Hubungan Maksiat dengan bencana

A’uudzu billaahi minasy syaythaanir rajiim

Bismillahir rahmaanir rahiim. Alhamdulillahi robbil ‘alaamin

Allaahumma shalli wa sallim wa barik ‘alaa Sayidina Muhammadin wa ‘alaa aali Sayidina Muhammadin wa ashaabihi wa azwajihi wa dzuriyyatihi wa ahli baitihi ajma'in.

Yaa Mawlana Yaa Sayyidi Madad al-Haqq.

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

amma ba'du,

 

al-Quthb al-Habib Muhammad bin Abdullah bin Syeikh bin Abdullah bin Syeikh Alaydrus (q)

Dari kitab Iidhoohul Asroori Uluumil Muqorrobiin

Wahai saudaraku, sadarlah, perbaikilah amal shalehmu dengan sekuat tenaga. Amatilah setiap zaman dengan cermat. Sebab, ada zaman yang  keburukannya banyak dan kebahagiaannya sedikit. kesedihannya tersebar rata, kesusahannya banyak dan keberkahannya sedikit. Dikatakan bahwa Allah SWT. mewahyukan kepada salah seorang nabi-Nya .AS, "Jangan mencari harta dan berkeluarga di zaman yang penuh bencana." Oleh karena itu seorang yang berakal hendaknya sadar dan berhati-­hati, berusaha mendekatkan diri kepada Allah dengan segenap kemampuannya agar terhindar dari bencana. Sesungguhnya  yang menjerumuskan manusia ke dalam berbagai bencana ini tak lain adalah kelalaian, pengabaian, berpalingnya mereka dari Allah Yang Maha Tinggi, dan keinginan kuat untuk dekat kepada Allah tanpa diiringi amal yang memadai. Karena itulah Allah SWT murka dan tidak memberikan berkah pada bumi. Sehingga alam porak poranda dan keadaan makhluk pun terpuruk.

Demikianlah zaman yang penuh kelalaian. di dalamnya para pelaku maksiat bermaksiat secara terang-terangan, zaman yang serba sulit, zaman yang pengaruhnya sangat mengkhawatirkan. Keadaan ini menunjukkan bahwa Allah SWT telah berpaling dari makhluk-Nya. Sebab, jika Allah meridhoi hamba-NYA, maka la akan memandang mereka dengan penuh kasih, alam pun bercahaya, jiwa senang, hati hidup, kebahagiaan tampak, keadaan manusia menjadi baik, berkah melimpah ruah dan kebaikan semakin meningkat. Dikatakan dalam sebuah Diwan-syair:

 

Kau lihat kampung ini ceria saat Nu'man ada,

Dan menjadi suram ketika ia tiada

 

atau :

 

Demi hidupku,

jika hati ini bahagia saat berdekatan denganmu,

ia pasti menderita ketika jauh darimu,

kau pergi atau tinggal,

cintaku padamu tetap membara,

tempatmu di hatiku selalu terjaga,

betapa sepi dunia tanpa dirimu,

dan alangkah indahnya bila bersamamu

 

Atau:

 

Jika tidak berlomba 'tuk memperoleh cintamu

dan tidak cemburu kepadamu

lalu dengan siapa lagi aku mesti berlomba?

Kau telah membuatku mencintai Najd dan Hajir,

Padahal keduanya bukan negeriku,

Kau dahulu pernah tinggal disitu,

Maka keduanya menjadi tempat nyaman bagiku.

 

Para ulama berkata, Jika Allah Ta'ala berpaling dari makhluk, la jadikan alam ini gelap gulita, maka lenyaplah kesenangannya, padamlah cahayanya, hancurlah hati manusia, menjadi buruk keadaan mereka, tersebar merata kesedihan,menjadi sedikit kebaikan, lenyaplah amanah, hilanglah rasa cinta,  membumbung tinggi harga-harga, orang jahat berkuasa, berkuranglah keuntungan para pedagang, orang berakal menjadi bingung menyaksikan peristiwa-peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan bumi porak poranda dan tak ramah kepada penghuninya. Dalam syair dikatakan:

 

Jika aku berkunjung ke suatu kota

dan tak kulihat engkau disana

kota berubah muram wajahnya

dan semua menjadi gelap gulita

 

Bencana ini terjadi karena dosa-dosa manusia; karena mereka melanggar larangan-Nya dan mengabaikan perintah­-Nya. Sebab Allah dapat menyegerakan atau menunda siksa. Siksa yang disegerakan adalah seperti yang telah kusebutkan: kerusakan alam dan lain-lainnya. Adapun siksa yang ditunda adalah siksa yang dijanjikan di akhirat. Oleh karena itu, orang yang cerdas seharusnya  bangkit dari tidurnya dan mencurahkan  semua tenaga untuk bersungguh-sungguh beribadah kepada Tuhannya. Sehingga, ketika manusia ditimpa siksa dan bencana, maka Allah dengan Rahmat-Nya  akan menyelamatkan mereka yang sungguh-sungguh berkhidmat kepada-Nya. Sebab, bencana yang diturunkan akan menimpa semua manusia: yang taat apalagi yang durhaka. Hanya saja bencana yang menimpa orang yang baik, sedikit dan sangat ringan. Meskipun bencana dan musibah duniawi menyakitkan dan membahayakan, namun demi mencari pahala, maka kaum sholihin bersabar atas pahitnya qodho dan pedihnya bala'. mereka berkata:

 

baik ataupun buruk perlakuan-Nya

aku pasti ridho kepada-Nya

dan hatiku pun rela dengan ketentuan-Nya

meski tak pernah kuhirup aroma keridhloan-Mu

meski tak kunjung henti hari-hari amarah-Mu

 

Kehadiranmu membuatku senang dan bahagia,

Tanpamu dunia adalah penjara,

Kujalani hidup ini,

dan kehidupan terasa nikmat bersamamu,

berderai air mataku karenamu,

dan kampung ini terasa nyaman berkatmu.

Lain halnya dengan orang yang lalai dan suka bermaksiat. Mereka akan mendapat bencana dan malapetaka yang dahsyat. Demikian buruknya perbuatan mereka. sehingga bencana itu juga menimpa orang-orang yang baik di antara mereka.

Allah SWT berfirman dalam kitab-Nya yang mulia:

"Dan peliharalah dirimu daripada siksa yang tidak khusus

menimpa orang-orang yang zalim di antaramu saja."

(QS :Al-Anfal. 8:25)

Juga disebutkan bahwa Allah SWT berfirman dalam salah satu kitab yang diturunkan-Nya. "Karena dosa seorang munafik, sebuah kota terbakar. Lantaran dosa seorang munafik, dunia terbakar."

Perbuatan yang paling menyebabkan manusia tertimpa berbagai bencana adalah amalan yang muncul dari hati yang penuh kedengkian dan riya'. terutama jika amalan itu dikerjakan oleh seorang ahli zuhud alau ahli ilmu. Sebab, Allah SWT telah berfirman kepada bani Israil, "kalian menuntut ilmu untuk selain Allah. Kalian belajar bukan untuk diamalkan. Kalian bcrsihkan minuman kalian dari kotoran, tapi makanan haram sebesar gunung. kalian telan. Kalian memakai pakaian dari bulu domba, tapi menyembunyikan nafsu serigala. Karena itu demi Keagungan-Ku. Aku bersumpah akan menimpakan kepada kalian fitnah yang dapat menyesatkan pemikiran para ahli pikir dan hikmah."

Untungnya, setiap terjadi bencana Allah SWT selalu menyayangi dan melindungi hamba-hamba-Nya yang soleh.

Demikianlah menjadi kewajiban Kami untuk

menyelamatkan orang-orang yang beriman.

(QS. Yunus. 10 ayat 103)

 

Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang beriman.

(QS Al-Hajj. 22 ayat 38)

 

Diriwayatkan bahwa seorang utusan Allah SWT menemui seorang lelaki saleh Bani Israil yang ditimpa berbagai bencana. "Jangan takut sesungguhnya Allah bersamamu. Allah berfirman untukmu. "Sesungguhnya seorang kekasih tidak akan menelantarkan kecintaannya. Orang yang bertawakal kepada­-Ku tidak akan hina. Dan orang yang meminta kekuatan dari-­Ku, tidak akan lemah."

 

Wahai saudaraku, berpikirlah, dekatkanlah dirimu kepada Allah di saat senang, la akan mengingatmu ketika kamu menghadapi kesulitan. Sesungguhnya Allah amat mengasihi dan menyayangi hamba-Nya. dan Allah tidak akan melupakan mereka kecuali jika mereka melupakan-Nya. Dalam salah satu kisah diriwayatkan bahwa Allah Ta 'alaberfirman. "Barang siapa mengingat-Ku. Aku akan mengingatnya. Barang siapa beriman kepada-Ku dengan shidq. hendaknya ia bertawakal kepada-Ku dengan shidq. Sehingga cukuplah Aku sebagai pelindung dan pemberinya pahala."

 

Semoga Allah menjadikan kita sebagai hamba-hamba pilihan-Nya. memberikan kebaikan yang banyak kepada kita, dan melindungi kita dari semua bencana dengan rahmat-Nya.

Wallahu ‘alam bish showab, wal ‘afu minkum,

Wassalamu a’laikum warrahmahtullahi wabarakatuh

Wa min Allah at taufiq hidayah wal inayah, wa bi hurmati Habib wa bi hurmati fatihah!!