PT RIFAN FINANCINDO PEKANBARU | Dolar Menguat Setelah Laporan Initial Jobless Claims AS
PT RIFAN FINANCINDO PEKANBARU - Jumlah warga Amerika Serikat yang mengisi lembar permohonan Tunjangan Pengangguran bertambah lebih sedikit daripada ekspektasi. Laporan yang tercermin dalam rilis Jobless Claims AS itu menegaskan mantapnya pasar tenaga kerja negara tersebut meskipun sedang terancam konflik dagang global. Dolar AS menguat menyusul laporan ini.
Baca juga:
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT.RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
Pasar Tenaga Kerja Belum Terdampak Proteksi Perdagangan
Departemen Ketenagakerjaan AS melaporkan bahwa dalam data mingguan Initial Jobless Claims untuk pekan yang berakhir tanggal 28 Juli, terdapat penambahan Tunjangan Pengangguran sebanyak 1,000 orang saja (total 218,000). Kenaikan ini lebih kecil dibandingkan ekspektasi penambahan 3,000 orang (menjadi 220,000), meski masih lebih besar dari klaim pekan sebelumnya yang sejumlah 217,000.
"Klaim mulai bergerak ke atas di pertengahan Juni, dan sempat menimbulkan tanya apakah ini gara-gara kebijakan proteksi," kata Blerina Uruci, ekonom Barclays di Washington. "Namun, penurunan yang terjadi di minggu-minggu setelahnya menunjukkan bahwa belum ada dampak buruk yang terjadi di pasar," simpulnya.
Amerika Serikat tengah menggalakkan kebijakan proteksi perdagangan dengan sejumlah negara, antara lain China, Kanada, Meksiko, dan Uni Eropa. Bahkan setelah mengesahkan bea impor 10% terhadap barang-barang China senilai miliaran Dolar, Trump berencana menaikkan tarifnya lagi menjadi 25%.
Para ekonom dan analis sedang mengamati apakah kebijakan tersebut berdampak pada menurunnya sejumlah indikator ekonomi, dalam hal ini ketenagakerjaan. Namun, data sejauh ini membuktikan belum ada dampak signifikan yang mengkhawatirkan.
Baca juga:
- PT.RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB || RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat
- rifan financindo || Banyak Masyarakat Belum Paham PBK
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA ||
- pt rifan financindo
Dolar AS Menguat Terhadap Mata Uang-Mata Uang Mayor
Pada hari Kamis (02/Agustus), Indeks Dolar yang mengukur kekuatan Dolar terhadap mata uang-mata uang mayor, naik 0.36% di sesi perdagangan Amerika. Selain Jobless Claims AS yang lebih baik dari ekspektasi, permintaan terhadap mata uang AS meningkat karena kebijakan The Fed yang hawkish; bank sentral tersebut akan menaikkan suku bunga dua kali lagi di sisa tahun ini.
USD/JPY menurun tipis 0.26% dan diperdagangkan pada 111.44. Sedangkan EUR/USD turun 0.38% dengan diperdagangkan di 1.1616. GBP/USD tertekan setelah BoE menaikkan suku bunga, karena terdapat pernyataan dovish dalam konferensi pers Mark Carney yang menyertainya. Saat berita ini ditulis pukul 23:00 WIB, pasangan mata uang tersebut diperdagangkan pada 1.3036. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka )
Lihat : PT Rifan Financindo
Sumber : seputarforex
Baca juga :
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA DBS TOWER | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu