Cara Mencintai Ahli Bait Nabi SAW

AL-KISAH NO 04 / THN 2014

CARA MENCINTAI ANAK CUCU RASULULLAH  SAW

Assalamu’alaikum wr wb.

 Habib Luthfi yang nanda muliakan, sebelumnya nanda mohon maaf, karena pertanyaan ini berkaitan dengan habaib yang sangat nanda muliakan. Jujur, terkadang nanda sendiri bingung ketika eberapa teman saya bertanya tentang beberapa orang Habib yang ada dilingkungannya. Dalam kesehariannya ada diantara mereka yang berperilaku tidak semestinya dan tidak patut untuk dilakukan.

Dalam hal ini bagaimana menyikapinya, karena mereka adalah anak cucu Rasulullah yang sudah sepatutnya dihormati dan dimuliakan?

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Abdurrahim ,Rawamangun, Jakarta Timur.

 

Wa’alaikumsalam Wr.Wb

Mencintai para ulama, para awliya jangan melihat latar belakang mereka. Banyak sekali diantara ulama dan para wali itu tidak memiliki latar belakang keluarga yang ulama atau wali pula. Demikian pula, ketika ada keturunan salah seorang ulama atau awliya itu mempunyai anak yang terkadang berbeda perlakunya dengan orang tuanya haruskah kita mengurangi kecintaan kita kepada keulamaannya atau kewalian mereka. Itu tidak dibenarkan.

Mencintai ulama dan para wali itu haruslah seutuhnya. Jangan misalnya karena kita melihat putra Nabi Nuh AS yang diceritakan dalam Al Qur’an mendurhakai  Allah SWT, kita kemudian mengurangi keimanan kita kepada Nabi NUh AS.

Demikian pula kepada Habaib, kita ,melihat tuntunannya jelas untuk mencintai. Dan apa yang dilakukan oleh beberapa oknum Habib yang bertentangan dengan semestinya, tidaklah datuk-datuk mereka senang dengan perbuatan itu. Namun kita harus tetap mencintai mereka. Dan salah satu bentuk cinta kita kepada mereka adalah mengingatkan mereka akan perilaku mereka yang menyimpang tersebut.

Begitu besar jasa Baginda Nabi SAW. Beliaulah yang telah mengajarkan perihal iman, Islam, ma’rifah kita kepada Allah SWT, Al Qur’an, mengenal para wali, bagaimana membedakan yang haq dan yang bathil, tentang halal dan haram. Bila bukan karena Baginda Nabi SAW, mana mungkin kita bisa mengenal Allah, Rasulullah,para Awliya dan keutamaan-keutamaan lain. Cahaya yang begitu besar, yang lebih besar dari matahari, mungkinkah dikalahkan oleh hanya seekor atau beberapa ekor semut hitam kecil?

Maka dari itu, kalau kita sungguh mencintai para Habib, bila melihat ada diantara mereka yang melakukan perbuatan yang tidak sepatutnya, sampaiknaha nasihat kepada mereka, tentu dengan cara yang tidak mengurangi adab yang semestinya kepada mereka. Jika kita cinta kepada berlian yang sangat berharga, mungkinkah kita membiarkannya saja ketika berlian itu akan jatuh keselokan dan lumpur. Bila benar mencintainya, pasti kita akan memeliharanya, menjaganya dan tidak akan membiarkannya jatuh kelumpur.

Nah kita dititipi oleh Rasulullah SAW anak cucunya. Satu sisi untuk dicintai, satu sisi untuk diikuti dan diteladani, dan satu sisi lagi kita dititipi untuk menjaga anak –cucunya agar tidak sampai terjatuh, agar berlian-berlian itu tidak tergores hingga mengurangi nilainya. Hal yang demikian itu tidak akan mengurangi kecintaan kita kepada mereka. Justru cinta semacam itulah yang dituntut dari setiap orang terhadap mereka.

 

Habib Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya, (Pekalongan)

Ra’is Am Idarah ‘aliyyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah