Mengamalkan Ilmu Hikmah

Assalamu’alaikum wr wb

Habib Luthfi yang saya cintai, saya pernah belajar sebuah awrad dari seorang guru. Banyak orang bilang, ilmu yang saya pelajari tersebut termasuk ilmu hikmah. Ada juga yang mengatakan mempelajari dan mengamalkan ilmu hikmah itu tidak baik, karena condong pada kemusyrikan. Saya mohon Habib berkenan memberikan penjelasan.  

Wassalamu’alaikum wr wb.

 

Wa’alaikumsalam wr wb

Setiap manusia diperintahkan taat kepada Allah dan Rasulullah Muhammad SAW. Dengan taat kepada Allah dan Rasul-Nya, jelas kita akan memperoleh pahala yang bisa menjadi lantaran memperoleh rahmat Allah, yang antara lain berupa surga. Artinya, jika kita ber’itikad atau meyakini bahwa yang memasukkan kita ke surga adalah  rahmat Allah yang kita peroleh dengan beramal soleh, ya boleh-boleh saja. Namun jika kita meyakini bahwa yang memasukkan kita ke surga adalah pahala dan amal shaleh kita itu termasuk syirik.

Begitu juga dengan rangkaian doa dalam ilmu hikmah, seperti hizib atau asma yang disusun oleh para ulama yang biasanya diawali lafadz “Allahumma, Ya Allah…” jika kita meyakini bahwa doa-doa ilmu hikmah hanyalah sarana untuk memohon kepada Allah SWT sebagai satu-satunya Dzat yang bisa memberi dan menolong, tentu tidak ada masalah. Namun jika kita meyakini bahwa doa itulah yang mendatangkan kekayaan atau membuat selamat, perbuatan kita tersebut termasuk syirik.

Saya menghimbau agar orang Islam tidak mudah mengatakan perbuatan ini syirik, perbuatan itu musyrik. Karena syirik itu letaknya di hati, yang tidak diketahui oleh orang tersebut dan Allah.

Tidak usah jauh-jauh tentang ilmu hikmah, meyakini bahwa seseorang meninggal dunia karena terkena penyakitpun sudah syirik. Sebab, kematian apapun penyebabnya, adalah ketetapan Allah Ta’ala atas setiap mahluk-Nya yang bernyawa. Jika Allah menghendaki seseorang mati, baik ada penyakit maupun tidak, pasti orang itu akan mati. Maka jika ada yang meyakini bahwa penyakit bsa membawa kematian, atau kesehatan bisa memperpanjang usia, itu juga bisa digolongkan sebagai syirik.

Kepada saudara Kurniawan, saya sarankan bila memang aurad dan doa dalam ilmu hikmah yang anda amalkan bisa menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah dan Rasul-Nya serta dengan efeknya bisa turut membela agama dan sesama muslim, silahkan teruskan. Yang penting jaga i’tiqad baik-baik agar tidak tersusupi kemusyrikan.

 

Habib Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya, (Pekalongan)

Ra’is Am Idarah ‘aliyyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah