Kegelisahan al-Habib Luthfi bin Ali bin Yahya - Pekalongan

Pekalongan, NU Batik Online

Ontran ontran politik pasca pemilu seperti akan boikot pilpres, kisruh DPT hingga belum tuntasnya penghitungan suara, membuat gelisah dan prihatin Ketua Umum MUI Jawa Tengah, Habib Muhammad Luthfi bin Ali Yahya.

Kegelisahan itu disampaikan Habib Luthfi pada saat memberikan tausiyah di puncak acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1430 Hijriyah di Gedung 'Kanzus Sholawat' Pekalongan Rabu kemarin (22/4).

"Kita mestinya malu dengan orang yang sudah mati, beliau para awliya yang sudah meninggal ratusan tahun yang lalu, masih mampu memberikan kedamaian dengan memberikan rezeki bagi masyarakat yang masih hidup di sekitar makam". Lebih dari itu, ujar Habib, beliau yang sudah mati juga mampu merukunkan kepada ummat Rasulullah yang masih hidup tanpa harus bertengkar meski mereka berbeda baju dan partai.

"Lha kita yang masih hidup, malah bertengkar dan ingin mengacaukan hasil pemilu, apa kita rela NKRI terbelah hanya gara-gara yang sepele ini?"

Habib Luthfi pantas gelisah dan geram atas ulah elit-elit politik yang masih terus mempermasalahkan berbagai kekurangan di pemilu legislatif kemarin. Pasalnya, jika persoalan ini terus berlarut-larut dikawatirkan akan mengganggu jadual kegiatan pilpres yang sudah di depan mata.

Tausiyah Habib Luthfi yang juga Rais Am Idaroh Aliyah Jam'iyyah Ahlit Thariqah Al Mu'tabarah An nahdliyyah tak biasanya disampaikan disaat puncak peringatan maulid nabi di Kanzus sholawat. Sebagai khodimul maulid, Habib Luthfi pada tahun tahun sebelumnya lebih banyak duduk manis dan menyalami tamu-tamunya yang hadir.

Meski dalam susunan acara, tidak ada jadual Habib Luthfi akan memberikan tausiyah, akan tetapi karena ini dianggap penting, akhirnya diagendakan setelah Menteri Komunikasi dan Informatika memberikan kata sambutan atas nama Presiden RI.

Habib Luthfi meminta kepada yang hadir agar tidak mudah termakan issu dan rongrongan atas upaya gerakan pemecah belah kesatuan. "Kita duduk di sini dengan berbagai elemen masyarakat, ada TNI/Polri, pejabat, muslim non muslim, tokoh masyarakt dan rakyat jelata bersatu dalam satu irama ini bisa kita lakukan, yang diibaratkan indonesia mini dalam upaya menjalin persatuan di bawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia".

Acara peringatan maulid akan terus dilanjutkan di beberapa tempat. Hingga saat ini telah terdaftar 72 tempat yang akan berlangsung hingga tanggal 20 Agustus 2009 mendatang dan dijadwalkan Habib Luthfi hadir untuk memberikan tausiyah.