Tuan Guru Syech Abdurrachman Siddiq Al Banjari

Tuan Guru Abdurrahman Siddig Al Banjari (Guru Sapat)

1. Biografi Tokoh

Syekh Abdurrachman Siddiq lahir di Kampung Dalam Pagar, Martapura, Kalimantan Selatan pada tahun 1864 M (1287 H). Ayahnya bernama Muhammad Afif bin Khadhi H. Mahmud dan ibunya bernama Shafura. Ketika berusia satu tahun, ibunya meninggal dunia karena dibunuh. Almarhum Syekh Abdurrachman Siddiq wafat pada tahun 1939 M. Syekh Abdurrachman Siddiq adalah keturunan ulama besar. Kalau dirunut ke atas, Syekh Abdurrachman Siddiq merupakan keturunan Ulama terkenal dari Banjarmasin, Syekh Arsyad al-Banjari.

Syekh Abdurrachman Siddiq adalah seorang mufti, guru agama dan ulama yang banyak mempunyai sahabat. Santrinya ada yang berasal dari Singapura dan Malaysia. Selama 17 tahun, ia menjadi mufti di kerajaan Indragiri. Di samping sebagai mufti, ia juga banyak mengarang buku-buku mengenai agama Islam. Peninggalan lain Syekh Abdurrachman Siddiq adalah sebuah masjid yang dibangun sekitar tahun 1927 M di Parit Hidayat, Sapat, Indragiri Hilir, Riau, Indonesia, berjarak lebih kurang 200 meter dari makam. Masjid ini memiliki ciri khas pada atapnya. Selain itu, terdapat peninggalan lain berupa sebuah rumah tunggu yang didiami oleh anak cucu almarhum secara bergiliran sebagai tempat melayani tamu. Terkadang, rumah tunggu ini juga dimanfaatkan oleh para tamu untuk menginap, jika tidak memungkinkan untuk pulang, atau memang berhajat untuk bermalam disana.

2. Lokasi

Makam Syekh Abdurrachman Siddiq terletak di Parit Hidayat, Kecamatan Kuala Indragiri. Sekitar 30 menit menggunakan speed boat dari Tembilahan, ibukota Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, Indonesia.

3. Deskripsi Makam

Tuan guru Syech Abdurrahman Siddiq semasa hidupnya adalah sebagai penasehat kerajaan Indragiri pada akhir abad ke 19 dan beliau wafat pada tahun 1939 dan dimakamkan di Hidayat-Sapat.

Semasa hidupnya tuan guru yang dikenal dengan gelar "Al-Banjari" adalah salah satu tokoh sentral penyebar agama Islam yang mempunyai Kharismatik setingkat dengan Wali.

Tuan Guru memiliki banyak murid yang berasal dari luar negeri dan daerah misalnya Malaka, Kalimantan, Jambi, Bangka Belitung, dan lainnya, sehlingga sampai saat ini makam beliau selalu di ziarahi oleh pengunjung yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia bahkan dari luar negeri.

 Selain ulama besar, beliau juga dikenal sebagai sastrawan yang handal, salah satu syair karyanya yang sering dipakai sebagai media dakwah sampai sekarang adalah "Syair Ibarat Kabar Kiamat"

4. Fungsi sosial

Dalam kehidupan sehari-hari, makam ini sering dikunjungi oleh warga masyarakat. Sebagian di antara mereka ada yang berasal dari Kalimantan, Singapura dan Malaysia. Ini menunjukkan bahwa makam ini merupakan salah satu pusat ritual ziarah.