Sejarah Rasulullah

`Syekh Imam Al-Hafiz Abu Muhammad Abdul Ghani bin Abdul Wahid Al-Maqdisy –semoga Allah SWT meridhainya-berkata: 

"Segala puji bagi Allah SWT pencipta langit dan bumi, pencipta cahaya dan kegelapan, yang mengumpulkan para makhluk di hari perhitungan, hari kemenangan bagi orang yang berbuat baik dan kesengsaraan bagi ahli maksiat. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah dengan benar selain Allah tiada sekutu baginya, dengan persaksian yang bisa membawa kepada kebahagiaan di hari kiamat. Semoga shalawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW pemimpin para nabi dan rasul, keluarga dan para sahabatnya yang mulia".

 

Amma ba’du, ini adalah ringkasan dari sejarah Rasulullah Muhammad SAW yang penting untuk diketahui oleh setiap muslim. Harapan kami, semoga ia bermanfaat untuk para pembaca.

Kewajiban mencintai Nabi SAW

 

Setiap orang mukallaf (muslim yang telah akhir baligh-dewasa) wajib mencintai Nabi Muhammad SAW. Allah SWT berfirman :

            “Katakanlah, jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta-harta yang kamu usahakan, dagangan yang kamu takuti bakal rugi, tempat tinggal yang kamu senangi, lebih kamu cintai dari pada Allah, RasulNya dan berjuang di jalan-Nya, maka tunggulah, sampai Allah mendatangkan cobaan-Nya, Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik” (At-Taubah 24)

 

Cukuplah peringatan ini sebagai sebuah pendorong, peringatan, petunjuk dan argumentasi untuk tetap mencintai Nabi Muhammad SAW dan konsisten dengan segala hak dan kewajibannya. Karena, sungguh Allah SWT telah merendahkan orang yang lebih mencintai harta, keluarga, dan anak daripada Allah dan Rasul-NYA.

            Allah mengancam dengan firman : “Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan cobaan-Nya.”

            Kemudian Allah mengatakan mereka itu fasik (munafiq) melalui firmanNya : “Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik”.

            Allah menetapkan bahwa mereka termasuk orang yang sesat dan tidak mendapatkan petunjuk Allah.

            Nabi Muhammad SAW bersabda,” Tidak dianggap sempurna iman seseorang sehingga mereka lebih mencintaiku daripada anaknya, daripada orang tuanya, dan daripada seluruh manusia.”

            Diriwayatkan dari Anas RA.bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,”Ada tiga hal yang apabila dimiliki siapa pun maka mereka akan merasakan manisnya iman : lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya daripada selainnya, tidak mencintai seseorang kecuali karena Allah, dan tidak mau kembali kepada kekufuran seperti dia benci dilempar ke neraka.”

            Dari Umar ibn Khattab RA., ia berkata kepada Nabi,”Sesungguhnya engkau lebih aku cintai daripada segala sesuatu selain jiwaku yang ada dalam diriku.”

            Nabi lalu bersabda padanya,”Tidak sempurna iman salah satu seorang di antara kamu sehingga aku lebih dicintai dari dirinya sendiri.”

            Umar kemudian berkata,”Demi Dzat yang menurunkan kitab kepadamu, sungguh, kamu lebih aku cintai daripada diriku sendiri.

            Nabi SAW lalu berkata kepadanya,”Sekarang wahai Umar , telah lurus imanmu dan sempurna keyakinanmu.”