kewajiban paling utama: ilmu 2

A’uudzu billaahi minasy syaythaanir rajiim

Bismillahir rahmaanir rahiim. Alhamdulillahi robbil ‘alaamin

Allaahumma shalli wa sallim wa barik ‘alaa Sayidina Muhammadin wa ‘alaa aali Sayidina Muhammadin wa ashaabihi wa azwajihi wa dzuriyyatihi wa ahli baitihi ajma'in.

Yaa Mawlana Yaa Sayyidi Madad al-Haqq.

kewajiban paling utama: ilmu 2

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

amma ba'du,

Oleh karenanya hendaklah engkau memegang teguh ilmu sebab keutamaannya tidak terbatas. Allah SWT berfirman:

إِنَّمَا يَخْشَى اللهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ (فاطر: 28)

Artinya: “…Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama” (Q.S Faathir: 28)

Allah SWT juga berfirman: 

...يَرْفَعِ اللهُ الَّذِيْنَ آمَنُوْا مِنْكُمْ وَالَّذِيْنَ أُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ.... (المجادلة: 11)

Artinya: “niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat” (Q.S Al-Mujaadilah: 11)

Allah SWT juga berfirman:

شَهِدَ اللهُ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ وَالْمَلاَئِكَةُ وَأُولُوا الْعِلْم... (آل عمران: 18)

Artinya: “Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu)” (Q.S Aali ‘Imroon: 18) di sini Allah menyandingkan para ahli ilmu dengan para malaikat.

Allah SWT juga berfirman:

هَلْ يَسْتَوِي الَّذِيْنَ يَعْلَمُوْنَ وَالَّذِيْنَ لاَ يَعْلَمُوْنَ.... (الزمر: 9)

Artinya: “Katakanlah: “…Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui…” (Q.S Az-Zumar: 9) yakni tidak sama baik di dunia maupun di akhirat.

Sebab hakikat taqwa yang mana ia merupakan sebab kemuliaan, kebanggaan, dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat bergantung pada ilmu. Sebab orang yang bodoh tidak mengerti bagaimana ia bertaqwa, baik dari segi perintah atau pun larangan. Dari sini nampak keutamaan dan keistimewaan ilmu ataas seluruh ibadah, dan keadaan-keadaan jiwa. Sebab semua itu bergantung pada ilmu. Oleh karenanya Rasululloh SAW bersabda:

مَا عُبِدَ اللهُ بِشَيْءٍ أَفْضَلَ مِنْ فِقْهٍ فِي الدِّيْنِ

Artinya: “Tidaklah Allah disembah dengan sesuatu yang lebih afdhol dari pengetahuan tentang agama.”

Rasululloh SAW juga bersabda: 

مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ وَيُلْهِمُهُ رُشْدَهُ

Artinya: “Barangsiapa yang Allah inginkan baginya kebaikan maka ia akan membuatnya mengerti / pandai tentang masalah agamanya dan Allah akan mengilhamkan petunjuk kepadanya.”

Rasululloh SAW juga bersabda:

اُطْلُبُوا الْعِلْمَ وَلَوْ بِالصِّيْنِ

Artinya: “Tuntutlah ilmu walaupun ke negeri Cina.”

Sedangkan Cina adalah tempat yang sangat jauh (dari jazirah arab) dan sedikit sekali dari orang-orang yang sampai padanya karena jauhnya. Jika manusia wajib menuntut ilmu walaupun ditempat yang jauh maka bagaimanakah dia tidak wajib menuntut ilmu sedangkan dia hidup di tengah-tengah para ulama atau dekat dengan mereka dan dalam mencarinya ia tidak butuh kepada banyaknya ongkos / biaya, dan tidak pula menempuh kesulitan yang besar. Rasululloh SAW bersabda:

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Artinya: “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim (lelaki ataupun wanita).”

Dan Rasululloh SAW juga bersabda:

مَنْ تَفَقَّهَ فِي دِيْنِ اللهِ كَفَاهُ اللهُ هَمَّهُ وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ

Artinya: “Barangsiapa yang mempelajari ilmu agama Allah maka Allah akan mencukupkannya dari keluh-kesah dan Allah beri rezki dari jalan yang tak di duga-duga.”

Rasululloh SAW juga bersabda:

حُضُوْرُ مَجْلِسِ عِلْمٍ أَفْضَلُ مِنْ صَلاَةِ أَلْفِ رَكْعَةٍ وَعِيَادَةِ أَلْفِ مَرِيْضٍ وَحُضُوْرِ أَلْفِ جَنَازَةٍ

Artinya: “Hadir disuatu majlis ilmu lebih utama dari salat 1000 rakaat, menejenguk 1000 orang sakit, dan menghadiri 1000 jenazah.”

Dalam hadits yang lain disebutkan:

أَشَدُّ النَّاسِ حَسْرَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ رَجُلٌ أَمْكَنَهُ طَلَبُ الْعِلْمِ فَلَمْ يَطْلُبْ

Artinya: “Orang yang paling keras azabnya pada hari kiamat ialah seorang yang memungkinkan baginya untuk menuntut ilmu namun ia tidak menuntutnya.”

Rasululloh SAW juga bersabda:

إِنَّ الْمَلاَئِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا لِطَالِبِ الْعِلْمِ رِضًا بِمَا يَصْنَعُ

Artinya: “Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap-sayap mereka untuk para penuntut ilmu karena mereka senang dengan perbuatan para penuntut ilmu tersebut.”

Diriwayatkan dari Mu’adz bin Jabal R.A ia berkata: Rasululloh SAW bersabda:

تَعَلَّمُوا الْعِلْمَ، فَإِنَّ تَعَلُّمَهُ للهِ خَشْيَةٌ، وَطَلَبَهُ عِبَادَةٌ، وَمُذَاكَرَتَهُ تَسْبِيْحٌ، وَالْبَحْثَ عَنْهُ جِهَادٌ، وَتَعْلِيْمَهُ لِمَنْ لاَ يَعْلَمُهُ صَدَقَةٌ، وَبَذْلَهُ ِلأَهْلِهِ قُرْبَةٌ، ِلأَنَّهُ مَعَالِمُ الْحَلاَلِ وَالْحَرَامِ، وَمَنَارَ سَبِيْلَ أَهْلِ الْجَنَّةِ. وَهُوَ اْلأَنِيْسُ فِي الْوَحْشَةِ، وَالصَّاحِبُ فِي الْغُرْبَةِ، وَالْمُحَدِّثُ فِي الْخَلْوَةِ، وَالدَّلِيْلُ عَلىَ السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ، وَالسِّلاَحُ عَلَى اْلأَعْدَاءِ، وَالزَّيْنُ عِنْدَ اْلأَخِلاَّءِ، يَرْفَعُ اللهُ بِهِ أَقْوَامًا فَيَجْعَلُهُمْ لِلْخَيْرِ قَادَةً وَأَئِمَّةً، تُقْتَصُّ آثَارُهُمْ، وَيُقْتَدَى بِأَفْعَالِهِمْ، وَيُنْتَهَى إِلَى رَأْيِهِمْ، تَرْغَبُ الْمَلاَئِكَةُ فِي خُلَّتِهِمْ، وَبِأَجْنِحَتِهَا تَمْسَحُهُمْ، وَيَسْتَغْفِرْ لَهُمْ كُلُّ رَطْبٍ وَيَابِسٍ، وَحِيْتَانُ الْبَحْرِ وَهَوَامُّهُ، وَسِبَاعُ الْبَرِّ وَأَنْعَامُهُ، ِلأَنَّ الْعِلْمَ حَيَاةٌ لِلْقُلُوْبِ مِنَ الْجَهْلِ، وَمَصَابِيْحُ اْلأَنْوَارِ مِنَ الظُّلْمِ، يَبْلُغُ الْعَبْدُ بِالْعِلْمِ مَنَازِلَ اْلأَخْيَارِ وَالدَّرَجَاتِ الْعُلَى فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، وَالتَّفْكِيْرُ فِيْهِ يَعْدِلُ الصِّيَامَ، وَمُدَارَسَتُهُ تَعْدِلُ الْقِيَامَ، بِهِ تُوْصَلُ اْلأَرْحَامُ، وَبِهِ يُعْرَفُ الْحَلاَلُ مِنَ الْحَرَامِ، وَهُوَ إِمَامُ الْعَمَلِ، وَالْعَمَلُ تَابِعُهُ، يُلْهِمُهُ السُّعَدَاءَ، وَيُحْرِمُهُ اْلأَشْقِيَاءَ. (رواه ابن عبد البر)

Artinya: “Pelajarilah ilmu sebab mempelajari ilmu karena takut kepada Allah sama dengan takut kepada-Nya, menuntut ilmu bernilai ibadah, mengingat-ingat kembali ilmu yang telah dipelajari adalah tasbih, membahsa ilmu bernilai jihad, mengajarkannya kepada yang tidak mengetahuinya adalah sedekah, dan memberikannya kepada orang yang pantas menerimanya adalah kedekatan dengan Allah. Sebab ilmu itu adalah rambu-rambu halal dan haram, dan petunjuk jalan bagi ahli surga. Ilmu itu sebagai penghibur ketika sendirian, dan kawan di saat keterasingan, kawan bicara di saat menyendiri, petunjuk pada saat senang maupun susah, senjata atas para musuh, dan hiasan kita di antara para sahabat. Dengan ilmu Allah mengangkat sekelompok kaum sehingga Dia jadikan mereka itu sebagai panutan dan pemimpin kepada kebaikan, sehingga tingkah laku mereka menjadi tauladan, dan mereka diajdikan sebagai orang yang dimintai pendapat. Para malaikat pun senang untuk berkawan dengan mereka, dan menyentuh mereka dengan sayap-sayapnya. Semua yang basah dan yang kering meminta ampun untuk ahli ilmu, begitu juga ikan-ikan dan hewan laut, juga hewan buas di darat dan hewan ternaknya. Sebab ilmu adalah menghidupkan hati dari kebodohan, dan cahaya dari kegelapan. Dengan ilmu seorrang hamba dapat memperoleh kedudukan orang-orang yang baik dan derajat-derajat yang tinggi di dunia dan di akhirat. Berpikir tentag ilmu sama dengan puasa, mempelajarinya sama dengan salat malam hari. Dengan ilmu tersambunglah silatur rahim, dan dengannya diketahuilah segala yang halal dari antara yang haram. Ilmu adalah imamnya amal, sedangkan amal adalah pengikutnya. Ilmu diberikan kepada orang-orang yang bahagia dan diharamkan atas orang-orang yang celaka.” (H.R Ibnu Abdilbarr)

Diriwayatkan dari Abu Dzarr dan Abu Huroiroh R.A bahwasanya keduanya berkata: “Sungguh satu bab dari ilmu yang dipelajari oleh seseorang itu lebih kami sukai daripada salat 1000 rakaat salat sunnah.”

Rasululloh SAW bersabda:

إِنَّ قَلِيْلَ الْعَمَلِ يَنْفَعُ مَعَ الْعِلْمِ وَإِنَّ كَثِيْرَ الْعَمَلِ لاَ يَنْفَعُ مَعَ الْجَهْلِ

Artinya: “Sesungguhnya sedikit amal dapat bermanfaat (jika dibarengi) dengan ilmu, dan sesungguhnya banyak amal tidak akan bermanfaat bersama dengan kebodohan.”

 

Wallahu ‘alam bish showab, wal ‘afu minkum,

Wassalamu a’laikum warrahmahtullahi wabarakatuh

Wa min Allah at taufiq hidayah wal inayah, wa bi hurmati Habib wa bi hurmati fatihah!!