PT Rifan financindo | Dolar AS Melemah Akibat Jatuhnya Yield Obligasi AS

PT Rifan financindo | Dolar AS Melemah Akibat Jatuhnya Yield Obligasi AS

PT Rifan financindo - Dolar AS turun di sesi Asia, Selasa (04/Desember) siang ini, akibat jatuhnya yield obligasi ke level rendah tiga bulan. Kondisi ini mengindikasikan bahwa sebagian investor bertaruh Federal Reserve AS akan memperlambat laju kenaikan suku bunganya tahun depan. Selain itu, pelemahan Dolar AS juga masih dipengaruhi oleh dampak meredanya konflik perdagangan AS-China.

Baca juga:

Yield Obligasi 10-Tahunan AS Jeblok

Obligasi 10-Tahunan US Treasury jatuh ke level 2.94 persen hari ini dan menjadi level terendahnya sejak pertengahan September. Selisih imbal hasil antara obligasi 2-tahunan dan 10-tahunan pun menyempit ke level terkecil sejak Juli 2007.

"Turunnya yield obligasi AS bersifat negatif bagi Dolar, khususnya terhadap mata uang-mata uang mayor lainnya," kata Rodrigo Catril, Kepala Ahli Strategi Forex di NAB.

Catril menambahkan bahwa yield obligasi US Treasury sudah dekat dengan level-level support teknikal. Oleh sebab itu, jika terjadi penembusan level, maka akan ada tekanan yang lebih berat terhadap yield obligasi maupun Dolar AS.

Baca juga:

Melambatnya Laju Rate Hike The Fed

Sentimen dovish yang disiratkan oleh The Fed minggu lalu, menimbulkan pertanyaan tentang berapa kali kenaikan suku bunga pada tahun 2019. Sebagian memperkirakan bahwa The Fed hanya akan menaikkan suku bunga sekali saja atau bahkan tidak sama sekali.

Akan tetapi, Nick Twidale, Chief Operating Officer di Rakuten Securities masih bullish pada Dolar AS. "Mengingat data masih cukup kuat, menurut kami The Fed akan menaikkan suku bunga tiga kali di tahun 2019 dan ini masih lebih tinggi daripada perkiraan pasar saat ini .. Kami masih cukup bullish pada Dolar," kata Twidale.

Saat berita ini ditulis pada pukul 13:51 WIB, Indeks Dolar (DXY) turun 0.27 persen ke 96.69. Sedangkan USD/JPY turun 0.48 persen ke 113.108. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka )

Lihat : PT Rifan financindo

Sumber : seputarforex

Baca juga :