Penetapan Awal dan Akhir Puasa Ramadhan Serta 1 Syawal Idul Fitri

A’uudzu billaahi minasy syaythaanir rajiim

Bismillahir rahmaanir rahiim. Alhamdulillahi robbil ‘alaamin

Allaahumma shalli wa sallim wa barik ‘alaa Sayidina Muhammadin wa ‘alaa aali Sayidina Muhammadin wa ashaabihi wa azwajihi wa dzuriyyatihi wa ahli baitihi ajma'in.

Yaa Mawlana Yaa Sayyidi Madad al-Haqq.

Penetapan Awal dan Akhir Puasa Ramadhan Serta 1 Syawal Idul Fitri

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

amma ba'du,

Awal bulan Ramadhan ditetapkan dengan melihat terbitnya hilal, yakni terlihatnya bulan yang hanya sejenak dan juga hanya satu garis lengkung yang tipis pada awal setiap hitungan bulan Qamariyah. Demikian juga penetapan akhir bulan Ramadhan sehingga berakhirlah kewajiban ibadah puasa, dengan melihat hilal tanggal satu Syawwal.

Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah kalian mulai berpuasa sehingga kalian melihat hilal (hilal tanggal satu Ramadhan), dan janganlah kalian berbuka (yakni mengakhiri ibadah puasa) sehingga kalian melihat hilal (yakni hilal tanggal satu Syawwal). Bila kalian tertutup awan sehingga tidak bisa melihatnya, perkirakanlah ia (yakni genapkan bulan Sya’ban menjadi 30 hari) sehingga hari berikutnya adalah pasti tanggal satu Ramadhan. Dan bila mendung itu di akhir Ramadhan, genapkanlah Ramadhan itu menjadi 30 hari sehingga hari berikutnya pasti tanggal satu Syawwal .” ( Shahih Al-Bukhari hadist ke 1906)

Bila ternyata kondisi langit tertutup awan, sehingga tidak memungkinkan untuk melihat hilal, jumlah hari digenapkan menjadi 30 hari. Jadi tidak ada dalam hitungan penanggalan Qamariyah (Hijriah) itu dalam sebulan kurang dari 29 hari dan tidak ada pula dalam sebulan itu lebih dari 30 hari.

Rasulullah SAW bersabda, "Satu bulan itu adalah 29 malam, maka janganlah kalian berpuasa sehingga kalian melihatnya (yakni melihat hilal awal Ramadhan). Maka bila kalian diliputi oleh awan (sehingga kalian tidak bisa melihat hilal), sempurnakanlah bilangan harinya 30 hari.” (HR Al-Bukhari dalam shahihnya riwayat Abdullah bin Umar RA).

Dalam riwayat Al-Bukhari, juga dari Abi Hurairah RA, RAsulullah SAW bersabda, "Berpuasalah kalian karena melihat hilal dan berbukalah kalian (yakni mengakhiri bulan Ramadhan) karena melihat hilal. Maka bila kalian tertutup awan sehingga tidak dapat melihatnya, sempurnakanlah Sya’ban menjadi 30 hari”. 

(Demikian pula Ramadhan bila di waktu tenggelam matahari pada tanggal 29 Ramadhan tidak terlihat hilal karena mendung atau sebab lainnya, maka sempurnakanlah ia menjadi 30 hari sehingga hari sesudahnya sudah pasti tanggal satu Syawwal).   

Wallahu ‘alam bish showab, wal ‘afu minkum,

Wassalamu a’laikum warrahmahtullahi wabarakatuh

Wa min Allah at taufiq hidayah wal inayah, wa bi hurmati Habib wa bi hurmati fatihah!!