Piper sarmentosum adalah tumbuhan herba dari famili Piperaceae yang dikenal luas di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Di Indonesia, tanaman ini dikenal dengan nama “sirih duduk” karena bentuk daunnya yang menyerupai sirih tetapi tumbuh pendek dan merambat. Di Vietnam dikenal sebagai “lá lốt”, sementara di Malaysia disebut “kaduk”. Tanaman ini kerap dijumpai sebagai tumbuhan liar maupun tanaman budidaya di pekarangan karena manfaat kuliner dan khasiat obat tradisionalnya.
Tanaman ini merupakan tumbuhan semipermanen atau perennial yang tumbuh menjalar dan menyukai lingkungan lembap serta teduh. Daunnya banyak digunakan dalam masakan tradisional, seperti pembungkus makanan, dan juga dalam pengobatan herbal sebagai obat luar maupun dalam. Secara tradisional, Piper sarmentosum telah digunakan untuk mengobati berbagai penyakit seperti batuk, demam, sakit perut, hingga gigitan serangga.
KLASIFIKASI :
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Piperales
Family : Piperaceae
Genus : Piper
Species : Piper sarmentosum Roxb.
MORFOLOGI
Piper sarmentosum merupakan tumbuhan herba yang tumbuh menjalar atau setengah merambat. Batangnya beruas dan berakar di bagian ruas yang menyentuh tanah, mempercepat penyebarannya. Daunnya tunggal, bertangkai, tersusun berseling, berbentuk hati hingga bundartelur (ovatus-kordat), panjang sekitar 7–15 cm dan lebar 5–11 cm. Permukaan daun mengkilap, berwarna hijau tua, dengan pertulangan daun menjari dan tepi rata. Permukaan daun juga mengandung kelenjar minyak esensial yang dapat tercium saat diremas.
Bunga tumbuh dalam bentuk bulir (spike) di ketiak daun. Bulir ini berbentuk silindris dengan panjang sekitar 1–2 cm. Tanaman ini monoecious, artinya bunga jantan dan betina terpisah namun terdapat pada tanaman yang sama. Buahnya kecil, bulat hingga lonjong, berdiameter sekitar 2–3 mm, berwarna kehijauan dan mengandung biji tunggal.
HABITAT
Tanaman Piper sarmentosum tumbuh subur di daerah tropis lembap, khususnya di tempat yang teduh seperti hutan sekunder, kebun, pinggiran jalan, dan lahan terbuka yang terlindungi sinar matahari langsung. Di Indonesia, tanaman ini dapat ditemukan dari dataran rendah hingga ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut. Ia tumbuh dengan baik di tanah gembur, subur, dan memiliki drainase yang baik, serta cocok dengan kelembapan tinggi dan suhu hangat antara 22–35 °C.
ZAT FITOKIMIA
Daun dan bagian lain dari Piper sarmentosum mengandung berbagai senyawa metabolit sekunder yang bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan utamanya meliputi alkaloid (seperti pellitorine dan sarmentine), flavonoid (termasuk vitexin), saponin, tanin, minyak atsiri, serta polifenol. Studi kimia juga mengidentifikasi adanya β-sitosterol, stigmasterol, kadukoside, dan guineensine. Senyawa-senyawa tersebut menunjukkan aktivitas farmakologis seperti antioksidan, antiradang, antimikroba, antikanker, dan antihipertensi.
POTENSI
Piper sarmentosum memiliki potensi besar dalam bidang pengobatan herbal modern. Ekstrak dari daunnya telah terbukti secara ilmiah memiliki efek antiinflamasi, antioksidan, antibakteri, antijamur, dan bahkan antikanker pada beberapa uji praklinis. Senyawa sarmentine dan pellitorine yang dikandung tanaman ini memiliki aktivitas kuat terhadap bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Selain itu, Piper sarmentosum juga menunjukkan efek penurunan tekanan darah (antihipertensi) melalui peningkatan produksi nitric oxide (NO) dalam pembuluh darah.
MANFAAT
Secara tradisional, masyarakat Asia Tenggara telah lama menggunakan Piper sarmentosum sebagai tanaman obat. Daunnya dimanfaatkan untuk meredakan batuk, asma, sakit tenggorokan, dan nyeri sendi. Tanaman ini juga digunakan untuk meredakan sakit perut, mual, masuk angin, dan meningkatkan nafsu makan. Air rebusan daunnya sering dipakai sebagai tonik atau obat cuci perut. Selain itu, daun P. sarmentosum juga digunakan secara eksternal untuk mengobati gigitan serangga, luka kecil, dan ruam kulit. Dalam masakan, daunnya digunakan sebagai pembungkus makanan atau lalapan.
PETA SEBARAN