Dr. Tanaka Bicara Tentang Al Habib Luthfi

Kru HLY.net: Bagaimana Thoriqoh di Indonesia dalam pandangan Anda?

Dr. Tanaka: Thoriqoh di Indonesia seperti yang saya lihat di negara-negara Islam lainnya, sperti di Mesir, Libiya, dan yang lainnya mempunyai signifakasi besar dalam membentuk norma dan mempunyai pengaruh yang cukup luas dalam banyak segi dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Antara  Tasawuf dan Thoriqoh mempunyai hubungan erat yang tidak dapat dipisahkan diantara keduanya.

Kru HLY.net: Di Indonesia Thoriqoh-thoriqoh yang ada berafiliasi pada organisasi yang bernama Jam’iyyah Ahli Thoriqoh Al Mu’tabarah dari penelitian Anda apa di negara muslim lainnya ada semacam lembaga yang menaungi berbagai macam thoriqoh seperti di Indonesia?

Dr. Tanaka: Iya, di negara muslim lainnya juga ditemukan organisasi yang sama, seperti Majlis A’la Li Thoriq As Shufiyah di Mesir, kedua-duanya merupakan satu organisasi yang sangat kuat dan cukup mengakar.  Hanya saya tidak tahu di Negara muslim lainnya sebab saya hanya melakukan penelitian di dua negara saja; Mesir dan Indonesia.

Kru HLY. Apa Anda melakukan kajian dan penelitian atas karya-karya Ibnu Arabi?

Dr. Tanaka: Iya, saya melakukan penelitian terhadap  Madrasah fikr Ibnu Arabi, termasuk pemikiran Al Kasani, dan penelitian-penelitian itu menjadi beberapa makalah yang cukup banyak, akan tetapi belum diterbitkan dalam sebuah buku.

Kru Hly.net: Bagaimana menurut Anda pemikiran Tasawuf Ibnu Arabi?

Dr. Tanaka: Pemikiran Ibnu Arabi merupakan satu warisan yang sangat besar, penelitian akan hal itu sudah di mulai di Jepang oleh pendahulu saya seperti Prof Izusu. Beliau melakukan kajian perbandingan antara pemikiran ibnu Arabi dengan sufi lainnya. Kitab Ibnu Arabi secara gramatika sangat sulit untuk di pahami. Saya menggunakan penjelas-penjelas (Syarah) atas kitab Ibnu Arabi.

Kru HLY.net: Jika ada melakukan penelitian atas pemikiran Ibnu Arabi apa Anda juga membaca kitab-kitab Abdul Karim Al Jili, yang dipandang ulama generasi akhir yang paling memahami pemikiran-pemikiran Ibnu Arabi.

Dr. Tanaka: Iya, saya membaca kitab-kitabnya, hanya saja saya menemukan penafsiran dan pendapat Al Jili dalam beberapa kasus bersebrangan dengan apa yang menjadi pandangan Ibnu Arabi sendiri. Seperti Abdul Wahab As Sya’rani dan Abdullah Muzni menayatakan bahwa Al Jili banyak kesalahan dalam memahami pemikira Ibnu Arabi.

Kru HLY.net: bagaimana perkembangan terkini studi Islam di Negara Anda ?

Dr. Tanaka: Cukup menggemberikan, studi ke Islaman di Jepang semakin hari semakin tinggi demikian seterusnya. Di Universitas Kiyoto sendiri kelas studi ke Islaman (Islamologi) diikuti 20 sampai 40 orang mahasiswa.

Kru HLY.net: Apakah di Negara Anda ada semacam kajian perbandingan antara ajaran Islam, dengan Konfusionisme, Budhi, atau Sintoisme?

Dr. Tanaka :  Di Jepang hanya sedikit sekali yang mempunyai pemahaman tentang Islam secara memadai, demikian juga dengan perbandingan Agama, di Jepang ada orang yang memahami Sintoisme, Konfusianisme, Budhisme dan terakhir mereka melakukan kajian perbandingan antara Islam dengan agama dan filsafat hidup yang ada di Jepang. Jadi untuk yang terakhir ini sangat sedikit sekali dilakukan.

Kru HLY. Net: Apa kampus tempat Anda mengajar kedepan apa mungkin melakukan kerjasama semacam MoU dengan Universitas-universitas di Indonesia?

Dr. Tanaka: Mungkin sekali dilakukan kerjasama antara Universitas Kioyoto dengan Universitas Islam di Indonesia jika adan kesempatan. Saat ini Universitas Kiyoto sudah melakukan kerjasama dengan Universitas Iskandariyah, semacam MoU dengan kampus tersebut.

Kru HLY: Menurut Anda apa sebenarnya faktor yang menyebabkan umat muslim tertinggal oleh negara-negara lain terutama oleh Barat, jika Anda menjumpai mobil, sepeda motor, pesawat terbang, dan tekhnologi lainnya itu semua adalah produk luar negeri. Itu barangkali salah satu indikasi muslim Indonesia tertinggal oleh negara lainnya. Apa menurut Anda faktor penyebabnya?

Dr. Tanaka: Saya memandang bahwa tekhnologi dan agama adalah sesuatu yang lain. Jadi fakta-fakta itu tidak bisa kita jadikan standar bangsa Indonesia tertinggal oleh bangsa lainnya.

Kru HLY.net: Bukankah agama itu adalah stimulus atau ruh peradaban suatu bangsa, bagaimana mungkin Anda mengatakan antara tekhnologi dengan agama sesuatu yang tidak mempunyai korelasi, seperti halnya konfusionisme menjadi cara pandang dan falsafah hidup orang Jepang?

Dr. Tanaka: Mungkin saja Konfusionisme seperti yang Anda katakan untuk masyarakat Jepang, orang Jepang menganggap penting terhadap Konfusionisme. Tetapi  tetap saja bagi saya tekhnologi adalah sesuatu yang berbeda, sehingga tidak bisa kita katakan agama adalah salah satu penyebab tertinggal atau majunya suatu bangsa.

Kru HLY.net: saya dengar Anda melakukan studi di Mesir?

Dr. Tanaka: betul saya tinggal di Mesir selama dua tahun, saya tinggal di Kairo bukan hanya mempelajari bahasa tetapi juga melakukan penelitian disana.

Kru HLY: Apa selama singgah di Pekalongan dan ketika di Jakarta sempat berbincang-bincang dengan Habib Luthfi?

Dr. Tanaka: Iya saya berbincang-bincang dengan Habib Luthfi, meskipun tidak banyak. Seperti yang saya katakan pertama pada Anda, bahwa Habib Luthi adalah orang yang aziz, Adzim  orang terhormat yang berwibawa dan mempunyi kedudukan tinggi. Beliau mempunyai pegikut grass root sangat banyak (Dr. Tanaka sempat mengikuti kegiatan Maulid Nabi Di kompi 407 bersama Al Habib Luthfi dan Habib Zaid bin Abdurahman bin Yahya Yaman), Habib Luthfi yang saya lihat adalah seorang pemikir sekaligus seorang ahli siyasah (baca: strategi), dalam diri Habib Luthfi keduanya berjalan secara beriringan. Kedua, Habib Luthfi mengetahui berbagai subjek pengetahuan secara mendalam dan beliau mengamalkan apa yang diketahuinya itu.

Demikian wawancara kru HabibLutfiYahya.net dengan Dr. Tanaka. (Tsi)