Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Executive Presence dalam Membangun Budaya Coaching di BPPK
Egrita Buntara, Herru Widiatmanti
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan dan Manajerial
Abstrak
Tujuan utama dari kajian akademis adalah untuk mengetahui gambaran Executive Presence yang ada di BPPK dan mengetahui unsur-unsur Executive Presence apa saja yang diharapkan pegawai dalam membangun iklim kepercayaan untuk keberhasilan proses Coaching di BPPK. Kajian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui wawancara. Dalam melakukan wawancara informan ditentukan secara purposive sampling untuk menjaga triangulasi data. Ruang lingkup pada kajian ini dibatasi pada beberapa hal yaitu lokus penelitian di BPPK terhadap seluruh pegawai yang bertindak sebagai coach maupun coachee dengan periode waktu kajian tahun 2022. Batasan unsur yang diteliti berkisar tentang Executive Presence yaitu kemampuan seorang pemimpin untuk menumbuhkan kepercayaan terhadap bawahannya yang terdiri dari gravitas, komunikasi dan appearance serta unsur-unsur apa dalam Executive Presence yang diharapkan para pegawai kepada pemimpinnya dalam membangun iklim kepercayaan pegawai terhadap proses Coaching di BPPK terutama dalam proses building rapport/intention. Kajian ini menghasilkan tiga simpulan utama. Pertama, Executive Presence dalam Coaching di BPPK adalah sesuatu yang penting dan mendasar yang harus dimiliki pemimpin/coach dalam proses coaching, yang dapat menimbulkan trust dan rasa nyaman dalam proses coaching. Kedua, faktor-faktor yang berhubungan dengan Executive Presence dalam membangun trust di dalam coaching di BPPK meliputi tiga dimensi mulai yang terpenting adalah gravitas, selanjutnya adalah komunikasi dan yang terakhir adalah dimensi penampilan (appearance). Ketiga, unsur-unsur dari masing-masing komponen yaitu Gravitas adalah karakter yang lebih terbuka, mempunyai image dan reputasi/track record yang baik, tegas dalam mengambil keputusan disaat-saat genting, dan mempunyai kompetensi yang mumpuni dalam segala hal sehingga nyaman dalam berdiskusi; Komunikasi yaitu terbuka dan mau mendengar, mempunyai intra dan interpersonal komunikasi yang baik, komunikasi informal yang saling percaya, menggunakan bahasa yang tidak multitafsir dan bisa dipahami, dan selalu memotivasi dan memberdayakan. Penampilan yang elegan, selalu profesional dan santun dalam penampilan, dan sesuai dengan dinamika kegiatan.