RIFAN FINANCINDO | Harga Minyak Turun Jelang Keputusan Trump Terkait Sanksi Iran
RIFANFINANCINDO PEKANBARU - Dolar AS menguat terhadap mata uang-mata uang mayor di sesi perdagangan Selasa (15/Mei) siang ini. Harapan akan meredanya gejolak perdagangan global menjadi pendorong kembali kenaikan imbal hasil obligasi AS. Yield obligasi 10-tahunan US Treasury naik sebanyak 1 basis poin di sesi Asia tadi, menuju level 3.001 persen. Senin kemarin, yield obligasi 10-tahunan US Treasury juga mengalami kenaikan sebanyak 2 basis poin.
Baca Juga :
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT.RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
Tensi Perang Dagang AS-China Kembali Mereda
Tensi perang dagang AS dan China mengendur setelah Presiden AS, Donald Trump, berjanji akan membantu perusahaan telekomunikasi China ZTE Corp agar bisa memasarkan produknya kembali. Sebagai gantinya, China akan mencabut bea impor untuk kedelai AS. Sebagai informasi, ZTE Corp sebelumnya terkena sanksi akibat kebijakan AS atas pemasaran barang-barang China di negaranya.
Melalui akun Twitter-nya, Trump mengatakan akan membantu ZTE agar bisa kembali beroperasi di pasar AS. Beberapa saat setelah kicauan tersebut, saham-saham AS pun menghijau karena investor mengasumsikan hal tersebut sebagai sinyal meredanya potensi perang dagang AS-China.
Baca Juga :
- PT.RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB || RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat
- rifan financindo || Banyak Masyarakat Belum Paham PBK
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA ||
- pt rifan financindo
ZTE, the large Chinese phone company, buys a big percentage of individual parts from U.S. companies. This is also reflective of the larger trade deal we are negotiating with China and my personal relationship with President Xi.
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) May 14, 2018
Dolar AS yang kemarin loyo, kini bangkit kembali. USD/JPY diperdagangkan naik 0.1 persen menuju level 109.860 saat berita ini ditulis. Sedangkan EUR/USD melandai ke level 1.1934, setelah sempat menyentuh level 1.2000 kemarin malam.
Perbedaan Pandangan Para Analis Soal Bullish Dolar
Analis forex dari OANDA, Stephen Innes, mengatakan bahwa ia pribadi masih nyaman dengan posisi Long Dolar AS karena adanya diferensiasi kebijakan moneter dan selisih suku bunga AS dengan negara-negara maju lainnya. Innes mengatakan ada kemungkinan Dolar masih positif sampai munculnya gelombang data ekonomi yang positif dari negara-negara selain AS.
Selain itu, tanda pembalikan sentimen bisa muncul jika Bank Sentral Eropa (ECB) mulai menggaungkan sentimen hawkish secara gamblang, ketimbang sentimen hawkish yang hanya bersifat sementara. Euro mendulang sedikit penguatan kemarin, utamanya setelah salah seorang pejabat ECB, Francois Villeroy de Galhau, mengatakan bahwa ECB dapat memberikan petunjuk baru mengenai kenaikan suku bunga ECB untuk pertama kalinya, begitu pendekatan pembelian aset resmi diakhiri.
Di sisi lain, analis lain justru masih skeptis jika penguatan Dolar AS akan berlangsung lama. Analis Maybank salah satunya, menuliskan dalam catatan analisis yang dikutip oleh Reuters hari ini, bahwa bank-bank sentral negara lain juga memiliki peluang untuk menarik stimulus moneter. Bagaimanapun juga, kenaikan harga minyak dan komoditas global, serta pengetatan pasar tenaga kerja akan memicu kenaikan inflasi. Tumbuhnya inflasi dapat berujung pada kenaikan suku bunga.
Jika demikian, maka Dolar AS boleh jadi akan mendapat rival yang sepadan, sehingga penguatannya tidak akan segarang saat ini. Pihak Maybank sendiri memperkirakan penguatan Dolar AS yang telah berlangsung sejak pertengahan April lalu akan mengalami pembalikan drastis. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka )
Lihat : Rifanfinancindo
Sumber : seputarforex
Baca juga :
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA DBS TOWER | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu