanzus Shalawat tempat perayaan Maulid Akbar diselenggarakan. Dari dini hari para jamaah sudah mulai menduduki lokasi, agar bisa duduk lebih dekat ke panggung acara. Jamaah yang baru datang ke lokasi terlambat dipastikan akan mendapatkan tempat yang cukup jauh dari lokasi. Setiap gang di dekat lokasi penuh dengan kerumunan jamaah yang duduk khusu’.

Meskipun di beberapa daerah terkena bencana banjir,bahkan di beberapa titik di Kota dan Kabupaten terkena banjir, tapi tak menyurutkan jamaah untuk hadir di Maulid Nabi. Alhamdulilah, meskipun di beberapa kecamatan terdekat diguyur hujan, lokasi Maulid Habib Lutfi bin yahya terang. Padahal selama beberapa minggu sampai -1 puncak acara kediaman Habib Lutfi yang menjadi salah satu tempat acara diguyur hujan. Praktis, kondisi ini membuat jalannya acara dan kerja kepanitiaan, pasmpamres dan protokoler istana bisa bekerja dengan sinergis tanpa kendala.

Sedianya sebelum acara Presiden beserta Ibu Negara akan transit dikediaman Habib Lutfi bin Yahya. Para pejabat Negara seperti Menteri Agama; Surya Darma Ali, menteri PDT Helmy Faishal Zaini, Gubernur Jawa Tengah; Ganjar Pranowo dan pejabat pusat maupun daerah sudah Nampak berdatangan sejak pagi.

Pesan Habib Luthfi bin Yahya

Dalam tausyiahnya, Habib Muhammad Luthfi bin Yahya mengajak seluruh jamaah berjanji untuk terus setia mengabdi pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Demi Allah, saya bangsa Indonesia akan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan akan menepis segala sesuatu yang akan menggoyahkan kekuatan NKRI,” ujar Habib Muhammad Luthfi.

Sambutan Presiden SBY

Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. ini dihadiri kurang lebih 25 ribu jamaah dari Pekalongan dan sekitarnya. Jamaah berdatangan mulai pukul 10.00 WIB dengan kendaraan pribadi ataupun berjalan kaki.

Sejumlah menteri yang menyertai Presiden dalam rangkaian kunjungan kerja ke Jawa Barat dan Jawa Tengah selama empat hari ini juga hadir. Mereka, antara lain, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Mendikbud Mohammad Nuh, Menag Suryadharma Ali, Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan, Menhut Zulkilfli Hasan, dan Wamen PU Hermanto Dardak. Hadir pula Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Walikota Pekalongan Basyir Ahmad.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan sambutan saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1435 H di Kanzus Sholawat, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (5/2) pukul 13.00 WIB. Peringatan bertemakan “Dengan Maulid Nabi Kita Perkokoh Persatuan, Kesatuan, dan Keutuhan NKRI”. Berikut adalah kutipannya:

“Rasulullah Muhammad Saw. adalah pemimpin yang tak pernah berhenti membangun toleransi, mengayomi dan merangkul semua pihak. Tatanan kehidupan yang dibangun Nabi Muhammad Saw. di Madinah itu menjadi inspirasi Indonesia.

Tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang dibangun Rasulullah di Madinah menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia untuk membangun kehidupan yang serupa, yakni masyarakat beragam yang tetap bisa hidup berdampingan dengan damai dan harmonis.

Kalau Bangsa Indonesia memiliki semangat, tekad dan upaya seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad Saw., maka dengan izin Allah Swt. Indonesia akan semakin maju, aman, adil dan sejahtera. Kita perlu meneladani kepribadian, akhlak, tutur kata dan kesantunan beliau Saw. Rasulullah adalah seorang pemimpin yang mendorong umat untuk bekerja keras, rajin menuntut ilmu dan tidak mudah menyerah.

Keberhasilan pembangunan bukan hanya ditentukan oleh pemimpin. Meskipun peran pemimpin penting, tetapi dukungan seluruh rakyat Indonesia sangat dibutuhkan. Berkat kesatuan dan persatuan itulah, lanjut Presiden, Indonesia kini dipandang dunia sebagai negara dengan perkembangan yang baik. Dunia mengakui itu.

Meskipun kita sudah mencapai perkembangan di banyak hal, tidak kalah penting kehidupan beragama. Tantangan dan permasalahan yang dihadapi juga masih banyak. Masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan. PR ini yang dalam pengerjaannya memerlukan persatuan dan kesatuan kita.

Rakyat Indonesia akan makin sejahtera jika kita bisa membangun ekonomi kita. Ekonomi bisa dibangun jika negara ini berada dalam keadaan stabil, aman, dan damai. Mari, rakyat Indonesia bersatu padu untuk ciptakan keadaan Indonesia yang stabil, aman, dan damai. Indonesia yang bersatu, Indonesia yang berdasarkan Pancasila, Indonesia yang menjalankan UUD 1945, yang berlandaskan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti meskipun berbeda-beda namun kita tetap satu.”

Di akhir sambutannya, SBY berpesan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk bergandeng tangan mengatasi masalah yang sedang terjadi di Indonesia, termasuk dalam mengatasi bencana alam. Beberapa negara di dunia juga sedang mengatasi bencana ini. “Semua sedang mengatasi masalah ini. Pemerintah pusat terus berkoordinasi dan memberikan bantuan menyelesaikan masalah-masalah yang ada. Harapan saya, kita bisa segera mengatasi masalah ini dan melanjutkan pembangunan di berbagai bidang demi hari esok yang lebih baik,” ujar SBY.

(Disadur dari: habiblutfi.net, presidenri.go.id, news.detik.com, nu.org.id, muslimedianews, radarpekalonganonline dan static.republika.co.id)

Presiden SBY hadiri peringatan Maulid Nabi di Pekalongan

Kedatangan Presiden SBY yang didampingi sejumlah menteri negara ini disambut hangat oleh Habib Muhammad Luthfi.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bergandengan tangan dengan Habib Muhammad Luthfi saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1435 H di Kanzus Sholawat, Kota Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (5/2). Saat melakukan kunjungan kerja ke Pekalongan, Presiden SBY menyempatkan diri untuk hadir dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kanzus Sholawat.

SBY: Saya Berterima Kasih kepada Habib Luthfi

Mosleminfo, Pekalongan, - Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara pribadi dan mewakili bangsa Indonesia menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada Habib Muhammad Luthfi bin Yahya atas prakarsa dan upaya yang telah dan akan dilakukan untuk menjaga keutuhan NKRI.

“Dengan gerakan yang dipelopori beliau Habib Luthfy, melalui Majelis Maulidur-Rasul seperti yang kita saksikan bersama ini, yakni menjaga persatuan dan kesatuan dan menegakkan NKRI,” katanya.

SBY menambahkan, kalau bangsa Indonesia memiliki tekad, semangat dan upaya seperti yang dicontohkan Rais Aam Jam’iyyah Ahli Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) selama ini, kita bersatu dan bekerja keras bersama membangun negeri, maka atas izin Allah SWT, Indonesia makin ke depan akan semakin maju, makin aman dan rakyatnya makin sejahtera.

Demikian dikatakan Presiden RI ke-6 saat memberikan sambutan pengarahan di hadapan puluhan ribu umat Islam yang menghadiri Majelis Maulidurrasul SAW 1435 H yang berlangsung di Gedung Kanzus Sholawat Pekalongan Rabu (5/2).

“Saya secara pribadi mengucapkan terima kasih atas komitmen dan kebulatan tekad yang dipimpin Habib Luthfi untuk setia menjaga keutuhan NKRI,” ujar Presiden SBY.

Dikatakan, kalau bangsa Indonesia bisa bersatu dalam keberbedaan, baik berbeda dalam beragama, suku, etnis, bahasa, akan tetapi tetap bersatu dan berikhtiyar bersama, maka tidak ada persoalan seberat apapun yang tidak bisa kita hadapi.

Kehadiran Presiden SBY di Majelis Maulidurrasul yang diprakarsai Habib Luthfi merupakan yang keduakalinya setelah yang pertama pada bulan April 2008 yang lalu, sedangkan kali ini merupakan kunjungan yang kedua dari rangkaian kunjungan kenegaraan di beberapa daerah di jalur Pantura.

Dalam kesempatan kehadiran di Kota Batik Pekalongan, Presiden dan rombongan yang menggunakan kereta api luar biasa juga menyempatkan melihat kerusakan jalan di jalur Pantura dan beberapa sentra batik di Pekalongan bersama ibu negara Ani Yudhoyono.

Sementara itu, Khodimul Maulid Habib Luthfi bin Yahya mengatakan, kekuatan cinta tanah air sesungguhnya ada di pundak TNI dan Polri dan dirinya beserta seluruh jamaah siap mendukung sepenuhnya.

Di hadapan Presiden SBY, Habib Luthfy mengajak kepada seluruh jamaah yang hadir untuk berjanji untuk tetap setia mempertahankan NKRI dan akan melawan sekaligus menghadapi segala kekuatan yang akan menggoyahkan NKRI.

Tampak hadir beberapa menteri kabinet Indonesia Bersatu jilid 2, yakni Mensesneg Sudi Silalahi, Mendikbud HM. Nuh, Menteri Agama H. Surya Dharma Ali, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Sosial Saleh Al Jufri, Menteri Pertanian Suswono dan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faisal Zaini. Kemudian Kapolri Jendral Polisi Sutarman, Panglima TNI Jendral TNI Moeldoko, ribuan ulama, kiai, habaib dari berbagai pelosok tanah air.

Kegiatan maulid di Kanzus Sholawat dimulai sejak pagi diisi dengan pembacaan qasidah maulid Simtud Duror, Dalailul Khoirot, jamaah Shalat Dhuhur dan puncak acara maulid dan diakhiri dengan sambutan shohibul bait, sambutan Gubernur Jawa Tengah dan sambutan pengarahan Presiden.

Pembangunan Berhasil Bukan Hanya Ditentukan Pemimpin

SBY Hadiri Maulid Nabi di Kanzus

PEKALONGAN – Persatuan di atas segalanya. Kalau Indonesia sungguh bersatu dengan apapun perbedaannya, maka tidak ada persoalan seberat apapun yang tidak bisa diatasi. Hal itu diimbangi dengan kerja keras, dan semangat untuk terus membangun negeri ini. Bukan hanya dari Pemimpinnya saja, tetapi seluruh rakyat Indonesia.

Demikian disampaikan Presiden RI DR H Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dalam sambutan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1435 H/2014 M di Kanzus Sholawat, Jalan Dr Wahidin, Kota Pekalongan, Rabu (5/2) siang. “Keberhasilan pembangunan bukan hanya ditentukan oleh pemimpin. Meskipun peran pemimpin penting, tetapi dukungan seluruh rakyat Indonesia sangat dibutuhkan,” kata SBY, yang mulai berbicara di mimbar pada pukul 13.15 WIB.

SAMBUTAN – Presiden SBY memberikan sambutan pada Peringatan Maulid Nabi yang digelar Kanzus Sholawat, Rabu (5/2).

SBY

mengungkapkan, sejak Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, para pemimpin negeri ini terus membangun negeri agar lebih maju. Mulai dari Presiden Sukarno, dilanjutkan Suharto, Habibie, Gus Dur, Megawati, hingga di masa kepemimpinannya sekarang. Persatuan kesatuan bisa terjaga. “Sekarang saya yang melanjutkan. Dan insya Allah, semangat membangun negeri agar lebih baik akan terus dilanjutkan oleh Presiden-Presiden berikutnya,” ungkapnya.Ditambahkan, berkat kesatuan dan persatuan itulah, Indonesia kini dipandang dunia sebagai negara dengan perkembangan yang baik. Dan dunia mengakui tentang hal ini. Namun, imbuh SBY, meski kita sudah mencapai perkembangan di banyak hal, seperti politik, ekonomi, kebudayaan, pendidikan, hubungan internasional, yang tidak kalah penting adalah kehidupan beragama. Tantangan dan permasalahan yang dihadapi juga masih banyak.

Meskipun kita sudah mencapai perkembangan di banyak hal, tidak kalah penting kehidupan beragama. Tantangan dan permasalahan yang dihadapi juga masih banyak. Masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan. “PR ini yang dalam pengerjaannya memerlukan persatuan dan kesatuan kita,” tandasnya.

Habib Luthfi Sebut SBY ‘Mbahnya Kyai’

Habib Muhammad Luthfi bin Yahya mengungkapkan bahwa Presiden RI Dr Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah ‘Mbahnya Kyai’. Entah hanya sekadar ungkapan semata atau bukan, yang jelas hal itu dilontarkan langsung oleh Habib Luthfi di hadapan puluhan ribu umat muslim, alim ulama, dan para habaib yang menghadiri puncak Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW di Kanzus Sholawat, Rabu (5/1).

 Kapolri Jenderal Pol Sutarman ketika sedang menjadi pembicara dalam Silaturahim TNI, Polri dan Ulama se-Indonesia di Sahid Mandarin Convention Hall, Kota Pekalongan, Selasa (4/2).

Bukan hanya Presiden SBY saja yang dikatakan oleh Habib Luthfi merupakan seorang kyai. Bahkan, Kapolri Jenderal Pol Sutarman dan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, juga diungkapkan oleh Habib Luthfi dengan panggilan Kyai.

“Kemarin kita sudah berkumpul bareng dengan ulama-ulama pada kegiatan silaturahmi ulama Se-Indonesia di Dupan Hall.  Bareng dengan Bapak Kyai Sutarman dan Bapak Kyai Moeldoko,” ungkapnya sambil tersenyum.

Ia menjelaskan, karena mereka dekat dengan ulama, dan telah bersilaturahmi bersama ulama-ulama. “Karena beliau-beliau ini kumpul dengan ulama-ulama. Sedangkan kalau Bapak Presiden adalah Mbahnya Kyai,” kata Habib, disambut senyuman lebar dan tepuk tangan para hadirin.

Kedatangan Presiden SBY bersama sejumlah menteri, Panglima TNI, Kapolri, Gubernur Jateng, Pangdam, Kapolda, serta banyak lagi pejabat di Kota Pekalongan kemarin adalah untuk menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1435 H / 2014 M yang digelar Kanzus Sholawat, dengan Khodimul Maulidnya adalah Habib Luthfi.

Menurut Habib, para tokoh-tokoh, pemimpin, dan pejabat-pejabat itulah, roda pemerintahan NKRI dijalankan. “Beliau-beliau adalah tulang punggung bangsa. Tanggungjawab NKRI ada di pundak beliau. Maka, akan kita dukung seratus persen,” tandasnya.

 

Habib Luthfi Hadiahkan Serban Hijau untuk SBY

Pekalongan, NU Online

Sebelum menghadiri maulidan yang diselenggarakan Kanzus Sholawat di Pekalongan Rabu (5/2), Habib Luthfi bin Yahya di kediaman pribadinya memberikan hadiah serban kepada SBY saat singgah sementara.  Hal ini dibenarkan seorang ajudan Habib Luthfi bahwa serban hijau yang dipakai SBY merupakan hadiah Habib Luthfi yang biasa dipakai pada acara keagamaan. Saat menyambut kedatangan SBY, Habib Luthfi masih mengenakan serban. Tetapi ketika menuju panggung arena maulid bersama SBY, Habib Luthfi sudah tidak lagi mengenakan serban. Kehadiran SBY di majelis Kanzus Sholawat Pekalongan merupakan kedua kalinya setelah sebelumnya pada April 2008. Kedatangan dan kepulangan SBY bersama rombongan menggunakan jalan khusus membuat kewalahan pasukan pengaman presiden (Paspampres). Meski pengamanan cukup ketat, SBY menyapa dan berjabat tangan kepada warga yang berderet di pinggir jalan. Usai menghadiri majelis maulid, SBY kembali mampir di rumah kediaman Habib Luthfi di jalan dr Wahidin gang 7 Noyontaan Pekalongan.

15 Pasangan Nikah Maulid Resmi Jadi Suami Istri

 

Pekalongan, NU Online

Sebanyak 15 pasangan dari wilayah Pekalongan dan sekitarnya Senin (3/2) resmi menjadi pasangan suami istri dalam acara nikah maulid yang digelar Khodimul Maulid Habib Mohammad Luthfy bin Yahya.

Acara nikah maulid yang berlangsung di Gedung Kanzus Sholawat, Jl. dr Wahidin Pekalongan berlangsung cukup meriah. Pasalnya dari lima belas pasangan calon pengantin merupakan pasangan yang sudah tidak muda lagi, bahkan diantara mereka ada yang dinikahkan sambil menggendong anaknya.

Koordinator nikah maulid Drs. H. Dzukron Luqni kepada NU Online mengatakan, dari 15 pasangan yang ikut nikah maulid semuanya telah melakukan nikah siri, jadi meskipun diantara mereka saat dinikahkan di Kanzus Sholawat ada yang menggendong anaknya, akan tetapi mereka adalah anak yang sah secara agama, akan tetapi sesuai hukum mereka belum diakui karena belum dicatatkan di KUA.

Dikatakan, untuk penyelenggaraan nikah maulid ini, pihaknya menyediakan dana sebesar 1,1 juta rupiah tiap pasang untuk biaya mahar, tali asih, rias, baju pengantin dan biaya administrasi KUA, kesemuanya merupakan bantuan dari panitia malid dan para donatur.

"Alhamdulillah kegiatan nikah maulid yang diikuti 15 pasangan dari wilayah Pekalongan dan sekitarnya berjalan cukup lancar, meski di tengah cuaca hujan hari ini," ujar Dzukron yang juga pegawai Kemenag Kabupaten Pekalongan.

Di samping acara nikah maulid, Senin kemarin (3/2) acara peringatan maulidurrasul SAW 1435 H di Kanzus Sholawat juga dimeriahkan dengan kirab merah putih yang diikuti pelajar NU, Banser, TNI Polri dan masyarakat umum dengan menempuh jarak 10 kilometer dengan berjalan kaki.

Sedangkan sore harinya diadakan pawai "panjang jimat" tidak kurang 30 kontingen yang ikut berpartisipasi berupa marching band, barongsai, pwai budaya dan aneka atraksi yang disambut ribuan masyakarat di sepanjang jalan protokol yang dilalui rombongan pawai.

Agenda hari ini Selasa (4/2) kegiatan maulid ialah Silaturrahmi nasional pengurus dan mursyid thariqah yang tergabung dalam Jam'iyyah Ahlit Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah (Jatman) dengan menghadirkan Panglima TNI Jendral Moeldoko dan Kapolri Jendral Polisi Sutarman.

Kegiatan yang berlangsung di Dupan Mall Pekalongan berlangsung selama sehari akan dibuka langsung oleh Rais Aam Idaroh Aliyah Jatman Habib Muhammad Luthfybin Yahya.

Sementara agenda lainnya ialah Sore nanti dijadwalkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta rombongan akan tiba di Pekalongan dengan menggunakan kereta api khusus kepresidenan. Kemudian nanti malam ada kegiatan pengajian Ihya Ulumuddin, pembacaan kitan manakib dan pentas musik gambus "El Balasyik" dari Jawa Timur.

MAULID NABI

Habib Luthfi Sediakan Tujuh Ribu Nampan Untuk Jamu Tamu

 

Pekalongan, NU Online

Khodimul Maulid Habib Muhammad Luthfi bin Yahya telah menyiapkan tidak kurang dari tujuh ribu nampan untuk menjamu puluhan ribu jamaah yang akan menghadiri kegiatan Maulidurrasul yang digelar Kanzus Sholawat Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu mendatang (5/2).

Jamuan dalam bentuk makanan nasi kebuli akan disajikan pada Selasa malam dan Rabu siang usai acara digelar. Untuk keperluan jamuan makan, pihak panitia telah menyiapkan 750 ekor kambing dan 6 ton beras semuanya merupakan sumbangan pribadi Habib Luthfy.

"Alhamdulillah, dari tahun ke tahun Khodimul Maulid Habib Luthfi bin Yahya yang juga Rais Aam JATMAN NU, selalu menyediakan beras dan kambing untuk menjamu seluruh jama'ah yang hadir dari berbagai daerah dan nanti akan dimasak bersama sama oleh tim khusus yang telah terlatih," ujar Sekretaris panitia Sumarjo, SH kepada NU Online.

Dikatakan, meski secara resmi panitia hanya menyebarkan undangan sebanyak 2.500 buah, akan tetapi pada kenyataannya sebagaimana tahun tahun sebelumnya ada puluhan ribu ummat Islam yang hadir dari berbagai pelosok tanah air dan jamaah yang hadir semakin meningkat, sehingga panitia telah mengantisipasi jangan sampai ada jamaah tidak mendapatkan pelayanan.

Untuk menampung puluhan ribu pengunjung, rencana sepanjang Jalan dr. Wahidin akan ditutup mulai Senin siang hingga Rabu sore. Beberapa agenda kegiatan yang telah dipersiapkan antara lain Senin (3/2) nikah maulid yang akan diikuti 13 pasangan, pawai kirab merah putih, pawai panjang jimat dan pembacaan rotibul kubro. Kemudian Selasa (4/2) pembacaan Dalailul Khoirot, khotmil Qur'an, pengajian kitab Ihya Ulumuddin, manakib dan pentas seni Gambus El Balasyik.

Selanjutnya puncak acara Rabu (5/2) diawali dengan pembacaan maulid Simtud Duror, Silaturrahim Ulama, TNI dan Polri dan pelaksanaan maulidurrasul yang akan dihadiri oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono beserta rombongan, kemudian acara peringatan maulid akan ditutup pada malam harinya dengan pentas musik Gambus El Balasyik asal Jember Jawa Timur.

Kepada panitia Habib Luthfi selalu wanti wanti agar dapat menjadi panitia yang baik, karena seluruh tamu yang hadir adalah tamu tamu Allah yang ingin menjadi bagian dan diakui sebagai ummat Rasulillah Muhammad SAW. Karena itu, seluruh panitia diminta untuk menjadi pelayan yang ikhlas semata mata karena Allah SWT.

Ribuan Jamaah Dari Penjuru Daerah Hadiri Maulid Kanzus Shalawat

Rabu, 05 Februari 2014 05:27

 

Rabu, 05/02. Ribuan Jamaah yang hadir dari berbagai penjuru Nusantara memadati Jl. Dr. Wahidin, lokasi Ganzus Shalawat tempat perayaan Maulid Akbar diselenggarakan. Dari dini hari para jamaah sudah mulai menduduki lokasi, agar bisa duduk lebih dekat ke panggung acara. Jamaah yang baru datang ke lokasi terlambat dipastikan akan mendapatkan tempat yang cukup jauh dari lokasi. Setiap gang di dekat lokasi penuh dengan kerumunan jamaah yang duduk khusu’.

Meskipun dibeberapa daerah terkena bencana banjir,bahkan di beberapa titik di Kota dan Kabupaten terkena banjir, tapi tak menyurutkan jamaah untuk hadir di Maulid Nabi. Alhamdulilah, meskipun dibeberapa kecamatan terdekat diguyur hujan, lokasi Maulid Habib Lutfi bin yahya terang. Padahal selama beberapa minggu sampai -1 puncak acara kediaman Habib Lutfi yang menjadi salah satu tempat acara diguyur hujan. Praktis, kondisi ini membuat jalannya acara dan kerja kepanitiaan, pasmpamres dan protokoler istana bisa bekerja dengan sinergis tanpa kendala.

Sedianya sebelum acara Presiden beserta Ibu Negara akan transit dikediaman Habib Lutfi bin Yahya. Para pejabat Negara seperti Menteri Agama; Surya Darma Ali, menteri PDT Helmy Faishal Zaini, Gubernur Jawa Tengah; Ganjar Pranowo dan pejabat pusat maupun daerah sudah Nampak berdatangan sejak pagi.

Siapkan 1000 Ekor kambing Menjamu Jamaah Maulid

Setiap tahun yang menghadir Maulid Kanzus Shalawat semakin bertambah. Tahun ini Habib Lutfi menyiapkan lebih dari 1000 ekor kambung untuk menjamu jamaah Maulid. Dan tak kurang 7000 nampan hidangan nasi kebuli disiapkan, demikian disampaikan Ust Abdillah salah seorang coordinator Maulid. Biasanya kambing yang tidak terpotong pada Maulid Kanzus Shalawat diberikan ke panitia-panitia Rangkaian Maulid Kanzus (Road Show Maulid Habib Lutfi) yang dimulai setelah Maulid Akbar Kanzus Shalawat di pulau Jawa-Sumatera dan Kalimantan.

Ratusan juru masak di tugaskan untuk memasak dalam jumlah besar. Ciri khas jamuan makan di Maulid Kanzus Shalawat Nasi kebuli dengan potongan kambing dengan ukuran besar, kira-kira 1 kg untuk satu potongan. Satu nampan ukuran super besar disantap oleh jamaah 4-8 orang. Tak jarang nasi kebuli yang disantap secara ‘keroyokan’ itu masih banyak tersisa, dan banyak jamaah memasukan sisa nasi kebuli kedalam kantong plastik yang dibawa dari rumah, ‘ngalap berkah’ ujar para jamaah itu.

Ribuan nampan itu didistribusikan sejak pagi masih gelap, sebelum semua lokasi disesaki jamaah. Praktis pada saat acara puncak perayaan Maulid Nabi dimulai, di semua lokasi telah tersedia Nasi kebuli yang siap disantap usai penutupan acara. Pada tahun-tahun sebelumnya acara berakhir sekitar pukul 14.30 menjelang sore.