Ziarah Hadharamaut

 Ziarah

alhamdulillah, allahumma sholli wa sallim ‘ala Sayyidina Muhammad..

Kelembutan Para Penduduk Yaman

Baginda Rosulullah SAW bersabda, “Telah datang kepada kalian, penduduk Yaman, mereka lebih ramah perasaannya dan lebih lembut hatinya. Keimanan ada dalam penduduk Yaman dan hikmah ada pada penduduk Yaman” (HR. Bukhari). Penduduk Yaman hatinya sangat lembut, perasaannya penuh kasih sayang, keimanan selalu memenuhi relung jiwa penduduk Yaman, yaitu penduduk Hadhromaut, tempat hijrahnya Sayyidina Ahmad Muhajir bin Isa dari Irak.

Pada awal abad Islam, Sayyidina Ali bin Abu Tholib, Sayyidina Mu’ad bin Jabal, serta beberapa sahabat lainnya telah melakukan dakwah di Yaman dan disambut dengan tangan terbuka oleh penduduk Yaman. Melihat sambutan penduduk Yaman, Baginda Rosulullah SAW berdoa, “Ya Allah, limpahkanlah keberkahan untuk wilayah Syam, Ya Allah limpahkanlah pula keberkahan untuk ahli Yaman” dan doa Baginda Rosulullah SAW dikemudian hari terkabul dengan hijrahnya Cicit Beliau, Imam Ahmad al Muhajir yang hijrah dari Baghdad menuju Yaman, dan kemudian melahirkan generasi ‘Alawiyyin yang memegang ajaran murni Islam ahlussunah wal jamaah.

Semoga perjalanan ziarah kita ke kota Tarim yang dilanjutkan insha Allah dengan ziarah Rosulullah SAW serta menuju masjidil Aqso, dikabulkan oleh Allah SWT sebagaimana sabda Rosulullah SAW, “Bersusah – susahlah kalian menuju ke tiga masjid. Yang pertama, Masjidil Harom di Mekkah, yang kedua Masjid Nabawi di Madinah, dan Masjidil Aqso di Palestin”. Serta mendapatkan balasan terbaik dari Allah SWT, dan sekembalinya kita ke tanah air, Allah SWT jadikan kita hamba – hamba yang dicintai-Nya. Amiin.

Hadhromaut

Hadhromaut merupakan salah satu provinsi yang ada di bagian selatan Republik Yaman. Sebuah provinsi yang kaya akan peradaban Islam dan semarak dengan ilmu pengetahuan. Sejak masa lalu, orang – orang berdatangan dari berbagai penjuru dunia untuk menuntut ilmu ditempat ini. Hingga bermunculanlah ulama – ulama besar yang menyebarkan Islam ke berbagai penjuru dunia termasuk Negara Indonesia. Hadhromaut adalah sebuah lembah di Negeri Yaman yang cukup subur.

Dalam al Kitab, Hadhromaut disebut sebagai Hazarmaveth. Hadhromaut terdiri dari dua kata, Hadhro yang berarti datang, dan Maut yang berarti mati. Sedangkan disebut dalam kitab Taurat, Hazramaout yang berarti putera ketiga Yaqthan. Dalam Al Qur’an, Hadhromaut disebut sebagai Al Ahqof yang berarti bukit pasir berbatu. Dalam sejarah Yunani, Hadhromaut berarti Wadi al Maut. Menurut ahli sejarah, Hadhromaut adalah nama seorang raja dari keturunan Himyar. Ia dijuluki Hadhromaut karena setiap ia menghadiri perang, pasti banyak korban yang mati. Sejak itu, jika ia dating dalam peperangan orang – orang meneriakkan “Hadhrol Maut”, dari situlah kemudian daerah tersebut dinamakan Hadhromaut.

Ziarah Makam Imam al Muhajir

Imam Ahmad al Muhajir merupakan sesepuh dari keturunan Bani ‘Alawy, Beliau memiliki jasa yang sangat besar bagi semua anak cucunya, sebab Beliau rela meninggalkan tanah air dan kekayaannya untuk menyelamatkan aqidah keluarganya dari orang – orang yang tidak bertanggungjawab. Beliau hijrah dari Basrah (Irak) menuju Madinah Almunawaroh hingga sampailah ke Hadhromaut dan menetap di kota Tarim. Hal ini Beliau lakukan demi menjaga aqidah Ahlussunah wal Jamaah.Makam Alhabib Ahmad al Habsyi berada dibawah makam Imam Ahmad al Muhajir. Beliau adalah seorang Waliyullah yang teramat sangat wara’ dan giat dalam menyebarkan dakwah. Bahkan setiap masjid yang ada di Tarim telah Beliau masuki dan beribadah di dalamnya. Dan aliran darrah Beliau membentuk tulisan “laa ilaahaillallahu Muhammad Rasulullah”.Ziarah Makam Syekhoh Sulthonah   

Beliau adalah wanita sholehah yang hampir setiap malamnya Beliau pergi ke Masjidil Harom untuk beribadah dan kembali di pagi harinya. Para arifin billah meriwayatkan mendengar seruan dari langit yang mengatakan, barangsiapa yang berziarah ke makam Syekhoh Sulthonah, akan masuk surga.

Ziarah Makam Habib Ali Habsyi

Beliau adalah pengarang maulid Simtudduror, yang dikenal dengan mauled Habsyi. Beliau merupakan cucu kesayangan Nabi yang paling dicinta di zamannya.

 Ziarah Syech Abu Bakar bin Salim

Syekh Abu Bakar bin Salim adalah seorang arif billah yang senantiasabermujahadah dalam hidupnya. Beliauadalah seorang yang terkenal dermawan, bahkan dapur beliau tidak pernah kosong dari kepulan api.

·   Selama 40 tahun Beliau sholat subuh dengan wudhu isya’

· Beliau selama hidupnya tidak pernah duduk bersandar dan menjulurkan kaki

·  Beliau duduk tawarruk (duduk tahyat akhir), ketika ditanya oleh muridnya, Beliau menjawab, “ini adalah duduknya seorang hamba dihadapan Tuhannya”

Ziarah Nabiyallah Hud a.s 

Kisah Nabiyallah Hud a.s diceritakan dalam Al Qur’an, 68 ayat dalam 10 surah, diantaranya adalah QS. Hud : 50 -60. Nabiyallah Hud a.s telah memberikan contoh yang baik yang patut untuk diteladani oleh para Pendakwah. Beliau menghadapi kaumnya (Kaum ‘Ad) yang sombong dan keras kepala itu dengan penuh kesabaran dan kelapangan dada.      Untuk mengenang jasa Beliau ini, maka setiap awal bulan Sya’ban dilaksanakan ziarah akbar Nabiyallah Hud a.s.      Imam Muhajir Ahmad bin Isa yang merupakan Sadah pertama dari kalangan Ahlulbayt Rosulullah SAW yang dating ke Hadhromaut dan berziarah ke makam Nabiyallah Hud a.s. Dan tata cara untuk berziarah Nabiyallah Hud a.s diawali dengan ziarah ke Zambal dilanjutkan ke Inat Syekh Abu Bakar bin Salim, baru menuju ke makam Nabiyallah Hud a.s.Para peziarah muai turun ke sungai Hud yang dikatakan dan diyakini oleh para penduduk setempat termasuk sungai surga. Mereka mandi disana kemudian mereka menuju ke sebuah batu besar yang konon menjadi tempat ibadah Alhabib Umar Muhdhor. Ditempat itu mereka mengerjakan sholat dhuha. Setelah itu, sambil membaca “Subhanallah walhamdulillah walaailaahaillallahu allahuakbar” mereka berjalan secara beriringan menuju makam Nabiyallah Hud a.s.Dalam Kerinduan, Ya Tarim wa Ahlaha..  

Yaa Tarim wa ahlaha.. Kata – kata yang sering diucapkan oleh jamaah majlis ta’lim, yang merupakan tawassul dengan penduduk kota Tarim, yang terkenal shaleh dan dekat dengan Allah SWT.Secara geografis, kota ini terletak di dataran rendah yang dikelilingi bukit pasir berbatu. Dalam kesehariannya, suhu udara di kota ini cukuplah panas. Hujan sangat jarang turun di kota Tarim, mungkin sekitar dua atau tiga kali dalam setahun. Inipun menunjukkan pergantian musim.

      Namun, walaupun langka hujan, kota Tarim tidak tandus, bahkan cukup subur untuk sebuah lembah yang ada di tengah lembah bebatuan. Dan keajaiban tersebut berasal dari doa Sayyidina Abu Bakar untuk masyarakat Tarim. Ada tiga macam doa Sayyidina Abu Bakar untuk masyarakat Tarim.

1.Semoga kota Tarim diberikan kemakmuran

2.Semoga kota Tarim diberkahi sumber airnya

3.Semoga kota Tarim dipenuhi orang – orang sholeh sebanyak jumlah rerumputan hingga hari kiamat

Oleh karena itu, Syekh Muhammad Ba’abad berkata bahwa Sayyidina Abu Bakar Assiddiq r.a akan memberikan syafaat kepada penduduk kota Tarim secara khusus.

Kota Tarim juga terkenal dengan banyaknya bangunan masjid yang jumlahnya mencapai 365 masjid. Kebanyakan masjid di Tarim pada mulanya berawal dari masjid kecil atau mushola, lalu diperluas dan diperbesar.

Tarim juga disebut sebagai pusat pendidikan Islam. Di kota ini banyak Ma’had – ma’had, pesantren – pesantren, yang telah banyak melahirkan ulama dunia, karena kemurniaan ilmu yang ada dan keberkahan dalam mempelajarinya, dimana para guru di Tarim memiliki sanad belajar yang bersambung hingga Rosulullah SAW. Setiap guru belajar dari gurunya, gurunya mengambil dari gurunya, dan begitu seterusnya hingga sampai kepada Guru Mulia yaitu Rosulullah SAW.

Selain sebagai kota pendidikan, saat ini Tarim dijadikan sebagai kota tujuan untuk berziarah, baik itu berziaroh ke makan Nabiyullah Hud a.s, pemakaman Zanbal, dan masjid – masjid bersejarah, serta pondok – pondok yang tersebar di seluruh kota Tarim.

Kota Tarim terletak sekitar 35KM di timur kota Seiwun. Sejak dahulu Tarim merupakan pusat madhab Syafie. Nama Tarim, menurut satu riwayat diambil dari nama seorang raja yang bernama Tarim bin Hadhromaut. Tarim disebut juga dengan Tarim al Ghanna yang berarti kota Tarim yang rindang. Hal ini dikarenakan banyaknya pepohonan dan sungai. Kota tersebut juga dikenal dengan kota Asshiddiq.

Kota Tarim juga terkenal dengan banyaknya orang shalih, bahkan seorang penyapu jalanan di Hadhromaut telah menghafal Al Qur’an 30 juz. Alhabib Abdurrahman Assegaf mengatakan bahwa di kota Tarim terdapat lebih dari 10,000 para wali. 

  Pemakaman Zambal 

Di pemakaman Zanbal banyak dimakamkan para Auliya’ Allah dan orang shalih dari keturunan Baginda Rosulullah SAW yang tidak terhitung jumlahnya. Di pemakaman ini pula, terdapat makam beberapa para sahabat Nabi.

1. Sayyidina Faqih Almuqoddam

Aturan berziarah ke Zanbal diawali dengan berziarah ke makam Sayyidina Faqih Almuqoddam Muhammad bin Ali Ba’alawy. Dalam hal ini, Syekh Ahmad bin Muhammad Baharmi r.a berkata, “Aku bermimpi melihat Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Umar berziarah di pemakaman Zanbal. Dalam mimpi itu mereka berkata kepadaku, “Jika engkau ingin berziarah, maka yang pertama kali diziarahi adalah Al Faqih Muqoddam Muhammad bin Ali Ba’alawy”.Sebagian kaum shalih mengatakan barangsiapa yang berziarah kepada orang lain sebelum berziarah kepada Al Faqih Muqoddam Muhammad bin Ali Ba’alawy, maka batallah ziarahnya. Baru setelah itu berziarah ke makam Ayah Beliau dan Putra Beliau, Habib ‘Alwy al Ghoyyur.2. Alhabib Muqoddam Tsani  Alhabib Abdurrahman Assegaf dan ayah beliau Habib Muhammad Maula Dawilah

·     Beliau memiliki 13 orang anak, keseluruhannya menjadi Auliya’  Allah. Beliau teramat sangat terkenal, Beliau meneladani cara hidup para leluhurnya baik dalam usahanya menutup diri agar tidak dikenal orang lain, maupun dalam hal – hal ibadah. Beliaulah yang menurunkan beberapa imam besar di zamannya.

·     Setiap malamnya, Beliau selalu beribadah, bertafakkur, dan menyendiri di sebuah lembah di sepertiga malam terakhir.

·     Setiap hari, Beliau mengkhatamkan Al Qur’an dua  kali khotmah di pagi hari, dan dua kali khotmah di malam hari. Semakin lama semangat Beliau bertambah hingga mampu mengkhatamkan empat kali khotmah di pagi hari, dan empat kali khotmah di malam hari. Bahkan disebutkan Beliau hamper tidak pernah tidur.

·     Bagaimana sesorang dapat tidur, jika miring ke kanan melihat surga, dan jika miring ke kiri melihat neraka?

·     Selama satu bulan, Beliau menyendiri di makam Nabiyullah Hud a.s dan selama itu Beliau tidak makan kecuali hanya segenggam roti yang terbuat dari gandum.

3. Kemudian berziarah ke makam paman Sayyidina Faqih, yaitu Habib Ali bin Alwy Kholi’ Qosam

Beliau tinggal di daerah Qosam. Setiap sholat saat mengucapkan salam kepada Rosulullah SAW dalam tahyat, Beliau selalu mendengar jawaban langsung dari Rosulullah SAW “wa’alaika salam Yaa Syekh” dan sampai sekarang banyak orang – orang yang masih mendengar jawaban tersebut di masjid Beliau yang terletak di kota Qosam.4. Lalu dilanjutkan berziarah kepada Habib Muhammad bin Hasan Jamalullail

·     Beliau dijuluki Jamalullail yang berarti keindahan malam, karena Beliau senantiasa bangun di malam hari untuk beribadan kepada Allah

5. Kemudian dilanjutkan berziarah ke Alhabib Umar al Muhdhor dan Habib Ali bin Abi Bakar Assakran

mereka adalah putra dari Alhabib Abdurrahman Assegaf. ·     Alhabib Umar Muhdhor termasuk seorang wali yang dicemburui oleh Allah, bahkan lahan pertanian Beliaupun dijaga oleh Allah SWT. Setiap ada burung yang masuk dan ingin memakan tanaman dari kebun Beliau, seketika itu burung tersebut mati. ·     Dan selama masa hidup Beliau, akhlaq di kota Tarim begitu terjaga. Bahkan  tidak ada seorangpun dari penduduk kota Tarim yang berani mengeraskan suara mesin motor, dari kewibawaan Beliau. Sehingga Beliau berkata, “barangsiapa masuk ke kota Tarim dan tidak beradab didalamnya, maka aku akan menggantungnya diantara langit dan bumi”. ·     Begitu pula dengan saudara Beliau, Alhabib Ali bin Abu Bakar Assakran, Beliau dijuluki Assakran yang berarti mabuk atau tidak sadarkan diri, karena Beliau teramat sangat menikmati dalam beribadah kepada Allah, sampai – sampai Beliau mabuk di dalam munajatnya kepada Allah SWT.

6. Kemudian menuju ke qubah Syekh Abdullah Alaydrus

·     Beliau adalah seorang wali quthub, dan guru dari Alhabib Abdullah Alhaddad yang mana qubah antara keduanya dipisahkan dengan jalanan yang dikatakan Roudhoh min Riyadhil Jannah atau taman dari taman – taman surga. Barangsiapa yang berdoa kepada Allah niscaya akan dikabulkan oleh Allah SWT.

7. Dilanjutkan dengan ziarah Habib Abdullah Alhaddad.

·     Dalam riwayat, dikatakan bahwa sejak usia 4 tahun karena sakit yang dideritanya Allah mengambil pengelihatan Beliau, tetapi Allah ganti dengan ‘ainun bashiroh (mata hati). 

·   

  

Kemudian Sang Ibu yang dalam keadaan sedih melihat kondisi putranya, Beliau bawa anak tercintanya berziarah ke makam Habib Abdullah Alaydrus, kemudian Ia bermunajat kepada Allah, dalam doanya Ia mengatakan, “Jika Anakku kelak tidak dapat bermanfaat untuk umat Sayyidina Muhammad SAW, maka lebih baik Engkau ambil dia karena aku tidak sanggup melihat anakku tumbuh dalam keadaan buta. Namun jika kelak ia dapat bermanfaat untuk umat Sayyidina Muhammad SAW, maka aku ridho atas ujian yang Kau berika kepadaku”. Lalu terdengar suara, “Wahai seorang Ibu, bersabarlah. Karena kelak anakmu akan menjadi orang besar yang akan bermanfaat bagi umat Sayyidina Muhammad SAW dikemudian hari”

·     Dan berkat doa, harapan, dan kemuliaan yang Allah berikan, maka terbukti Habib Abdullah memberikan manfaat besar bagi umat Rosulullah SAW melalui karangan – karangan Beliau, yang telah banyak diterjemahkan dalam beberapa bahasa di seluruh penjuru dunia. Bahkan ulama mengatakan, bahwa rahasia Alhabib Abdullah Alhaddad terdapat dalam kitab – kitab karangan Beliau, salah satunya adalah Ratib Haddad yang telah banyak dibaca dimana - mana. Bahkan Beliau menjadi wali quthub selama 80 tahun, rodhiyallahu anhum ajma’in..

8. Menuju qubah Alhabib Syekh Alaydrus, Beliau juga dikenal dengan seorang hamba yang tekun dalam beribadah, wara’, dan semangat dalam menyebarkan dakwah Sayyidina Muhammad SAW.

Dilanjutkan dengan pemakaman Furaith

Selain pemakan Zanbal, terdapat pula pemakaman Furaith. Dalam kamus bahasa arab, arti Furaith adalah gunung kecil. Alhabib Abdurrahman Assegaf mengatakan, ditempat itu dimakamkan lebih dari 10.000 wali. Beberapa ulama ahli kasyaf menyaksikan, sesungguhnya rohmat Allah SWT yang turun pertama kali di dunia, adalah di pemakaman Furaith. Sebagian ulama dikota Mekkah menceritakan bahwa dibawah tanah di pemakaman Furaith, terdapat taman dari taman – taman surga.Masjid – Masjid Bersejarah di Kota Tarim  

Selain pemakaman yang makmur dengan Auliya’, di kota Tarim juga terkenal dengan bangunan masjidnya yang penuh berkah dan aktifitas ibadah yang terus menerus oleh penduduknya. Banyaknya masjid di kota Tarim, merupakan bukti bahwa penduduknya termasuk masnyarakat yang gemar melakukan sholat berjamaah serta mencintai ilmu pengetahuan.

      Diceritakan oleh beberapa sumber bahwa kota Tarim mendapat 3 keberkahan.

·     Pertama, keberkahan pada setiap masjidnya

·     Kedua, keberkahan pada tanahnya

·     Dan ketiga, keberkahan pada pegunungannya

Masjid – masjid di Tarim tidak semewah masjid – masjid yang ada di Indonesia. Masjid disana hanya tersusun dari batu – batu sederhana yang beralaskan lantai sederhana dengan design yang sangat sederhana. Meskipun demikian, seseorang yang melaksanakan ibadah di dalamnya akan merasakan ketenangan batin dan kesejukan jiwa. Hal ini dikarenakan keberkahan masjid – masjid tersebut.

Masjid – masjid di kota Tarim, tidak pernah sepi dari orang – orang yang berdzikir, i’tikaf, sholat, membaca Al Qur’an, mengkaji hadits, dan mengadakan majlis ta’lim. Umumnya, masjid yang berada di Tarim berasal dari tanah dengan campuran rumput kering dan batu kerikil yang digunakan sebagi bahan campur bangunan. Walaupun terbuat dari tanah, masjid – masjid itu sangat kuat dan kokoh hingga mencapai usia 700 tahunan.

Beberapa masjid yang ada di kota Tarim antara lain:

1.Masjid Ba’alawy

 Masjid Ba’alawy termasuk masjid bersejarah di kota Tarim. Masjid ini berdiri sejak 700 tahun yang lalu. Masjid ini dikenal juga dengan masjid Kholi’ Qosam karena orang pertama yang membangun masjid ini adalah Alhabib Ali bin Alwy Kholi’ Qosam.    Para Habaib sangat menghormati masjid ini, sehingga mereka tidak berani berbicara yang sia – sia, duduk dengan menjulurkan kaki, serta melakukan hal – hal yang tidak beradab lainnya.Keistimewaan dan kekhususan di masjid Ba’alawy:Habib Imam Muhdhor mengatakan dalam sebuah puisi yang indah, “sungguh telah masuk kedalamnya para pemuka ‘Alawiyyin yang menerangi agam ini. Mereka adalah orang- orang alim yang berjalan menuju Allah”.Siapa saja yang masuk kedalamnya, niscaya diselamatkan oleh Allah dari segala dosa dan kesalahannya.Barangsiapa yang ingin ditunaikan segala hajatnya, niscaya dikabulkan oleh Allah.

Dan siapa saja yang masuk kedalamnya, maka tidak akan pernah binasa.

Berkat masjid ini, semoga diberi keselamatan Islam ketika wafatnya, dan Allah selamatkan dari neraka yang dijaga oleh Malaikat Malik.

·     Tiang – tiangnya penuh dengan keberkahan, setiap tiang yang berada di shaf pertama memilki rahasia tersendiri. Karena tiang – tiang tersebut terdapat bekas sandaran para Auliya’ dan oran – orang sholeh.

2.Masjid Assegaf

Masid Assegaf dibangun oleh Alhabib Abdurrahman Assegaf pada tahun 768 H. Masjid ini  terletak di bagian barat masjid Ba’alawy. Masjid ini juga dikenal dengan masjid Ba’alawy. Masjid ini memiliki empat tiang utama, dimana dalam pembangunannya Alhabib Abdurrahman Assegaf menyaksikan empat Khulafaurrasyidin di setiap ujungnya, yaitu Sayyidina Abu Bakar, Sayyidina Umar, Sayyidina Uthman, dan Sayyidina Ali. Dan di masjid ini, dibacakan hadhroh Assegaf setiap malam Kamis dan Senin

3.Masjid Jami’ Almuhdhor

Masjid Jami’ Almuhdhor didirikan oleh Habib Umar Almuhdhor yang merupakan putra dari seorang wali di zamannya yaitu Alhabib Abdurrahman Assegaf.Ciri khas masjid Almuhdhor adalah menaranya yang mencapai ketinggian 45 meter. Sebagian orang mengatakan bahwa menawa ini termasuk dalam keajaiban dunia. Karena menara tersebut hanya terbuat dari bahan baku tanah liat. Namun sampai sekarang menara itu berdiri dengan kokoh dan tegaknya.Keistimewaan masjid jami’ Almuhdhor:·     Disebutkan didalam kitab, barangsiapa yang mempunyai hajat, maka masuklah ke masjid Almuhdhor dan sholatlah dua rakaat didalamnya, insha Allah hajatnya dikabulkan Allah SWT.·     Salah seorang Waliyullah mengatakan, barangsiapa yang menziarahi masjid Almuhdhor, maka Allah akan melapangkan hatinya, serta urusannya dimudahkan dengan izin Allah. Selain itu, di masjid tersebut terdapat air sumur yang airnya dipakai untuk obat yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit dengan izin Allah SWT.

4.Masjid Alaydrus

Masjid ini termasuk bangunan yang berumur sekitar 850 tahun. Masjid Alaydrus terletak di bagian utara masjid Assegaf. Di bagian masjid ini, terdapat tempat ibadah yang berada dibawah tanah peninggalan Alhabib Abdullah Alaydrus. Disebutkan oleh para arifin billah, Auliya’, kaum shalihin: barangsiapa yang beri’tikaf dimasjid ini niscaya Allah akan memberikan orang tersebut ketenangan lahir dan batin.

5.Masjid Syekh Ali bin Abubakar Assakran

Masjid ini terletak di bagian kanan masjid Alaydrus. Didirikan oleh Syekh Ali bin Abu Bakar bin Abdurrahman Assegaf. Disebutkan dalam kitab Masro’ Arrowi bahwa masjid ini termasuk tempat yang cepat dikabulkannya doa.

6.Masjid Imam Alhaddad (Masjid Al Fatah)

Diantara masjid yang dibangun oleh Imam Alhaddad adalah masjid Awwabin yang terletak di daerah Nuwaidiroh dan masjid Al Fatah di daerah Al Hawi Tarim, Hadhromaut. Masjid ini terletak di daerah Al Hawi yang berada di pinggiran kota Tarim.

Di bagian dalam Masjid ini, kita akan menemukan peninggalan Alhabib Abdullah bin Alwi Alhaddad. Diantaranya adalah:

Ma’bad Beliau (tempat ibadah yang masih asli, dimana atapnya terbuat dari susunan kayu kecil seperti kayu siwak. Hanya saja di bagian dinding dan lantai kini sudah dipasang kramik) ·     Dibagian ma’bad, terdapat sebuah tasbih besar milik Alhabib Abdullah Alhaddad, di dindingnya dihiasi dengan lampu – lampu yang bertuliskan kata mutiara Al Imam Haddad.·     Dibagian tengah masjid terdapat sebuah sumur dimana Imam Haddad berwudhu, sumur tersebut dikenal dengan bi’ir syifa (sumur obat).Ziarah ke Huraidhoh

Beliau adalah pengarang Ratib Al Athos.