Yuk Kita Cintai Al Habib SAW

A’uudzu billaahi minasy syaythaanir rajiim

Bismillahir rahmaanir rahiim. Alhamdulillahi robbil ‘alaamin

Allaahumma shalli wa sallim wa barik ‘alaa Sayidina Muhammadin wa ‘alaa aali Sayidina Muhammadin wa ashaabihi wa azwajihi wa dzuriyyatihi wa ahli baitihi ajma'in.

Yaa Mawlana Yaa Sayyidi Madad al-Haqq.

Yuk Kita Cintai Al Habib SAW

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

amma ba'du,

Jabir al anshory RA bertanya kepada Nabi SAW, “Ya Rasulullah, demi ayah dan ibuku, beritahukanlah apa yang pertama kali Allah Ta`ala ciptakan sebelum segala sesuatu.” Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta`ala menciptakan sebelum segala sesuatu adalah nur Nabimu Muhammad SAW dari nur-Nya.”

 

Dalam hadist lain disebutkan bahwa dari nur tersebutlah kemudian Allah Ta`ala menciptakan langit, bumi, surga, neraka, `arsy, dan seluruh makhluk.

 

Apabila Nabi Adam AS adalah bapak seluruh manusia, maka Nabi Muhammad adalah bapak dari seluruh makhluk. Sebagaimana Habib Ali habsy RA dalam doa maulidnya menyifatkan Sang Nabi SAW dengan kalimat “Al Abil Akbar” (bapak yang terbesar).

 

Rasulullah telah menempati maqam (kedudukan) kekasih dari Allah Robbul alamin, yaitu makhluk termulia yang dicintai Allah. Dalam hadist lain disebutkan Allah Ta`ala berkata, “Kalau Aku dulu mengangkat Ibrahim sebagai khalil sesungguhnya aku telah mengangkatmu sebagai Habib (kekasih).”

 

Tidak akan sempurna keimanan seseorang tanpa rasa cinta kepada Rasulullah. Nabi SAW bersabda, “Tak beriman seseorang, sampai ia mencintaiku lebih dari orang tuanya, anaknya, dan seluruh manusia.”

 

Cinta kepada Rasulullah ini adalah jalan para sholihin sebelum kita. Begitu pula para tabi`in, sahabat, serta keluarga Rasulullah SAW. Bahkan cinta kepada beliau adalah jalan semua umat para nabi terdahulu sampai ke Nabi Adam AS.

 

Nabi Adam AS ketika memohon ampun kepada Allah Ta`ala berkata, “Ya Allah aku memohon ampun kepadamu dengan berkat Muhammad SAW.”

 

Kemudian Allah bertanya Sedangkan Allah Maha Mengetahui, “Bagaimana engkau mengenal Muhammad, bukankah aku belum menciptakannya?”

 

Nabi Adam AS menjawab, “Sebab ketika Engkau menciptakanku lalu Kau tiupkan kepadaku dari ruh-Mu, kuangkat kepalaku maka kulihat di atas Arsy tertulis Laa ilaaha illallah Muhammad Rasulullah. Maka aku tahu bahwa Engkau tidak akan menyandarkan seseorang dengan nama-Mu kecuali pasti ia adalah orang yang paling Engkau cintai. Maka aku mohon pengampunan-Mu dengan berkat Muhammad.”

 

Lalu Allah berkata, “Betul wahai Adam, sesungguhnya ia adalah makhluk yang paling aku cintai. Dan ketika engkau memohon pengampunanku dengan berkat Muhammad, sungguh telah aku ampuni.”

 

Maka siapa yang lebih mulia dari Rasulullah? Siapa yang lebih pantas untuk dicintai lebih daripada Sang kekasih Allah Ta`ala ini? Bahkan beliau adalah kekasih dari para auliya` dan sholihin.

 

Berkat Rasulullah berdirilah Islam dan sempurnalah iman. Dan berkat wajah beliau, manusia akan selamat di hari kiamat. Sabda Rasulullah SAW, “Celakalah orang yang tak melihat wajahku di hari kiamat.”

Dalam maulid Syaraful Anam disebutkan, “Barang siapa melihat wajahmu akan selamat, wahai anak dari orang yang mulia.”

 

Maka barang siapa yang mengenal Rasulullah SAW lalu mencintainya, sungguh ia telah mengambil jalan para wali, sholihin, sahabat, dan para tabi`in. Bagi mereka telah dijanjikan sorga serta keridhoan dari Allah robbul alamin… Sebagaimana hal tersebut telah di nash dalam Al quranul karim bahkan di Taurat, Injil, dan shuhuf nabiyyin Radhiallahu anhum ajma`in.

 

Dalam maulid Syaraful Anam disebutkan, “Barang siapa melihat wajahmu akan selamat, wahai anak dari orang yang mulia.”

 

Subhanallah , inilah lafazh dari nazhomnya ” Man Roaa Wajhaka Yas’adu Yaa Kariimal Waalidaini . Haudhukashshoofil Mubarrod Wirdunaa Yaumannusyuuri ” .

 

Allaahumma Sholli Wasallim Wabaarik ‘Alaihi Wa ‘Alaa Aalihii

Wallahu ‘alam bish showab, wal ‘afu minkum,

Wassalamu a’laikum warrahmahtullahi wabarakatuh

Wa min Allah at taufiq hidayah wal inayah, wa bi hurmati Habib wa bi hurmati fatihah!!