Beban Ekonomi semakin berat

Al-Kisah no.07 tahun 2012

Assalamu’alaikum Wr Wb

                Habib Luthfi yang saya hormati, saya laki-laki yang telah berkeluarga. Saat ini saya mendapat cobaan yang bagi saya sangat berat.

                Sudah beberapa bulan ini saya menganggur, karena perusahaan tempat saya bekerja bangkrut. Sejauh ini saya telah berusaha semampu saya. Namun apa daya, belum ada perusahaan lain yang menerima saya. Sementara kebutuhan keluarga harus saya penuhi. Terlebih dekat-dekat ini, pemerintah akan menaikkan BBM, otomatis ini akan berimbas pada kenaikan bahan pokok lainnya, tentu  beban ekonomi saya semakin berat. Saya mohon saran serta bimbingan Habib.

                Wassalamu’alaikum Wr Wb

Wa’alaikumsalam Wr Wb

Pertama, harus saya akui, saya salut kepada saudara, karena berani terbuka dengan keadaan dan kesadaran Saudara rasakan. Tapi saudara juga harus bersabar. Banyak saudara kita yang saat ini mengalami hal yang kurang lebih sama dengan apa yang saudara rasakan.

Ujian tersebut memang tidak bisa dikatakan entengm meski mereka yang belum pernah merasakan bisa mengatakan bahwa itu belum seberapa. Namun yang paling penting kita ketahui disini adalah bila Allah Ta’ala telah mengasihi seseorang. Dia akan memberi pendidikan dengan ujian atau cobaan, agar ia lebih bersabar dan menyerahkan semuanya kepada Allah SWT atau bertawakal.

Satu contoh, bila kita sudah berusaha kesana-kemari, kemudian mentok, seperti yang saudara alami, dari situ kita akan banyak belajar. Hati kita akan kembali kepada Allah SWT. Artinya, semuanya itu “mengajak” kita kembali kepada-Nya. Ini supaya hati kita bersih, mengharapkan seuatu semata-mata kepada Allah SWT, sedangkan yang selain Allah itu sekadar ajang ikhtiar.

Bila kita sudah kembali kepada-Nya. Kemantapan itu akan muncul. Dan dari situlah akan lahir percaya diri, tanpa ada ketergantungan kepada siapapun. Langkah kita semata-mata karena perintah-Nya. Karena itu, saya yakin, pintu rizqi tidak akan tertutup hanya karena ikhtiar yang kita lakukann sudah mentok. Pasti akan ada jalan keluarnya. Karena bagi orang yang bertaqwa sudah ada  jaminan Allah , “waman yattaqillaah yaj’al lahu makhrajan wa yarzuqhu min haytsu laa yahtasib,barang siapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah akan memberinya jalan keluar dan rizqi yang tidak disangka-sangka.” (QS Ath Thalaq : 2-3)

Tugas kita bukan mencari kemudahan rizqi, atau mengharap datangnya rizqi yang tidak disangka-sangka itu. Karena itu adalah hak mutlak Allah SWT dalam membagikan rizqi-Nya. Kewajiban kita adalah meningkatkan taqwa kita. Itulah yang penting. Sehingga kita bisa makin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dan dari situlah kita akan mendapat kemudahan-kemudahan dari Allah SWT.

Tidak ada orang yang selamanya akan menangis. Pada saatnya, pasti ia akan menemukan tawa (inna ma’al ‘usri yusra-sesungguhnya bersama kesusahan itu terdapat kemudahan). Tinggal kemantapan pribadi, keimanan dan pendekatan kita kepada Allah SWT. Hindarilah putus asa dan kecil hati.kayakanlah hati kita dengan harapan. Mari bersama-sama berikhtiar. Disitulah nanti akan terbuka  segalanya dari anugrah Yang Mahakuasa terutama dalam hal kebaikan. Itulah hikmah yang akan bisa dipetik dari apa yang saudara alami saat ini.

Sedangkan pendekatan yang lain cobalah membaca surat Al Falaq 70 kali selepas sholat maghrib. 

Semoga dengan jalan ikhtiar itu, pintu rizqi Anda segera terbuka .

 

 Habib Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya, (Pekalongan)

Ra’is Am Idarah ‘aliyyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah