Schefflera arboricola adalah nama lain dari tanaman pohon payung kerdil atau pohon gurita yang akrab di telinga masyrakat Indonesia tanaman ini disebut tanaman walisongo, tanaman ini memiliki nama berbeda-beda. Diantaranya walisongo kuning, walisongo mentega dan selainnya. Negara Inggris menyebut tanaman walisongo ini dengan nama lain Dwarf umbrella-tree atau Dwarf schefflera, sedangkan negara Jerman menamainya dengan nama lain Kleine Strahlenaralie. Sejatinya tanaman ini berasal dari indonesia. Namun menurut peneliti botani, Schefflera arboricola atau tanaman walisongo ini asli Taiwan dan Hainan, China. Tanaman ini diberi nama pokok payung karena bentuk daunnya yang menyerupai payung.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheophyta
Super Divisio : Spermatophyta
Divisio : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Apiales
Familia : Araliaceae
Genus : Schefflera
Spesies : Schefflera arboricola (Hayata) Merr.
MORFOLOGI
Tanaman Schefflera arboricola atau tanaman walisongo sama dengan tanaman hias yg lain. yaitu memiliki akar, batang, daun, bunga dan biji.
Batang nya tumbuh hingga 1,5 - 2m. Batang berwarna hijau yang berubah menjadi cokelat ke merah-merahan bila tua; batang terpecah menjadi batang-batang baru ketika sampai di bagian tengah. sebagian besar batang bercabang condong ke luar. Sehingga daun terlihat rimbun serta pohon sulit untuk tinggi. Untuk jumlah batang bercabang tergantung kesuburan tanaman.
Daun schefflera arboricola berbentuk jari-jari dan berukuran panjang sekitar 10-20 cm. daunnya biasanya berwarna hijau gelap, tetapi varietas yang berbeda-beda memiliki warna daun yang berbeda, seperti varietas dengan daun kuning atau bercak-bercak putih. Daun muda tanaman ini juga memiliki warna yang lebih cerah dan lembut dibandingkan daun dewasanya.
Akar tanaman ini merupakan akar serabut yang dangkal di tanah.
Schefflera arboricola juga menghasilkan bunga kecil yang tidak menonjol dan jarang terlihat di tumbuhan yang tumbuh di dalam ruangan.
Begitupun buahnya berwarna hitam keunguan yang jarang terlihat di tumbuhan yang tumbuh di dalam ruangan.
Cabang-cabang schefflera arboricola memiliki kulit kayu yang tipis dan terlihat licin, dengan tunas-tunas di ujungnya.
Adapun untuk bijinya berbentuk lonjong berwarna coklat kehitaman.
HABITAT
Habitat alami Scheffloea arboricola berasal dari daerah tropis Asia Tenggara dan umumnya tumbuh di hutan hujan dan hutan daratan rendah. Tumbuhan ini dapat tumbuh baik di tempat yang teduh, setengah teduh, atau terkena sinar matahari langsung. Dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, dari tanah liat hingga tanah berpasir, namun lebih baik tumbuh pada tanah yang subur dan mengandung banyak bahan organik. Tumbuhan ini membutuhkan kelembaban yang cukup, namun tidak suka terlalu basah atau tergenang air.
KANDUNGAN FITOKIMIA
Belum ada studi yang secara khusus meneliti kandungan fitokimia tanaman Schefflera arboricola. Namun, beberapa kandungan fitokimia yang ditemukan pada tanaman Schefflera yang sejenis, seperti Schefflera octophylla dan Schefflera venulosa, kemungkinan juga terdapat pada Schefflera arboricola antara lain:
Alkaloid: senyawa organik berbentuk cincin heterosiklik yang memiliki aktivitas farmakologis pada manusia dan hewan.
Flavonoid: senyawa fenolik yang memiliki aktifitas antioksidan, antiinflamasi, dan antikanker.
Steroid: senyawa organik yang terdiri dari empat cincin karbon dan memiliki berbagai aktivitas biologis seperti antiinflamasi, atioksidan, dan semacamnya.
Sapoin: senyawa glikosida yang terdapat pada timbuhan dan memiliki berbagai aktivitas farmakologis seperti antiinflamasi, antioksidan, dan anti-tumor.
Tanin: senyawa fenolik yang ditemukan pada banyak jenis tumbuhan dan memiliki aktivitas antioksidan, antiinflamasi, dan antikanker.
POTENSI
Schefflera arboricola memiliki beberapa potensi dalam berbagai aspek diantaranya:
Potensi sebagai tanaman hias: karena memiliki bentuk dan warna daun yang indah serta mudah dalam perawatannya.
Potensi sebagai tanaman obat: meskipun belum banyak diteliti, beberapa jenis Schefflera telah digunakan secara tradisional sebagai obat untuk mengatasi penyakit seperti demam,sakit kepla, batuk, dan sakit perut.
Potensi sebagai tanaman penghijau: tanaman ini dapat digunakan sebagai tanaman penghijau di kota-kota besar, karena mampu menyerap polutan udara dan menjaga kualitas udara yang lebih baik.
ETNOBOTANI
Schefflera arboricola balum banyak diteliti dri segi etnobotani, namun beberapa jenis Schefflera lainnya telahlama digunakan oleh masyarakat sebagai obat tradisional antara lain:
Schefflera elliptica: Di India, daun dan akar Schefflera elliptica digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati radang tenggorokan dan demam.
Schefflera octophylla: Di Afrika, daun dan kulit batang Schefflera octophylla digunakan untuk obat tradisional untuk mengobati demam, batuk, dan diare.
Schefflera venulosa: Di Papua Nugini, daun dan kulit batangnya digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai macam penyakit, seperti masalah pencernaan, luka, dan sakit kepala.
PETA SEBARAN
REFERENSI
Cite taxon page as 'WFO (2023): Schefflera arboricola (Hayata) Hayata ex Merr. Published on the Internet;http://www.worldfloraonline.org/taxon/wfo-0000305642. Accessed on: 26 Apr 2023'
Hanum, S. F., & Lestari, D. (2015, November). INDUKSI TUNAS LATERAL ALOCASIA BAGINDA KURNIAWAN DAN PC BOYCE DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH BA DAN GA3 BUD LATERAL INDUCTION OF ALOCASIA BAGINDA KURNIAWAN AND PC BOYCE WITH PLANT GROWTH REGULATOR BA AND GA3. In PROSIDING Seminar Nasional (p. 59).
Schefflera arboricola (Hayata) Merr. in GBIF Secretariat (2022). GBIF Backbone Taxonomy. Checklist dataset https://doi.org/10.15468/39omei accessed via GBIF.org on 2023-04-24.
Wakhidah, A. Z., & Sari, I. A. (2019). Etnobotani Pekarangan di Dusun Kaliurang Barat, Kecamatan Pakem, Sleman-Yogyakarta. Jurnal EduMatSains, 4(1), 1-28.