Kontribusi Evaluasi Pelatihan Pelatihan Kepemimpinan Administrator dan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Secara Daring dalam Masa Pandemi Covid-19
Mila Mumpuni
Balai Diklat Kepemimpinan
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengetahui hasil evaluasi pelatihan PKA dan PKP secara daring yang diselenggarakan Balai Diklat Kepemimpinan Magelang. Pelatihan ini terdiri dari PKP Angkatan 1, PKP Angkatan 2, dan PKA Angkatan 1. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif berbantuan alat evaluasi CIPP. Alasan penggunaan evaluasi CIPP karena ingin melihat dari berbagai aspek tidak hanya dari sisi keluaran saja. Adapun proses penelitian menggali informasi dengan melibatkan seluruh peserta, pengajar, pembimbing, penguji, dan penyelenggara. Sebelumnya dilakukan Focus Group Discusion yang melibatkan pakar yang menguasai teknologi pendidikan dari Universitas Negeri Yogyakarta. Hasil FGD: 1) proses wawancara digantikan dengan kuesioner terbuka dan 2) revisi daftar pertanyaan menjadi item pertanyaan. Hasil penelitian sebagai berikut: Pertama, aspek Context dari sisi landasan hukum pelaksanaan pelatihan PKA dan PKP sudah baik. Latar belakang pandemi Covid-19 sebagai awal perubahan belajar berbasis daring. Kedua, aspek Input terkait dengan strategi pembelajaran (jadwal, metode, dan media), evaluasi, sarana pelatihan, dan sumber dana pelatihan sudah dipenuhi sesuai dengan KAP yang direvisi pada masa pandemi Covid-19. Strategi pembelajaran yang berhubungan dengan jadwal masih ditetapkan seperti halnya pembelajaran klasikal dengan berbantuan media yang berbeda yaitu aplikasi Zoom Clouds Meetings (ZCM) dan aplikasi Whatsapp (WA). Namun, pada peraturan LAN dan BPPK belum mengatur proses pembelajaran yang diterapkan apakah sepenuhnya Synchronous Learning (SL) atau dapat menerapkan pula Asynschronous Learning (AL). Komponen penilaian pelatihan PKA dan PKP merujuk pada peraturan LAN yang mencakup: 1) perubahan sikap dan perilaku, 2) penguasaan substansi, 3) adopsi studi lapangan, dan 4) kualitas aksi perubahan. Sarana pelatihan masih belum sepenuhnya disesuaikan dengan kebutuhan baik Peserta, Pengajar, Pembimbing dan Penguji dalam konsep pembelajaran berbasis daring. Regulasi BPPK yang tersedia masih merujuk kebutuhan pelatihan berbasis klasikal. Ketiga, aspek Process sudah baik dan sesuai dengan perencanaan yang disusun. Aspek tersebut berhubungan dengan proses pembelajaran, kinerja pengajar, kinerja pembimbing, kinerja penguji, dan aktivitas peserta. Proses pembelajaran berbantuan teknologi informasi menjadi masa transisi perubahan besar bagi semua pihak termasuk Penyelenggara. Secara umum tujuan pembelajaran tercapai tetapi optimalisasi penggunaan berbagai metode yang berbantuan berbagai aplikasi belum dapat dicapai. Keempat atau terakhir, aspek Product berkaitan dengan kesesuaian strategi pembelajaran dan kesesuaian evaluasi. Hasil yang diperoleh adalah kondisi penggunaan aplikasi ZCM dan aplikasi WA sebagai alternatif media pembelajaran tatap muka virtual. Karakteristik kedua aplikasi tersebut berbeda tetapi digunakan pada kondisi yang sama yaitu Synchronous Learning (SL). Efektivitas proses pembelajaran tidak tercapai 100% karena kelebihan dan kekurangan dari kedua aplikasi tersebut. Kualitas keberhasilan tersebut antara lain: a) kualitas standar penilaian Learning Journal (LJ) dan b) pemilihan lokus studi lapangan sebagai sarana memperoleh inspirasi proses adopsi inovasi lokus pada aksi perubahan. Standar penilaian LJ belum diatur detil oleh LAN dan belum diterapkan umpan balik terhadap hasil yang dicapai peserta. Hal ini berakibat bahwa penilaian substansi baru sebatas pemahaman pengetahuan pada setiap materi pembelajaran.