Allium cepa var. aggregatum G.Don 

MORFOLOGI

Tanaman ini memiliki akar serabut yang tumbuh di sekitar umbi, batang semu pendek, serta daun silindris berongga dan berwarna hijau. Umbinya berlapis, berwarna merah keunguan, dan memiliki aroma khas. Bunga berbentuk majemuk berwarna putih kehijauan yang muncul di ujung tangkai.

KANDUNGAN BAHAN KIMIA

Mengandung alisin, flavonoid (quercetin), minyak atsiri, saponin, vitamin A, B, C, serta mineral seperti kalsium, kalium, dan fosfor.

MANFAAT

Membantu menurunkan tekanan darah, memperlancar peredaran darah, meningkatkan daya tahan tubuh, serta memiliki sifat antibakteri dan antioksidan.

CARA PERAWATAN

Perawatan dilakukan dengan penyiraman teratur, pemberian pupuk organik, penyiangan gulma, serta pengendalian hama seperti ulat dan penyakit busuk umbi.

CARA BUDIDAYA

Menyiapkan lahan gembur, menanam siung umbi dengan jarak 15–20 cm, kemudian melakukan penyiraman dan pemupukan rutin. Panen dilakukan ketika daun mulai menguning dan rebah, sekitar 60–70 hari setelah tanam.

CARA PENGOLAHAN

• Digunakan sebagai bumbu masakan, bahan acar, bawang goreng, atau diolah menjadi ekstrak herbal dan obat tradisional.

PETA SEBARAN