Kutipan Pengajian Rutin Jum'at Kliwon (5 Juni 2015) "Puasa Ramadhan"

Menerangkan mengenai Bab Adab Memenuhi Hajat/kebutuhan dalam kitab Jami' Ushul Awliya, ber-itikadlah dalam keyakinanmu bahwa segala sesuatu yang kita peroleh dari makhluk hajkekatnya adalah merupakan pemberian dari Allah SWT. Sembahlah Allah dengan seluruh keyakinanmu dengan kuat, maka Allah akan mengangkat derajatmu dihadapan-Nya.

Lihatlah manusia itu sesuai kedudukannya (orang tersebut) di hadapan Allah SWT, sehingga ia akan melihat "agama"-nya dibandingkan kedudukan dunia-nya. Janganlah engkau melihat dan menempatkan derajat seseorang karena kebutuhanmu (hajatnya) telah dipenuhi oleh orang tersebut. (pangkat/jabatan dsb), dan jangan engkau penuhi harapanmu karena kebutuhanmu (hajatmu) kepada seseorang, melainkan tetap engkau penuhi hati sanubarimu bahwa kebutuhan/hajat-mu yang akan memenuhi adalah Allah SWT, orang tersebut merupakan wasilah/perantara bagimu. Karena segala Qudrat/Kekuasaan itu adalah mutlak milik Allah SWT semata. Segala ilmu, Qudrat, Iradat-Nya semua tergantung kehendak Allah SWT.

Oleh karenanya, jadilah dirimu sangat berharap dan butuh hanya kepada Allah SWT, karena segala hajat-kebutuhan kita yang sanggup memenuhinya adalah DIA, Allah SWT semata. Takutlah dirimu kepada-Nya, karena hajat keperluan kita dapat tidak dipenuhi-Nya karena ketidaktaatan kita kepada-Nya. Berserah dirilah dirimu kepada Sang Penguasa, Allah SWT.

Janganlah kamu Bangga, kamu Sedih, kamu Takut dan kamu Berharap, kamu merendahkan diri kecuali hanya kepada-Nya Azza wa Jalla semata, ucapkanlah :

Bismillaahil ladziy laa yadhurru ma’asmihii syai-un fil ardhi walaa fis samaa’ii wahuwas samii’ul ‘aliim. 

“(Aku menjalani hidup pada siang atau malam ini) Dengan nama Allah yang tidak ada sesuatu pun dapat memberi mudharat, baik di bumi maupun di langit dan Dia- lah Tuhan yang maha mendengar lagi maha  mengetahui” 

Sempurnakanlah segala niatmu untuk meraih keridhoan-Nya semata, dengan "niat yang baiklah" akan mengakibatkan dirimu berada di derajat yang tinggi di hadapan Allah SWT, menjadikan amal-amalmu di-sempurnakan-Nya, karena hanya IA Yang Maha Sempurna. Tempatnya Niat itu dihati, Waktunya Niat itu ketika awal akan melaksanakan segala sesuatu amal, Fungsinya Niat untuk merasakan puas/senang di hati.

Sesuai Sabda Nabi SAW ; "Segala amal tergantung niatnya". 

Abah menerangkan masalah Puasa Ramadhan, agar merasa gembira padahal kita lapar dan dahaga, karena mendapatkan dua kebahagiaandan kenikmatan yang tidak terhingga yaitu pertama ketika berbuka dan kedua ketika berjumpa dengan Allah SWT. itu adalah keistimewaan yang luar biasa, bertemu dengan Sang Pencipta Alam semesta dan seisinya.

Islam telah mengatur untuk umat tersebut, sehat dalam berakidah,

Rasulullah Bersabda yang maknanya; sungguh kelak umat ini akan terpecah menjadi 73 agama, semuanya masuk neraka kecuali satu yang selamat, bertanyalah para Sahabat Nabi siapakah yang golongan selamat tersebut, dijawab oleh Nabi yaitu Ana (Saya) wa (dan) ashabi (Sahabatku) Sahabatku yang dijadikan oleh Allah SWT bagaikan bintang-bintang di langit yang menjadi hiasan di langit, tapi bukan hanya sekedar hiasan tetapi memberi pertanda musim hujan, musim kemarau dan arah timur-barat dst.

Sampai di dalam Surat al-Qur'an Ath-Thariq, mengurai astronomi dan juga anatomi manusia. Langit ada beberapa rel-rel yang menghubungkan antara anatomi manusia dengan astronomi.

ATH THAARIQ (YANG DATANG DI MALAM HARI)

SURAT KE 86 : 17 ayat

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"

 

ketika Isra' Mi'raj, Rasulullah merupakan kesaksian al-Qur'an, Belia menyaksikan apa yang diterangkan di dalam al-Qur'an, menyaksikan jutaan planet dan bintang-bintang. jumlahnya sama dengan sel-sel yang ada dalam diri Baginda Nabi SAW. 100% mampu bekerja sel-sel otak, sehingga mampu melihat tanpa batasan, itulah kehebatan Baginda Nabi SAW. sel-sel otak kecil dan otak besar bekerja dengan sempurna, dibawah otak ada rongga mata dan hidung, di bawah lagi paru-paru yang bertugas menyedot darah serta penggerak jantung, juga mensirkulasi jatah darah untuk jantung oleh liver.

asal darah dari makanan, dibagi oleh 5 hal, 2 najis (tinja dan air kencing) dan 3 tidak yaitu Darah putih, Darah Merah dan keringat. Keringat bisa menutup pori-pori. terutama syaraf-syaraf di kaki, semua tergantung pencernaan manusia. jika pencernaan sehat yang di kelola empudu dan pankreas hingga insulin cukup baik, maka 3 hal akan sehat. tidak menjadi darah putih memakan darah merah atau kanker darah

Semuanya tergantung pencernaan, jika bejana itu bersih, maka hasilnya bersihm, jika bejana kotor maka hasilnya kotor.

orang yang menanak nasi saja ada keraknya, bagaimana bayangkan jika kita tiap hari nonstop bekerja pencernaan pada diri tubuh kita. Islam memilihkan tidak cukup air dua kolah (70 cm kubik), cukup zat-zat mineral tidak mudah pecah menambahkan kesehatan bagi pe wudhu, mengembalikan energi yang sudah dilakukan.

Islam mengatur sampai sejauh itu, kesehatan pun pencernaan kita perlu di'cuci' dengan menggunakan "Puasa", menghilangkan kerak-kerak didalam pencernaan, di bakar dengan panasnya Puasa Ramadhan, hingga dibersihkan pencernaan dalam tubuh. kalau buka air manis jangan air es, kalau tidak punya kurma, atau makanan-makanan yang manis.

penyakit apapun yang tidak bisa diobati, disuruh puasa.

itu sebetulnya pelajaran 'besar', dari hati yang ta'aluq dengan obat-obatan dan dokter, hatinya tidak kecantol kepada Allah SWT. maka dia disuruh berpuasa. padahal obat itu diminum untuk menemukan sembuh, sedangkan yang memberikan kesembuhan adalah Allah SWT semata.

bukan obat yang menyembuhkan, syirik itu nanti.

seperti orang makan, ikhtiar mencari kenyang menghilangkan lapar kepada/dengan makanan, ikhtiar mencari pelepas dahaga dengan minum, jika orang masih ta'aluq-nya (cenderung), atau berkeyakinan yang meberikan penyembuhan adalah obat, maka tidak bakal diberi kesembuhan. ketika orang itu kembali kepada Allah SWT, maka Allah SWT memberikannya.

Islam pun mengatur selain fisik juga ruhani, diajarkan ruhaniha bersih diajarkan Tashfiyah qulub (membersihkan hati) dan Tazkiyatul Nafs (menyucikan jiwa), dari penyakit-penyakit hati iri, dengki, takabur, sombong, dendam dsb, bukan letaknya di bibir, tapi letaknya di hati.

tepat Baginda Rasulullah SAW bersabda; "kita baru keluar dari jihad kecil menuju jihad al-Akbar (besar)"....

Apa Jihad al-Akbar ? yaitu nafsu kita...

Karena jihad al-Akbar yang akan memimpin jihad asghar (kecil), hatinya bersih... memerangi nafsu kita terlebih dahulu. Terkadang tercetus kalau bisa bulan Ramadhan itu diundur saja, karena digoda akan Hari Raya kelak sang anak meminta pakaian baru buat Lebaran. Sedangkan ada orang yang menyambut Bulan Suci Ramadhan dengan gembira, karena tahu bahwa pakain baru pada Hari Raya adalah hukumnya bukan wajib melainkan sunnah.

Cerita Baginda Rasulullah berhadapan dengan anak kecil, karena menangis ditinggal ayahnya kemudian karena minder lari ke atas bukit karena pakainnya yang tidak baru dengan anak-anak lainnya. Rasulullah SAW yang sedang duduk bersama para sahabatnya, Rasulullah senantiasa mendidik kesederhanaan bukan berlebihan, meringankan untuk umatnya, seperti bacaan sehabis sholat baca tasbih 33x, dst bukan seribu atau tiga ribu, sehingga siapa pun bisa melaksanakannya. Sebagai bentuk pendekatan diri (taqarub) kepada Allah SWT Sang Pencipta.

Pernahkan kita setelah selesai shalat mengucapkan terima kasih atas bisanya ia melaksanakan perintah-Nya yaitu shalat. Merasa menghadap dirinya terhadap Allah SWT.

Menghadapi Ramadhan, silaturahmi untuk panjang umur dan memohon maaf sesama kita, setiap kesalahan yang diketahui maupun tidak ketahui karena manusia adalah tempat kesalahan. Pergunakan etika akhlak dan adab. Membaca astaghfirullah pun dengan adab.

Kalau sore jalan-jalan, ngabuburit, biasanya dijejer makanan yang dibeli untuk berbuka puasa. Terkadang kita salah kaparah, sambil menunggu buka membaca al-Qur'an, ini merupakan hal yang terdorong oleh nafsunya untuk menutupi nafsunya sendiri.

Islam mengatur segalanya baik jasmani dan ruhani, perbanyaklah ibadah, perbanyaklah amal, perbanyak membaca al-Qur'an, perbanyak membaca shalawat dan tasbih, karena bulan Ramadhan adalah adalah bulan yang penuh Rahmah penuh Barokah. mari bareng-bareng panen, jangan sia-siakan untuk kita panen. dan doa kita semua untuk umat islam dan bangsa kita seluruhnya.

barokah dalam umurnya, barokah dalam rezekinya, barokah dalam putra-putrinya, panjang umurnya dengan sehat wal afiyah, diijabah dan dikabul doa-doanya, dibersihkan hatinya dari sifat-sifat yang tidak diridhoi oleh Allah dan Rasul-Nya, dan semoga dihiasi oleh akhlak-akhlak mahmudah yang terpuji yang menghiasi hati kita semuanya. Dan khusnul khatimah serta bisa mendapat Syafa'at Baginda Rasulullah SAW.