Kutipan Pengajian Jum'at Kliwon 1 Mei 2015 "Para Waliyullah"

------------

"Allah berfirman Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki (Ali Imron : 26) 

ini sering dibaca sesudah salat, ada ayat lagi, 

"Sesungguhnya pelindungku ialah Allah yang telah menurunkan Al Kitab (Al Quran) dan Dia melindungi orang-orang yang saleh" (Al A'rof : 196) 

Allah berfirman ; "Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama" (Fathir : 28) 

ada ayat lagi, "Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati, (yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa" (Yunus : 62 - 63)"

"Dan Nabi shollaallahu alaihi wasallam bersabda : man 'adaa liy waliyyan faqod adzantahu bil harobi (Barangsiapa yang memusuhi wali-Ku - kekasih-Ku - maka sungguh ia telah memulai perang kepada-Ku) (HR. Bukhori)"

"Allah ciptakan orang-orang yang diangkat menjadi pewaris baginda Nabi  shollaallahu alaihi wasallam, semuanya diberikan fadho'il (keutamaan), antara satu dan lainnya tidak sama, status wali sama tapi fadhoil mereka berbeda, karena keagungan Allah amatlah besar"

"Sebagaimana saat ini, ada yang nikmat saat baca sholawat, ada yang nikmat saat membaca istighfar, ada yang nikmat ketika membaca muawidzatain, ada yg diberi kenikmatan ketika membaca lailahaillaallah, ada yang diberi kenikmatan ketika membaca Allahu, Allahu, ada yg diberi kenikmatan hanya diam tapi merasakan apa yang dibaca orang lain dalam dzikir itu, sama kondisi kita saat ini, tidak sama, itulah keagungan Allah yang amat besar"

"Jika seseorang benar-benar mau melihat, mengerti keagungan ini bisa menjadi obat untuk menghilangkan rasa dengki/hasud diantara satu sama lain"

"Penyakit hasud timbul karena kita tidak mau melihat keutamaan Allah yang diberikan kepada hamba-Nya satu sama lain, Si A di kasih kekayaan Allah, justru dia akan bertasbih memuji Allah bukan malah hasud"

"Ketika melihat pepohonan, tidak ada yang sama, contoh pohon singkong, Allah berikan kelebihan, jika di petik bisa tumbuh tapi belum tentu sama nilainya, ada yang berbuah ada yang tidak, ada yang lebat ada yang tidak, tapi ketika mata kita yang serba kurang melihat, kita malah menghina, apa sih kegunaan pohon ini? buat apa sih pohon ini?"

"Pohon singkong ketika pertama kali ditanam (Stek) tidak di bekali akar, tapi dia ikhtiar sampai akhirnya tumbuh akar, berdaun dan berbuah, kepanasan, kehujanan dan tidak kemana-mana tapi kita yang sudah melangkah kemana-mana khawatir kalau takut gak makan dan tidak dapat uang"

"Pohon singkong menikmati apa yang Allah berikan, ikhtiarnya, semangatnya luar biasa, tumbuh besar, dibekali daun, tumbuh umbi, hingga tidak mudah doyong, kalau sore daun-daunnya mengepul keluarkan CO2, orang-orang yang keenakan di sawah sampe maghrib tidak sadar satu ufuk bergeser, kalau pergantian siang ke malam daun-daun mengeluarkan fosfor, kepala pusing di sawah dikira masuk angin"

Pohon singkong berjuang lagi, agar bisa berdiri tegak dan elastis, akarnya mulai mengembung, terisi menjadi buah (umbi), yang akhirnya pohon singkong walau kena angin atau apapun jarang yang mudah tumbang, terkecuali tertimpa. Karena mempunyai kestabilan dan keseimbangan di dalam cakar fundamentalnya (akar) sangat kuat sekali. itulah keistimewaannya Allah SWT memberi fadhoil kepada pohon singkong. Tidak cukup buahnya saja yang dimakan, sampai daunnya pun bisa dimakan diberi kelebihan Allah SWT.

"Pohon singkong bermanfaat untuk menghilangkan maag, menekan asam lambung dsb, bagi yang kena maag di makan pagi sebelum sarapan walau sedikit, siang juga dimakan pada waktu Dhuhur sebelum makan. "

"Para waliyullah lebih dari pohon singkong, diberi keistimewan masing-masing, yang tiba tidak bisa kita ketahui allahumma malikal mulki tu'til mulka man tasya' (Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki ) 

"Jangan sekali-kali menggunakan akal dalam menakar ilmu para wali, dan membicarakan tentang Wali Allah, akalnya ditaruh terlebih dahulu. Kalau semuanya mintanya masuk akal akan rusak,  karena Allah SWT memberikan sesuatu kepada hamba-Nya sama sekali tidak terikat oleh akal, semua kelebihan mereka sekehendak dan semaunya Allah SWT"

"Yang pertama kali dirintis oleh para Beliau, waliyullah adalah Tashfiyatil Qulub - kebersihan hati, gak hanya berilmu tapi mampu menempatkan ilmunya, contoh : biasanya kalau saya diundang pengajian ada "juru kipas"nya, 'Bib nanti tolong disinggung yah disini banyak tukang minumnya, ada juga yang menyampaikan banyak tukang penjudi  dll" ada pesan sponsor, penyakit hati, tujuan niat berangkat dari rumah sudah berubah."

Laa ilaa ilallah, ini kyai kok di dikte ?? 

"Diberi uang jutaan, disambut rebanaan tapi kita kurang pandai menghargai ulama, apalagi kalau sudah kena pesan sponsor, habis, sedang para kyai yang sudah mengajarkan halal haram paling dihargai satu juta cukup, sedangkan untuk hiburan-rebana-gambus bisa dibayar puluhan juta"

"sehingga kalau sudah bisa di dikte dan ada pesan sponsor, maka nanti yang akan berbicara adalah nafsunya bukan ilmunya, nah kalau sudah yang berbicara nafsunya maka kayak bawa air hangat, yang seharusnya air disiram jadi obat, tapi ini disiram/diminum malah kepanasan kena mulutnya, akhirnya yang kena juga ngoceh lagi 

"Berdakwalah kepada kaum awam ini (para wali berdakwah) dengan pandangan/kaca mata rahmat, dengan penuh kasih sayang, dengan lemah lembut dan kejernihan hati, dengan kebersihan serta kejernihan hati dakwah yang sampai kepada pendengar membuat mereka tidak merasa sakit tetapi malah membuka pintu taubat nasuha, ini sebabnya karena keluar dari lisannya orang yang "Tashfiyahtil Qulub (yaitu bersihnya hati dari penyakit dan kotoran seperti : Sombong, ria, hasad, iri, dengki, rakus dan sebagainya. Jika hatinya telah bersih maka ia bisa memantulkannya pada yang lain sehingga ikut tersinari,) dan Tazkiyatul Nufus (maksudnya membebaskan hati-nafsu dari pengaruh-pengaruh nafsu yang senantiasa berusaha dan bertipu daya untuk menguasai hati manusia)"

"inilah susahnya menjadi seorang Mubaligh, apalagi kalo sudah kena jurus 'kipas' tadi, akhirnya bisa 'masuk angin', sekedar contoh. Para Awliya tidak demikian," 

"Ada wali, orang shaleh, jelas telah diberi hatif (ilham) oleh Allah SWT, 'barangsiapa menghadiri wafatnya auliya besar Mbah Soleh Kebagusan, maka akan dijadikan penggantinya, mendengar suara hatif itu siapa yang tidak ingin menjadi wali-Nya, jam 3 subuh sang wali sudah siap-siap hadir di saat wafatnya sang guru, ketika di tengah jalan hendak keluar kampung diketuk hatinya oleh Allah, ditegur oleh Allah SWT langsung, kamu ini aneh mau ditinggalkan oleh gurumu kok seneng, hanya berebut ingin menjadi wali-Nya/penggantinya, apakh tidak malu sama Allah SWT, maka dia langsung jatuh lemas dan buru-buru pulang ke rumah dan taubat nasuha"

"Paginya, gurunya yang lain datang, belum berbicara gurunya sudah mengacungkan 2 jempol, maksudnya kamu berhasil, kamu tidak tertipu oleh nafsumu"

"Tipu daya nafsu luar biasa, perawan yang cantik saja kalah kalau merayu, kayak anak kecil bayi kalau berak, kencing, makan tetap saja lucu yang mengherankan malah orang tuanya kadang tanya (dengan nada gemas) ini anaknya siapa yah?? padahal sudah tahu kalau itu anaknya sendiri"

"Para awliya berhasil memerangi nafsunya, maka semakin terbuka hijabnya, semakin dekat kepada Allah, justru dia semakin fakir, semakin miskin, sadar kalau shalatnya, baca al qur'annya, ibadahnya justru menunjukkan kefakirannya, bahwa tidak bisa memberi pengaruh apapun kepada Allah, nek coro jowone nglabeti"

"Para wali kalau sudah semakin dekat, maka hatinya menjadi hidup, sehingga kalau sudah semakin dekat mereka menemukan dan mengamalkan hakikat-mutiara apa yang disebut dalam hadits Nabi shollaallahu alaihi wasallam beribadahlah seolah2 engkau melihat-Nya atau jika tak bisa, bayangkan seolah-olah dirimu sedang diawasi oleh-Nya)"

"Oleh karenanya untuk bertemu dengan para awliya dibutuhkan adab empat perkara untuk menghadap orang yang sholeh atau para wali, adab harus dipakai."

"Insya Allah Jumat kliwon mendatang tanggal 6 Juni 2015, tapi bukan penutupan walaupun Ramadhan kliwon-an tetap berjalan, tapi malam hari walau sedikit yang penting istiqomah"

"Ada yang lapor sama saya Bib kalau ramadhan enaknya libur ajah, saya jawab : saya mau kongres dulu sama para setan kalau pendapat kongres menjawab disetujui setan berhenti menggoda manusia, saya akan jawab libur, tapi kalau kongres setan menjawab tidak akan berhenti menggoda maka sampai kapanpun saya akan teruskan pengajian"

"Jaman sekarang wali tidak bisa ditakar, bukan ditakar pendapat sendiri, ukuran talinya para wali kiloan meter, tapi yang sudah merasa hebat mencoba mengukur pakai penggarisan, ilmunya para wali yang kiloan meter diukur dengan penggarisan yang cuma 40 cm, gak bakal nyampe"

lihat Video ;

https://youtu.be/uteoTbqx22c