RIFANFINANCINDO PEKANBARU | RBA Puas Dengan Suku Bunga Rendah, AUD/USD Turun

RIFANFINANCINDO PEKANBARU - Bank Sentral Australia (RBA) tak mengubah tingkat suku bunganya di bulan Juni 2018 ini. RBA juga menunjukkan keyakinannya terhadap kemampuan ekonomi Australia untuk terus lolos dari resesi sejak 26 tahun lalu. Dolar Australia merespon kebijakan moneter RBA hari ini dengan penurunan, karena keputusan tersebut sesuai dengan ekspektasi, dan cenderung mempertahankan suku bunga di level rendah. Pasar tidak memperkirakan adanya kenaikan suku bunga Australia sampai bulan Oktober 2019.

Baca juga:

Suku Bunga Rendah Sesuai Untuk Australia

RBA mempertahankan suku bunga di level 1.5 persen hari Selasa (05/Juni) siang ini. Mereka menyebutkan lemahnya inflasi dan pertumbuhan gaji sebagai alasan untuk tidak menaikkan suku bunga acuan. Sekedar informasi, suku bunga Australia saat ini merupakan yang terendah sejak tahun 1990. Kendati demikian, RBA tetap mengekspektasikan pertumbuhan GDP terus berakselerasi dengan capaian sedikit di atas 3 persen pada tahun 2018 dan 2019.

"Suku bunga di level rendah masih mendukung perekonomian Australia..... (Terbukti dengan) Banyaknya kemajuan di sektor pengurangan pengangguran dan inflasi kembali ke target yang diekspektasikan walaupun prosesnya bertahap," demikian bunyi pernyataan kebijakan moneter RBA.

Baca juga:

Suku bunga RBA sejak tahun 2001.

Optimisme terhadap tangguhnya pertumbuhan tergambar dari pernyataan Gubernur RBA Philip Lowe. Ia mengatakan, "Data-data ekonomi Australia terbaru masih konsisten dengan perkiraan bank sentral, yakni GDP yang naik ke rata-rata atau sedikit di atas rata-rata 3 persen pada tahun 2018 dan 2019."

"Kondisi bisnis pun positif dan investasi bisnis non pertambangan menunjukkan peningkatan. Naiknya level investasi infrastruktur pemerintah turut memberikan dukungan bagi perekonomian. Pertumbuhan ekspor yang lebih kuat pun terproyeksi," sambung Lowe.

Pandangan RBA tersebut diperkuat oleh data Neraca Perdagangan yang dirilis sebelum pengumuman kebijakan moneter hari ini. Pagi tadi, Biro Stastik ABS menunjukkan bahwa ada kenaikan dalam sektor ekspor dan kenaikan tipis dalam sektor impor. Oleh sebab itu, defisit negara menyempit sebesar AUD10.5 miliar, lebih banyak dibandingkan dengan ekspektasi penyempitan defisit AUD9.9 miliar.


Dolar Australia Turun

Kepuasan RBA akan kebijakan suku bunga rendah membuat Dolar Australia kehilangan energi untuk melanjutkan kenaikan. AUD/USD diperdagangkan di angka 0.7643, menghentikan penguatan mengejutkan yang dicapai kemarin pasca laporan Penjualan Ritel Australia.

Menurut Robert Rennie, Analis Westpac yang dikutip oleh FXStreet, kebijakan RBA menunjukkan bagaimana bank sentral itu memandang kondisi Dolar Australia saat ini. "Kami masih ingat bulan lalu RBA menyebut bahwa Dolar Australia sedikit terdepresiasi belakangan ini. Namun, mengingat lonjakan kemarin, tak mengejutkan jika pernyataan tersebut tak dicantumkan lagi (dalam kebijakan moneter hari ini)...," kata Rennie, yang menyimpulkan bahwa RBA telah puas dengan level Dolar Australia saat ini dan menganggapnya sebagai nilai yang pas. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka )


Lihat : RifanFinancindo


Sumber : seputarforex


Baca juga :