Rifan Financindo | Dolar AS Melemah, Pasar Tunggu FOMC

Rifan Financindo | Dolar AS Melemah, Pasar Tunggu FOMC

Rifan Financindo - Memasuki sesi perdagangan Senin (28/Januari) malam, Dolar AS melemah terhadap mata uang-mata uang mayor. Hal itu disebabkan oleh beralihnya fokus investor ke rapat Federal Reserve minggu ini. Bank sentral AS tersebut diekspektasikan akan memberikan sinyal mengenai penghentian siklus kenaikan suku bunga yang telah mereka jalankan secara agresif tahun lalu.


Menantikan Pengumuman FOMC


Pada tanggal 29-30 Januari esok, Ketua The Fed Jerome Powell diperkirakan kuat akan mempertimbangkan risiko-risiko yang mengancam pertumbuhan ekonomi AS dan global. Sehingga, kenaikan suku bunga pada tahun ini kemungkinan tak dapat dilakukan segencar tahun 2018 lalu, atau bahkan dihentikan dulu untuk sementara waktu.

Baca Juga :


Merespon kemungkinan tersebut, Indeks Dolar AS--yang mengukur kekuatan Dolar terhadap enam mata uang lainnya-- melanjutkan penurunan tipis 0.08 persen ke 95.73, saat berita ini ditulis pada pukul 23:12 WIB. Sebelumnya, indeks tersebut turun tajam 0.78 persen pada akhir pekan lalu.


"Secara umum, arah Dolar AS masih ke penurunan, dan pasar masih menantikan petunjuk dari FOMC The Fed minggu ini," kata Sim Moh Siong, Ahli Strategi Bank of Singapore kepada Reuters. "The Fed banyak diekspektasi akan menahan kenaikan suku bunga tahun ini, (terutama jika) mempertimbangkan (kondisi) pertumbuhan ekonomi di dalam dan di luar AS," lanjut analis tersebut.


Pembukaan Government Shutdown Tak Banyak Bantu Dolar AS


Di sisi lain, Government Shutdown AS telah diakhiri oleh Donald Trump hari ini. Trump mendapat banyak tekanan dari berbagai pihak, sehingga ia bersedia menyudahi Shutdown tanpa menuntut pemenuhan permintaannya untuk pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko. Namun, hal itu tak banyak membantu Dolar AS untuk menguat.


Pasalnya, ketidakpastian jangka panjang masih membayangi Dolar AS, khususnya dari negosiasi perdagangan dengan China. "Sampai ada pemecahan dalam negosiasi (AS-China), kami menduga atmosfer kewaspadaan risiko dapat berlanjut..." kata Chris Turner, Kepala Forex di ING London. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka )

Lihat : Rifan Financindo


Sumber : Seputarforex