Rifan Financindo | Kekhawatiran Perang Dagang Kembali Mencuat, AUD/USD Sel

Rifan Financindo | Kekhawatiran Perang Dagang Kembali Mencuat, AUD/USD Selip

Rifan Financindo - Dolar Australia melemah pada perdagangan hari Selasa kemarin, dan terus berlanjut hingga sesi Asia hari Rabu ini (20/3). Penurunan tersebut dipicu oleh kembali mencuatnya kekhawatiran pelaku pasar terhadap prospek negosiasi dagang AS-China. Di samping itu, pelemahan AUD pagi ini juga sebagai bentuk profit-taking posisi Long AUD/USD, yang sebelumnya dilakukan investor sebagai antisipasi pengumuman suku bunga The Fed.

Pelemahan Dolar Australia tercermin dari pergerakan pair AUD/USD yang saat ini diperdagangkan pada level 0.7070, setelah beberapa saat yang lalu sempat terperosok hingga kisaran 0.7056 di time frame 1H. Kisaran tersebut merupakan level terendah dalam 4 sesi terakhir. Pada pembukaan pasar Sydney, Aussie juga terlihat melemah di pair AUD/JPY (-0.21%), AUD/CNH (-0.25%), AUD/EUR (-0.35%) dan AUD/CAD (-0.30%).

Kabar Terbaru Negosiasi Dagang AS-China

Dolar Australia gagal melanjutkan reli untuk hari ketiga secara berturut-turut pada hari Selasa kemarin, setelah muncul laporan dari Bloomberg yang menyebut bahwa pejabat China sedikit menentang permintaan AS dalam negosiasi dagang.

Baca Juga :


USD/JPY Berpotensi Naik Lagi

Laporan itu langsung membebani aset berisiko tinggi, termasuk Dolar Australia yang sangat sensitif terhadap perubahan sentimen terkait masalah dagang AS-China dalam beberapa bulan terakhir.

"Kami tidak terlalu terkejut dengan berita yang diberikan (Bloomberg) tersebut, karena merupakan hal normal dalam setiap negosiasi. Hanya saja, kami menggarisbawahi bahwa ada kemungkinan negosiasi dagang AS-China dapat berlangsung berbulan-bulan dan membatasi kenaikan Dolar Australia," kata Joseph Capurso, Ahli Strategi Mata Uang Senior di Commonwealth Bank.

Laporan terpisah yang bersumber dari Wall Street Journal menyebut bahwa pembicaraan perdagangan antara kedua belah pihak akan dilanjutkan pekan depan, sebagai upaya untuk mendorong tercapainya kesepakatan.

Perhatian pasar saat ini sedang tertuju pada Statement FOMC dan pengumuman suku bunga The Fed. Pernyataan yang bernada dovish dari Bank Sentral AS dapat mendorong Dolar Australia untuk kembali naik. Namun apabila muncul komentar yang mengarah pada prospek kenaikan suku bunga Fed tahun ini, maka AUD akan kembali tertekan. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka )



Lihat : Rifan Financindo


Sumber : seputarforex