Rifanfinancindo | Dolar AS Tertekan Prospek Fed Rate Cut Dan Konflik Geopol

Rifanfinancindo | Dolar AS Tertekan Prospek Fed Rate Cut Dan Konflik Geopolitik

Rifanfinancindo - Pelemahan Dolar AS terus berlanjut pada sesi perdagangan Asia hari Selasa (25/Juni), karena terbelenggu oleh prospek pemotongan suku bunga The Fed pada bulan Juli mendatang. Sementara itu, mata uang safe haven seperti Yen dan Franc menguat cukup signifikan, didukung oleh tensi geopolitik AS-Iran yang semakin panas.

Pergerakan Indeks Dolar AS yang mengukur kekuatan Dolar AS terhadap mata uang mayor lain, saat ini berada di level 95.93, melemah sebanyak 1.78 persen dalam 5 sesi perdagangan terakhir. Di sisi lain, nilai tukar EUR/USD menyentuh kisaran tertinggi 3 bulan pada level 1.1406. Pair ini juga telah membukukan kenaikan 2.0 persen dari level terendah pada kisaran 1.1181 yang tersentuh pada minggu lalu.

Dolar AS juga mencatatkan pelemahan terhadap mata uang safe haven. Hal ini tampak pada pair USD/JPY yang berada di level 107.14, merosot dibandingkan harga pembukaan awal pekan dan berpotensi menguji kembali level terendah 5 bulan pada 107.04. Senada dengan USD/JPY, pair USD/CHF melemah dan diperdagangkan pada kisaran 0.9714, berada di jalur pelemahan 5 hari berturut-turut.

Baca Juga :



Konflik AS-Iran Jadi Sorotan Pasar

Selain prospek Fed Rate Cut, faktor lain yang mendasari kenaikan mata uang safe haven terhadap Dolar AS pada minggu ini adalah tensi geopolitik yang semakin meninggi antara AS-Iran. Dipicu oleh insiden serangan kapal tanker hingga drone milik AS yang dijatuhkan Iran, kabar terbaru dari ketegangan kedua negara ini mengungkapkan bahwa Presiden Trump bermaksud mengenakan sanksi berat yang belum pernah terjadi sebelumnya pada pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dan pejabat tinggi lainnya. Hal ini langsung melambungkan Franc Swiss, Yen, hingga safe haven tradisional seperti emas.

"Aset safe haven dapat digunakan sebagai jalan alternatif yang diminati pelaku pasar, karena saat ini Dolar AS dijauhi. Geopolitik dan prospek Fed Rate Cut adalah dua faktor utama di balik (pelemahan Dolar AS) ini," kata Ayako Sera, ekonom pasar di Sumitomo Mitsui Trust Bank.

Walaupun konflik AS-Iran tengah menjadi sorotan, sebagian fokus pasar masih tertuju pada pertemuan G20 di Osaka pada akhir pekan ini. Dari event tersebut, investor mencari petunjuk apakah Trump dan Presiden Cina Xi Jinping setidaknya akan menyebut gencatan senjata dalam perang dagang, atau justru berakhir tanpa kesepakatan apapun. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka )


Lihat : Rifanfinancindo


Sumber : seputarforex