Rifanfinancindo | Jelang Notulen FOMC, Dolar Kokoh Di Level Tinggi Satu Bul

Rifanfinancindo | Jelang Notulen FOMC, Dolar Kokoh Di Level Tinggi Satu Bulan

Rifanfinancindo - Notulen FOMC akan rilis beberapa jam lagi. Sebagai informasi, pada rapat kebijakan The Fed 1 Mei lalu, bank sentral AS berkomitmen untuk tidak mengubah suku bunga saat ini. Mereka juga mengonfirmasi tidak akan memotong suku bunga (Rate Cut) dalam waktu dekat, dengan dasar kuatnya pertumbuhan sektor ketenagakerjaan.

Lemahnya Inflasi AS Mulai Menyita Perhatian

Akan tetapi, kebijakan tersebut tidak lantas dianggap sebagai sinyal hawkish. Pasalnya, beberapa pejabat penting The Fed yang menyampaikan pidatonya pekan ini, mulai menyoroti lemahnya inflasi AS dan membuka kemungkinan pemotongan suku bunga.

Salah satu yang teranyar adalah komentar dari James Bullard. Dalam pidatonya di Hong Kong hari ini, Presiden The Fed untuk wilayah St. Louis tersebut mengatakan bahwa lemahnya inflasi dapat membuat bank sentral mempertimbangkan pemotongan suku bunga, bahkan meski pertumbuhan ekonomi mempertahankan momentumnya. Komentar Bullard tersebut mengamini pernyataan rekan-rekannya, termasuk Robert Kaplan dan Charles Evans, pejabat The Fed yang memiliki suara dalam rapat FOMC tahun ini.

Baca Juga :


Bullish Dolar AS Masih Dominan, Perang Dagang Masih Diawasi

Saat berita ini ditulis, Indeks Dolar AS berada di level 98.07, hampir mendekati level tertinggi satu bulan di kisaran 98.134.

"Kami mengekspektasikan notulen FOMC dari rapat pada bulan Mei ini akan kurang berpengaruh pada pasar forex, mengingat banjir pidato (oleh para pejabat The Fed) yang telah diterima oleh para investor dalam beberapa sesi perdagangan terakhir," kata Stephen Gallo, analis BMO Markets, kepada Reuters.

Di sisi lain, perang dagang AS-China bak api dalam sekam. Kelanjutan negosiasi perdagangan diperkeruh oleh pemblokiran Huawei dari market AS. Meskipun akhirnya muncul rumor bahwa kebijakan tersebut akan ditangguhkan oleh Donald Trump, kondisi ini terlanjur meningkatkan ketidakpastian dan pesimisme pasar akan tercapainya solusi dengan segera.

"Semua orang bersiap-siap untuk perseteruan yang berlarut-larut," tulis analis Brown Brothers Harriman, menanggapi komentar Presiden China Xi Jinping yang mengimbau China untuk bersiap menghadapi semakin kompleksnya situasi internasional. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka )



Lihat : Rifanfinancindo


Sumber : seputarforex