Uqbah bin Amir.ra

Uqbah Bin Amir (Sang Bayangan Baginda Rosulullah)

Nasab dan kelahirannya

Ternyata secara nasab Uqbah bertemu dengan Rasulullah Saw yaitu pada urutan kakeknya yang paling atas yang bernama Fahr. Adapun urutan nasabnya sebagai berikut ; Uqbah bin Nafi’ bin Abdul qais bin Luqait bin ‘Amir bin Umayah bin Dhorb bin Al Harist bin Fahr. Pada saat sebelum ia lahir Ayahnya (Nafi’) termasuk dari kaum musyrikin Quarisy yang benci terhadap Islam dan sangat memeranginya. keluarganya sangat keras sekali permusuhannya terhadap Islam, sampai tiba masa datangnya hidayah dari Allah SWT kepada sebagian keluarga ini untuk masuk kepada agama Islam, dan mereka  melaksanakan keislaman secara total. Adapun  ayahnya masuk Islam pasca penaklukan Kota Makkah ( Fathul Makkah).

Akan tetapi Ahli riwayat berbeda pendapat tentang nasab Uqbah dari Ibunya. Akan tetapi kesemua pendapat yang berbeda itu menetapkan bahwa Uqbah mempunyai hubungan darah dengan ‘Amru bin Ash.

Beliau dilahirkan satu tahun sebelum peristiwa hijrah yang Agung, dan ini adalah pendapat yang paling disetujui oleh para Muarrikh (Ahli sejarah). Sebagian riwayat ada yang mengatakan bahwa ia dilahirkan satu tahun sebelum wafatnya Nabi Saw (11 H), tetapi pendapat ini sangat rancu. Karena Uqbah tercatat oleh sejarah ikut dengan Amru bin Ash dalam peristiwa penaklukan mesir, yaitu pada 20 hijriah. Yang bearti umur Uqbah pada saat itu adalah 10 tahun. Sangat tidak masuk akal ukuran umur 10 tahun ikut dalam kelompok perang. Dan diriwayatkan juga pada tahun ke 21 H ia memimpin pasukan muslimin dalm penaklukan Zuwailiyah di Libia, dan tidak mungkin umur 11 tahun memimpin pasukan sebesar itu dalam penaklukan. Maka pendapat ini ditolak mentah-mentah.

Masa pertumbuhannya

Lingkungan keislaman yang kuat serta tabiat militer dalam keluarganya sangat kuat membentuk dirinya menjadi pribadi prajurit yang sejati. Uqbah lahir pada masa Rasulullah masih hidup, dan ia bisa disebut sahabat karena hidup pada masa rasulullah, walaupun belum pernah menemani rasul. Ada yang mengatakan bahwa ia pernah menemani rasul, akan tetapi pendapat ini tidak mempunyai hujjah yang pasti.

Adapun bakat kemiliteran dalam jiwanya adalah turunan dari keluarganya (bani Fahr). Pada masa lalu (masa jahiliyah) Bani Fahr masyhur dengan keahlianya dan kelincahanya dalam peperangan. Dan bani Fahr ini menjadi sangat berjasa dalam masa-masa penaklukan, ialah Amru bin Ash panglima yang paling terkenal dari bani Fahr dan menjadi simbol dalam penaklukan-penaklukan negara Islam.

Perjuangan beliau

Uqbah memasuki awal babak penaklukan yaitu ketika ia ikut serta dalam pasukan yang dipimpin oleh Amru bin Ash, pasukan ang ditugaskan untuk membebaskan Palestina. Kemudian setelah itu ia terus diikutsertakan dalam penaklukan-penaklukan lainya. Dari sinilah bakat kemiliteran Uqbah yang sudah ada menjadi lebih terasah dan teruji. Jiwa leadernya pun tumbuh sangat memukau dan menaruh perhatian banyak orang. Ia pun pandai dalam mengembangkan tehnik-tehnik terbaru dalam peperangan. Sehingga seringkali Uqbah diamanatkan untuk memimpin pasukan untuk merintis pembukaan negara-negara islam yang baru.

Pada tahun ke 21-H beliau ditugaskan oleh Amr bin Ash untuk memimpin pasukan ke daerah Zuwailah untuk menaklukanya secara damai. Sedangkan zuwailiyah itu sendiri terletak di ujung selatan Libia. Dan pasukan ini dengan izin Allah berhasil melaksanakan misinya. Dan mengusai daerah pesisir antara Burqah sampai zuwailiyah. Dan musuh pun bisa dipukul habis dan tidak dibiarkan ada didaerah itu. Dan disinilah ia mengukirkan banyak karya. Walaupun ia pernah beberapa kali diperintah untuk merintis penaklukan ke luar daerah ini (Burqah) ia tetap kembali ke daerah ini. Karena disinilah ia memulai perjalanan panjangnya yang Agung dalam membuka wilayah-wilayah untuk negara Islam.

Adapun Qairawan yang ia bangun adalah bentuk kepedulianya akan penyebaran agama islam. Beliau ingin islam tetap eksis dan kuat berada di Afrika. Karena ia melihat sifat orang Afrika ini butuh kepada seorang pemimpin yang menguatkan keislaman mereka, karena jika pemimpin  islam meninggalkan mereka ,mereka lebih memilih kepada  orang yang mengajak pada kekafiran. Semak belukar adalah bentuk awal dari kota Qairawan, sangat dipenuhi hewan buas dan ular-ular berbisa. Kemudian ‘Uqbah menyuruh pasukannya yang berjumlah 10ribu itu untuk membabat dan membakar semak belukar itu untuk dijadikan sebagai lahan pembangunan. Awal pembangunannya adalah pada tahun 50-H dan selesai pada tahun 55-H.

Wafat beliau

Beliau wafat pada tahun ke 63-H pada peperangan di tanah Zab di daerah Maghrib (Maroko). Dan dikuburkan didaerah itu juga bersama pasukan-pasukanya yang syahid lainya. Dan disana akan ditemukan masjid yang bernama Masjid Uqbah. Ada sebuah do’a yang menggugah yang  ia ucapkan setelah memberikan wasiat kepada putra-putranya. “ Ya Allah terimalah diriku ini dalam KeriadhaanMu, dan jadikanlah jihad sebuah kasih sayangku dan rumah kemulianku disisi-Mu”. Semoga Allah meridhai pahlawan mujahid Uqbah bin Nafi’ Al  Fahri dan memuliakan kedudukan dan pahalanya disisi Allah.Amien

Ziarah ke Pusaranya

Setelah cukup lama berada di area makam Imam Syafi’i -biasanya istirahat sebentar karena lumayan capek- perjalanan ziarah dilanjutkan dengan tujuan sahabat Uqbah bin Amir, sahabat Muhammad bin Hanafiyah, sahabat Abu Zir Al Ghiffary, Al hafidz Ibnu Hajar Al ‘Asqolany, Rabi’ah Al Adawiyah, Dzun Nun Al Mishry, Imam Laits, Abu Zuhur dan masih banyak lagi ulama-ulama dan salafu sholih yang kami temui sepanjang perjalanan dari Imam Syafi’i menuju makam sahabat Uqbah bin Amir yang hanya berjarak sekitar 1 km.

Jalan Menuju Makam

Untuk menuju ke makam-makam tadi, cara satu-satunya yang dapat kita tempuh adalah dengan berjalan kaki. Disamping dekat, antara makam satu dengan lainnya hanya berjarak beberapa meter dan jalan yang dilalui juga merupakan jalan setapak satu arah yang hanya bisa dilewati satu mobil. Kalaupun hendak memaksakan diri naik mobil, kita akan merasa capek sendiri dengan beberapa kali naik turun mobil. Dan terutama bagi yang tidak terlalu paham dengan rute makam-makam tadi dijamin tidak akan menemukannya, karena makam-makam Ulama yang kita ziarahi berupa bangunan lawas yang tidak terurus, penanda makam juga sudah usang. Walhasil perlu kejelian untuk dapat menemukannya.

Masjid Uqbah bin Amir dari samping kanan. Di area ini ada puluhan makam salafu sholih.

Makam sahabat 'Uqbah bin 'Amir

Pusara Sahabat Uqbah Bin Amir yang berada dalam sebuah bilik dalam masjid.

 Beliau adalah salah satu sahabat Rasulullah yang di utus untuk menjadi wali di Mesir. Beliau menyaksikan perjanjian ‘Aqobah Ula dan mengikuti perang Uhud.

Beliau adalah seorang yang alim dalam ilmu faraidh dan fiqh, fasih dalam lisan, seorang penyair serta penulis. Beliau termasuk ke dalam salah satu orang yang menggabungkan atau mengumpulkan Al-Qur’an menjadi sebuah mushaf. Dan beliau mempunyai mushaf sendiri yang ditulis dengan tulisan tangan miliknya.

Beliau meriwayatkan hadits dari Rasulullah sebanyak lima puluh lima hadits. Beliau wafat di Mesir pada tahun 59 H, dan di semayamkan di pemakaman Jabal Muqattam Mesir.