23 Hasud / Iri Hati

23.                         HASUD /IRI HATI (الْحَسُدْ)

Hasud adalah mengharap hilangnya suatu kenikmatan yang dimiliki orang lain, jika mengharap mendapat kenikmatan seperti yang didapat orang lain danterpacu untuk bekerja keras untuk memperolehnya disebut ghibthoh(motifasi), dari segi hukum diperbolehkan ghibthoh karena hal ini akan membangkitkan motifasi. Bahkan ini sangat dianjurkan untuk memacu kemajuan seseorang dalam mencapai kesuksesan, oleh karena itulah Nabi memberi batasan, perbedaan antara mukmin dan kafir dalam sabdanya “ الْمُؤْمِنُ لَيْسَ بِحُقْودٍوَالْمُنَافِقُ يَحْسُدُ “  Seorang mukmin mempunyai motifasi, sedangkan seorang munafik selalu hasud “.

Hal-hal yang menyebabkan seseorang berlaku hasud diantaranya adalah :

1)      Tidak suka atau selalu kurang menerima dengan nikmat (hasil) yang telah diperoleh serta tidak bersukur.

2)      Orang yang hasud sebenarnya lemah, sehingga dirinya merasa tidak mampu mencapai tujuan sebagaimana yang dicapai orang lain.

3)      Sifat bahil yang selalu menghantuinya, sehingga selalu menginginkan kesuksesan yang telah dimiliki orang lain.    

  

Sifat hasud hanya dapat dilawan dengan berpegang teguh pada ajaran agama Islam, serta selalu waspada akan kemunculannya.  Terakhir adalah ridho (lapang dada) dengan semua hal yang kita punya, sehingga tidak akan merasa iri dan hasud dengan kelebihan yang ada pada orang lain lagi.