AGUSTUS 2019

Rifan Financindo | Statement Hawkish Powell Lambungkan Dolar AS

Rifan Financindo - Bank Sentral AS, The Fed akhirnya resmi memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 2.25 persen pada hari Rabu (31/Juli) siang waktu setempat atau telah sesuai dengan ekspektasi pasar. Di samping itu pernyataan ketua Jerome Powell yang mengisyaratkan bahwa Fed tidak memasuki siklus pelonggaran telah mendorong dolar AS melambung versus major currencies.

Dalam pidatonya, Powell juga mengutip tanda tanda perlambatan ekonomi global, sengketa perdagangan AS-China yang belum mencapai kesepakatan dan keinginan untuk mengenjot trend inflasi lebih tinggi, menjadi beberapa alasan yang mendorong The Fed memangkas suku bunga acuan untuk pertama kalinya sejak 2008.

Baca Juga :


“Biar saya jelaskan... ini (rate cut bulan Juli) bukan awal dari siklus pelonggaran kebijakan moneter”, kata ketua Fed, Jerome Powell dalam konferensi pers setelah mengumumkan suku bunga. Pada saat yang sama, Powell juga mengatakan, “Namun saya tidak mengatakan bahwa hanya satu kali pemotongan suku bunga”.

Keputusan Bank Sentral AS, The Fed memangkas suku bunga sebanyak 25 basis poin, ternyata tidak mendapat dukungan dari seluruh anggota FOMC. Terhitung setidaknya terdapat dua orang pembuat kebijakan yang tidak setuju dengan Fed rate cut bulan Juli, mereka adalah Presiden Fed Boston Eric Rosengren dan Presiden Fed Kansas City Esther George yang berpendapat sebaiknya suku bunga tidak berubah di level 2.5 persen.

Ekonom Hingga Presiden Trump Tanggapi Fed Rate Cut

Keputusan The Fed memangkas suku bunga mendapat berbagai respon dari pasar, mulai dari ekonom hingga presiden Trump. Ken Polcari yang menjabat sebagai Manajer Butcher Joseph Asset Management mengatakan bahwa pesan Powell bukanlah yang diharapkan pasar untuk didengar sebelumnya. “Dia(Powell) tidak menutup pintu, namun dia juga tidak mengatakan ada yang lain (rate cut) datang pada bulan September, jadi kita harus menunggu kepastian kembali”.

Sementara itu, presiden AS, Donald Trump ikut menanggapi Fed Rate Cut untuk pertama kalinya dalam sedekade terakhir di negeri Paman Sam. “Apa yang ingin didengar oleh pasar dari Jerome (Jay)Powell dan The Fed adalah awal dari siklus pemotongan suku bunga untuk mengimbangi Uni Eropa, China dan negara negara lainnya. Seperti biasa, Powell mengecewakan kita”, kata Trump usai pengumuman suku bunga The Fed.

Dolar AS Melonjak Tajam Usai Fed Rate Cut

Meski suku bunga Fed dipangkas, namun statement Powell yang terdengar lebih optimis, mendorong dolar AS menguat signifikan terhadap mata uang utama. Kondisi ini tercermin dari pergerakan Indeks DXY yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam major currencies yang berada di level 98.80 atau menguat 0.89 persen sejak statement hawkish Powell.

( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka )


Lihat : Rifan Financindo


Sumber : seputarforex