Cordyline australis adalah sejenis tumbuhan pohon yang berasal dari Selandia Baru. Di Indonesia tumbuhan ini dikenal dengan pandan bali dan di negara lain dikenal dengan Cabbage Tree, Cabbage-palm, New Zealand cabbagetree, Fountain-dracaena, Giant-dracaena, Grass Palm, Palm-lily, Cordyline, dan Syddracena. Tumbuhan ini memiliki beberapa nama umum, seperti pohon Torbay, pohon Kubis, atau pohon Ti, dan sering ditanam sebagai tanaman hias atau peneduh di berbagai negara di seluruh dunia.
Cordyline australis memiliki batang tunggal yang tinggi dan bercabang dengan daun hijau gelap yang panjang dan sempit, menjadikannya pohon yang sangat menarik secara visual. Di musim semi dan musim panas, pohon Cordyline australis juga menghasilkan bunga kecil berwarna putih atau merah muda di ujung cabangnya. Tumbuhan ini biasanya tumbuh subur di daerah yang memiliki iklim sedang hingga subtropis, dan dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 20-30 kaki. Cordyline australis juga dapat ditanam di dalam pot dan ditempatkan di area yang teduh dan lembap di dalam rumah
Cordyline australis dikenal memiliki banyak manfaat, di antaranya sebagai peneduh, penyaring udara, dan untuk tujuan dekoratif. Di Selandia Baru, daun tumbuhan ini digunakan oleh penduduk asli Maori untuk berbagai keperluan seperti bahan bakar, bahan bangunan, dan bahan pakaian. Selain itu, Cordyline australis juga memiliki nilai ekonomis karena kayunya dapat digunakan sebagai bahan pulp kayu untuk industri kertas dan pulp.
KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheophyta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Cycadophyta
Class : Liliopsida
Ordo : Asparagales
Famili : Asparagaceae
Genus : Cordyline
Spesies : Cordyline australis
MORFOLOGI
Berikut adalah beberapa ciri morfologi dari tumbuhan Cordyline australis:
Batang: Batang dari Cordyline australis adalah batang tunggal, lurus, dan bercabang. Batang ini dapat tumbuh mencapai ketinggian 20-30 kaki.
Daun: Daun dari Cordyline australis adalah daun hijau gelap yang panjang dan sempit, dengan panjang mencapai 2-4 kaki dan lebar 1-2 inci. Daunnya berbentuk seperti pedang dan menonjol keluar dari batang dengan susunan spiral.
Bunga: Pohon Cordyline australis menghasilkan bunga kecil berwarna putih atau merah muda yang muncul di ujung cabangnya. Bunga ini biasanya muncul pada musim semi dan musim panas.
Buah: Setelah mekar, bunga Cordyline australis menghasilkan buah berbentuk bulat kecil yang berwarna putih atau kebiruan. Buah ini mengandung biji-biji kecil yang berwarna coklat tua.
Akar: Tumbuhan Cordyline australis memiliki sistem akar yang dalam dan kuat untuk menopang batangnya yang tinggi.
Warna: Cordyline australis memiliki daun hijau tua yang kontras dengan batang coklat tua, sehingga menjadikannya tumbuhan yang menarik secara visual.
Ukuran: Tumbuhan Cordyline australis dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 20-30 kaki dan lebar sekitar 10-15 kaki di daerah yang subur.
HABITAT
Cordyline australis adalah tumbuhan asli Selandia Baru dan dapat ditemukan di berbagai habitat, dari hutan basah hingga padang rumput terbuka. Beberapa ciri ekologi atau habitat dari tumbuhan ini adalah tumbuh subur di daerah dengan iklim sedang hingga subtropis, dengan suhu antara 5-30°C. Tumbuhan ini tidak tahan terhadap suhu dingin yang ekstrem dan dapat mati jika terkena es atau salju yang berat. Cordyline australis ini dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, tetapi lebih baik tumbuh di tanah yang gembur dan lembab yang mengandung banyak humus. Tumbuhan ini juga dapat tumbuh di tanah berpasir dan berbatu. Selain itu, Cordyline australis dapat tumbuh dari dataran rendah hingga ketinggian yang lebih tinggi, tetapi lebih sering ditemukan di daerah dataran rendah dan menengah dan tumbuh lebih baik di tempat yang terkena sinar matahari penuh atau sebagian, tetapi juga dapat tumbuh di tempat yang teduh. Cordyline australis membutuhkan air yang cukup, terutama selama musim kering. Namun, tumbuhan ini tidak tahan terhadap genangan air yang berlebihan atau kelebihan air. Habitat alami dari Cordyline australis dapat ditemukan tumbuh di hutan basah, tepi pantai, padang rumput, dan daerah yang terkena angin laut. Sedangkan pada habitat buatan tumbuhan ini sering ditanam sebagai tanaman hias atau peneduh di taman dan kebun, di mana kondisi lingkungan seperti suhu, kelembapan, dan intensitas cahaya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan tumbuhan.
KANDUNGAN FITOKIMIA
Cordyline australis mengandung berbagai senyawa fitokimia yang bermanfaat bagi kesehatan dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat. Beberapa senyawa fitokimia yang terkandung dalam tumbuhan Cordyline australis antara lain:
Flavonoid: Cordyline australis mengandung flavonoid, seperti kaempferol, quercetin, dan rutin, yang memiliki aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi.
Asam fenolat: Tumbuhan ini mengandung asam fenolat, seperti asam kafeat dan asam klorogenat, yang memiliki aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi.
Saponin: Cordyline australis juga mengandung saponin, senyawa yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memiliki aktivitas antitumor.
Alkaloid: Tumbuhan ini mengandung alkaloid, seperti skopoletin dan alpinetin, yang memiliki aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi.
Senyawa antraquinon: Tumbuhan ini mengandung senyawa antraquinon, seperti emodin dan chrysophanol, yang memiliki aktivitas antimikroba dan antitumor.
Sterol: Cordyline australis juga mengandung senyawa sterol, seperti sitosterol dan stigmasterol, yang dapat membantu mengurangi kadar kolesterol dalam darah dan memiliki efek anti-inflamasi.
POTENSI
Cordyline australis memiliki potensi yang cukup besar di berbagai bidang. Berikut adalah beberapa potensi dari tumbuhan Cordyline australis:
Tanaman hias: Cordyline australis adalah tanaman hias yang populer dan banyak dibudidayakan di seluruh dunia karena memiliki bentuk daun yang unik dan beragam warna.
Obat tradisional: Tumbuhan ini telah digunakan sebagai obat tradisional oleh suku Maori di Selandia Baru untuk berbagai penyakit, seperti sakit kepala, sakit perut, luka, dan infeksi
Bahan pewarna alami: Cordyline australis menghasilkan pigmen alami yang dapat digunakan sebagai pewarna untuk makanan, tekstil, dan kosmetik.
Bahan pangan: Umbi Cordyline australis dapat dimakan setelah direbus atau dipanggang dan digunakan sebagai bahan makanan oleh suku Maori.
Bahan bakar: Daun Cordyline australis yang kering dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif karena mengandung tinggi serat dan sedikit lignin.
Pengendali erosi: Cordyline australis dapat digunakan untuk pengendalian erosi karena sistem akarnya yang kuat dan mampu menahan tanah.
Industri farmasi: Senyawa fitokimia dalam Cordyline australis memiliki potensi untuk digunakan sebagai bahan obat untuk mengobati berbagai penyakit.
ETNOBOTANI
Cordyline australis memiliki sejarah panjang penggunaan oleh berbagai kelompok masyarakat, terutama oleh suku Maori di Selandia Baru. Berikut adalah beberapa contoh etnobotani dari Cordyline australis:
Obat tradisional: Umbi dan daun Cordyline australis telah digunakan sebagai obat tradisional oleh suku Maori untuk berbagai kondisi kesehatan, seperti sakit kepala, sakit perut, luka, infeksi, dan masalah pernapasan.
Upacara adat: Daun Cordyline australis sering digunakan dalam upacara adat suku Maori sebagai simbol kekuatan, keindahan, dan keberanian.
Bahan pangan: Umbi Cordyline australis telah menjadi bahan makanan tradisional suku Maori selama ratusan tahun. Umbi tersebut dapat dimakan setelah direbus atau dipanggang.
Pewarna alami: Daun Cordyline australis menghasilkan pigmen alami yang telah digunakan oleh suku Maori sebagai pewarna untuk tekstil dan pakaian adat.
Bahan bangunan: Batang Cordyline australis yang kering dan keras digunakan oleh suku Maori sebagai bahan bangunan untuk membuat perahu dan rumah.
Tumbuhan hias: Cordyline australis adalah tanaman hias yang populer di seluruh dunia karena memiliki bentuk daun yang unik dan beragam warna.
PETA SEBARAN
REFERENSI
Cite taxon page as 'WFO (2023): Cordyline australis (G.Forst.) Endl. Published on the Internet; http://www.worldfloraonline.org/taxon/wfo-0000764205. Accessed on: 29 Apr 2023'
Prodr. Fl. Norfolk. ((1833)) source: The World Checklist of Vascular Plants (WCVP) https://www.gbif.org/species/2766411
Czernin, A., & Phillips, C. (2005). Below‐ground morphology of Cordyline australis (New Zealand cabbage tree) and its suitability for river bank stabilisation. New Zealand Journal of Botany, 43(4), 851-864. https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Cordyline+Australis&btnG=#d=gs_qabs&t=1682557113327&u=%23p%3Dz88YviEmtpQJ
De Lange, P.J. (2023): Cordyline australis Fact Sheet (content continuously updated). New Zealand Plant Conservation Network. https://www.nzpcn.org.nz/flora/species/cordyline-australis/