Rifanfinancindo | BoC Kurang Hawkish, Dolar Kanada Terpukul

Rifanfinancindo | BoC Kurang Hawkish, Dolar Kanada Terpukul

Rifanfinancindo - Dolar Kanada jatuh ke level rendah lima bulan terhadap Dolar AS, setelah kebijakan moneter Bank of Canada (BoC) dinilai kurang hawkish. Di samping itu, tensi perdagangan global yang masih membebani pasar finansial, juga mendasari pemilihan Dolar AS sebagai mata uang safe haven.

Saat berita ini ditulis pada hari Kamis (30/Mei) dini hari, USD/CAD naik 0.19 persen ke 1.3515 dalam time frame harian. Level tersebut merupakan level tinggi baru sejak tanggal 24 April.

Pasar Skeptis Pada Peningkatan Ekonomi Kanada

Pasca pertemuan kebijakan hari ini, Bank of Canada memutuskan untuk mempertahankan Overnight Rate di level 1.75 persen. Namun, mereka menekankan bukti bahwa perlambatan ekonomi yang terjadi saat ini hanya bersifat sementara. BoC optimistis pertumbuhan ekonomi Kanada akan terakselerasi di kuartal kedua.

Baca Juga :


Meski demikian, pasar menilai bahwa pernyataan tersebut kurang hawkish. Mereka skeptis bahwa negara yang sangat bergantung pada perdagangan seperti Kanada, akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonominya dengan cepat. Ketidakyakinan pasar pada pernyataan BoC tersebut terlihat dari persentase peluang Rate Cut yang tidak berubah dari sebelum rilis kebijakan moneter bulan ini, yakni di level 50 persen.

"Tampaknya, pasar mengharapkan BoC yang lebih hawkish, tetapi yang mereka dapatkan malah pandangan yang netral," tutur Bipan Rai, analis forex dari CIBC Capital Markets. "Reaksi spontan yang paling dulu ditunjukkan (oleh para trader) membuat Loonie bergerak turun," demikian tambah Rai.

Ketidakpastian Perdagangan Global Pengaruhi Harga Minyak

Sebagai salah satu negara pengekspor minyak terbesar, Kanada dinilai sangat rentan terimbas kondisi ketidakpastian pasar minyak. Saat berita ini ditulis, harga minyak Crude Oil Futures AS turun 0.6 persen menjadi $58.81 per barel.

Penurunan harga minyak yang diiringi dengan saham-saham global terjadi setelah China mengindikasikan kesiapan mereka untuk membatasi ekspor logam-logam langka (bahan utama pembuatan Smartphone dan kamera, yang banyak digunakan oleh Apple untuk membuat produk-produknya). Hal ini merupakan serangan balik China dalam perang dagang dengan AS, yang jelas dapat meningkatkan kekhawatiran terhadap kesehatan ekonomi global. ( Mbs-Rifan-Financindo-Berjangka )


Lihat : Rifanfinancindo


Sumber : seputarforex