Manihot esculenta Crantz

MORFOLOGI

Singkong memiliki batang berkayu bercabang, dengan daun menjari 5–9 helai berwarna hijau. Akar yang dimanfaatkan adalah akar umbi berbentuk memanjang dan berdaging. Bunganya kecil, berkelompok, dan tanaman dapat mencapai tinggi 1–3 meter. 

KANDUNGAN BAHAN KIMIA

Umbi singkong mengandung karbohidrat tinggi (terutama pati), sedikit protein, serat, mineral (kalsium, fosfor, kalium), serta senyawa glikosida sianogenik (linamarin) yang dapat menghasilkan sianida jika tidak diolah dengan benar. 

MANFAAT

Singkong merupakan sumber energi, bahan pangan pokok, bahan baku tepung tapioka, dan dapat digunakan dalam industri pakan maupun bioetanol. Daunnya kaya vitamin dan protein sehingga dapat dimakan setelah dimasak. 

CARA PERAWATAN

Perawatan dilakukan dengan penyiangan gulma, penyiraman pada awal pertumbuhan, pemupukan ringan, dan pengendalian hama seperti tungau dan kumbang. Tanaman membutuhkan sinar matahari penuh 

CARA BUDIDAYA

Ditumbuhkan dari stek batang sepanjang 20–30 cm yang ditanam pada tanah gembur dan tidak tergenang. Jarak tanam dibuat cukup lebar. Singkong tumbuh baik di tanah subur dengan drainase baik dan curah hujan cukup. 

CARA PENGOLAHAN

Pengelolaan mencakup pemupukan berkala, pengendalian hama/penyakit, pembumbunan tanah agar akar berkembang baik, serta pemanfaatan lahan yang teratur. Panen dilakukan 6–12 bulan setelah tanam, tergantung varietas. 

PETA SEBARAN