Silaturahmi Menangkal Bala'

Assalamu’alaikum wr wb

Al Habib Luthfi Bin Ali Bin Yahya yang saya hormati, saya pernah mendengar penjelasan bahwa di bulan shafar ada yang namanya Rabu Pungkasan atau Rabu Terakhir, yang pada saat itu Allah SWT menjatuhkan berbagai macam musibah, bala’ dan bencana ke dunia. Benarkah penjelasan tersebut? Dan adakah dasarnya dari ayat Al Qur’an atau hadist Rasulullah SAW?

Kalau memang benar adanya, amalan apakah yang harus kita lakukan supaya terhindar dari bala’ dan bencana itu? 

Wassalamu’alaikum wr wb

Wa’alaikumsalam wr wb

Memang ada keterangan bahwa di bulan shafar akan jatuh bala’ dari Allah SWT tapi bentuknya kita tidak tahu. Namun yang hadistnya kurang kuat adalah amalan shalat sunnah pada hari Rabu Pungkasan. (Rabu Wekasan)

Bala yang diturunkan itu tidak lepas dari apa yang terjadi pada bulan Muharram misalnya. Bulan Muharram penuh peristiwa sejarah para Nabi yang terkena musibah. Dan dalam catatan sejarah memang yang terbanyak terjadi adalah pada bulan Muharram. Karena itu, bila tiba pada saat hari Rabu Pungkasan , lebih baik kita memperbanyak bersedekah kepada fakir miskin. Nabi SAW bersabda,” Sedekah itu untuk menolak bala’.”

Memang, peringatan Rasulullah, bala itu bisa datang kapan saja, tidak hanya di bulan shafar. Dan sedekah, sebagai salah satu senjata penolak bala’, bisa dilakukan kapan saja dan di bulan apa saja. Namun turunnya peringatan akan bala’ itu memang ditandai awalnya dari bulan Shafar. Hanya saja kita perlu waspada. Jangan sampai ada anggapan setelah bulan shafar tidak ada bala’.

Sekali lagi, bala’ bisa turun kapan saja dan itu menjadi kuasa Allah. Tetapi yang penting disini adalah, kita selalu ingat kepada Allah, supaya kita sadar bahwa kita adalah hamba yang dhaif, lemah. Kekuatan manusia itu terbatas. Ada Yang Maha dalam segala sifatNya. KepadaNyalah kita diwajibkan bergantung.

Peringatan pada bulan Shafar itu, fadhilahnya, dalam kehidupan ini kita diharapkan melangkah dengan hati-hati dan selalu ingat kepada Allah. Pertama dengan berdzikir dan berdoa kepada-Nya. Kedua kita perbanyak amal sholeh dan sedekah kepada kaum fakir miskin.

Dianjurkan dalam Islam agar kita berdoa. Salah satunya untuk mengubah nasib, dari kurang baik menjadi lebih baik. Di samping itu juga bersedekah supaya kita terhindar dari bala’. Minimal kita memberikan kesenangan dan kegembiraan pada orang yang telah kita beri sedekah. Dari rasa gembiranya menerima sedekah dari kita, dia akan bersyukur kepada Allah Ta’ala. Maka turunlah rahmat dan rahmat itulah yang akan menolak bala yang akan turun kepada kita.

Bala juga bisa tertangkal kalau kita mempererat tali ukhuwah kita, tali silaturahim dan tali kasih sayang di antara sesama manusia. Ini dimulai dari umat Islam. Kemudian berlanjut dengan persaudaraan secara kebangsaan, yang tidak membedakan suku, warna kulit dan derajat kekayaan.

Karena itu, apabila kita bersilaturahim dengan orang lain, lihatlah bahwa kita bersaudara karena agama. Namun kalau tidak seagama, kita bersaudara karena kita juga sesama ciptaan Allah.

Bagaimana kita mempersatukan hati-hati mereka? Kembali kepada perintah Allah dan Rasul-Nya, kita harus memperbanyak silaturahim. Silaturahim itu akan mendorong banyak turunnya rahmat dari Allah SWT.

Saya berikan contoh di zaman Rasululah SAW. Seorang sahabat ketika itu sedang sakit dan menurut perkiraan umurnya tinggal menghitung hari. Ketika mengetahui hal yang demikian, Rasulullah menganjurkan kepada orang tersebut untuk memperbanyak silaturahim kepada keluarga, handai tolan serta para sahabat lainnya.

Dari memperbanyak amalan silaturahim itulah, kemudian badannya menjadi sehat dan hari-harinya berlalu dengan cerah dan ceria. Berkat silaturahim, yang turun adalah malaikat Jibril dengan membawa rahmat Allah kepadanya.

Jibril memberitakan kepada Rasulullah ihwal takdir Allah terhadap sahabat tersebut. Karena sahabat tersebut mengikuti anjuran Rasul untuk memperbanyak silaturahmi, Allah menambah umurnya 30 tahun lagi. Maka Rasulullah bersabda,”Silaturahim menjadi sebab panjangnya umur.”

Bisa kita bayangkan, umur yang sudah pasti ditakdirkan oleh Allah, bisa lebih panjang berkat amalan memperbanyak silaturahim. Apalagi bala’. Maka arti silaturahim dan ukhuwah itu sangat penting, bagi umat Islam khususnya dan bangsa Indonesia umumnya.

 

Habib Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya, (Pekalongan)

Ra’is Am Idarah ‘aliyyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah