Peletakan Batu Pertama International Batik Center (IBC)

BATU PERTAMA - Ulama Kharismatik Pekalongan Habib Luthfi Bin Ali Bin Yahya yang juga pemrakarsa pembangunan IBC secara simbolis meletakkan batu pertama pembangunan IBC, Kamis (23/12)

Peletakan Batu Pertama International Batik Center (IBC)

International Batik Center (IBC) di Wiradesa mulai dibangun ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Habib Luthfi. Bagaimana?

PUBLIKASI yang dilakukan wartawan dengan medianya masing-masing dinilai akan sangat berperan dalam mempromosikan keberadaan International Batik Center (IBC) ke tingkat nasional dan internasional.

Demikian dikatakan Bupati Pekalongan Dra Hj Siti Qomariyah MA dalam sambutannya pada acara Doa Bersama dan Peletakan Batu Pertama Pembangunan International Batik Center di lahan yang akan digunakan untuk pembangunan IBC di bekas bangunan PT Gunatex Jaya, jalan raya Wiradesa nomor 573 Pekalongan, Kamis (23/12).

"Para wartawan juga berperan besar untuk berpartisipasi mengenalkan IBC ke masyarakat luas. Kalau bisa, pembangunan IBC ini tidak hanya dijadikan sebagai ide lokal semata, tetapi ide nasional," ujarnya.

Qomariyah menjelaskan, seluruh bangsa Indonesia bertanggung jawab dengan kemajuan negerinya. "Jadi, yang bertanggung jawab untuk memajukan IBC ini bukan hanya pengelolanya saja, apakah itu pak Yusuf Gunawan (Preskom Guna Group, red) dan lainnya, tetapi kita semua," tegasnya.

Menurutnya, keberadaan IBC merupakan momentum dan pembelajaran yang sangat penting untuk mengelola batik dengan gaya baru. "Sementara, pasar-pasar yang ada tetap berkembang terus, dengan segmentasi yang berbeda," imbuhnya.

Ditambahkan, Kabupaten Pekalongan yang selama ini sudah dikenal luas dengan batiknya harus tetap bisa menjaga image tersebut. Dan salah satunya, adalah dengan membuat pusat batik yang tidak hanya sebagai tempat belanja semata, melainkan juga sebagai pusat budaya, dan kegiatan lainnya tentang batik dan masyarakatnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua penyelenggara kegiatan Drs Sony Hikmalul MSi menjelaskan tentang latar belakang pembangunan IBC, yang diprakarsai oleh tiga tokoh internasional, yakni Habib Luthfi Bin Ali Bin Yahya, Tet Siong (mantan penasehat ekonomi negeri Cina, saat ini menjadi salah seorang penasehat pariwisata Indonesia) serta Yusuf Gunawan, presiden Komisaris PT Guna Group.

"Dibangunnya IBC adalah gagasan untuk menjadikan Pekalongan sebagai pusat batik dunia. Terlebih setelah batik diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia tak benda asli Indonesia," ujarnya. Sedangkan yang berperan sebagai perancangnya, adalah Bambang Panuju (konsultan teknik tingkat internasional) pemilik PT Bina dari Bandung.

Dijelaskan pula, bahwa pengelolaan IBC diserahkan kepada tiga tokoh pemrakarsanya, untuk kemudian menunjuk pelaksananya yang berkompeten yang berasal dari kalangan pengusaha di Pekalongan.

Kapolres Pekalongan AKBP Edhie Murbowo, yang turut memberikan sambutan menggarisbawahi tentang arti pentingnya keamanan di Kabupaten Pekalongan. Dikatakan, bahwa diperlukan komitmen bersama untuk mewujudkan rasa aman. "Karena pembangunan ekonomi dan keamanan saliong berkaitan." tegasnya.

Sementara itu, Ulama kharismatik Pekalongan yang juga salah seorang pemrakarsa IBC Habib Luthfi Bin Ali Bin Yahya, memberikan gambaran tentang karya budaya bangsa Indonesia pada masa dulu, yakni candi Prambanan dan Borobudur yang sampai sekarang masih memberikan income besar untuk bangsa Indonesia. 

"Padahal itu hanya berbentuk batu yang dihias dengan ukiran indah. Itu saja masih bisa mendatangkan turis dan pendapatan bagi Indonesia. Juga makam para wali, yang sudah meninggal ratusan tahun lalu, masih pula memberikan pemasukan secara ekonomi bagi masyarakat sekitarnya," paparnya.

Maka, Habib Luthfi ingin, agar masyarakat Pekalongan menjawab tantangan untuk membuat ramai IBC yang mulai dibangun itu. "Jangan dijawab tidak, tetapi jawablah dengan perbuatan," pungkasnya.

Setelah pembacaan doa oleh Habib Luthfi, dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pembangunan IBC tahap pertama oleh ulama kharismatik tersebut. Dilanjutkan secara berturut-turut oleh Bupati Pekalongan, Dandim 0710 Pekalongan, Kapolres Pekalongan, serta Preskom PT Guna Group Yusuf Gunawan.

Acara yang dihadiri jajaran Muspida Kabupaten Pekalongan dan beberapa tokoh masyarajat tersebut juga mengawali secara resmi pemesanan kios oleh para pengusaha yang berminat. Tampak diantaranya, mantan Wakil Walikota Pekalongan H Abu Al Mafachir, Ketua Apindo Kabupaten Pekalongan HA Failasuf, dan Ketua Apindo Kota Pekalongan Umar Ahmad. (*)