Pengaruh Mental Fisik Disiplin (MFD) Diklatsar Terhadap Peningkatan Kedisiplinan CPNS Kemenkeu RI
Moch. Arief Risman, Bambang Kismanto
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan dan Manajerial
Abstrak
Aspek kedisiplinan merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan kinerja pegawai di kantor manapun. Kegiatan Pelatihan Dasar (Latsar) adalah salah satu sarana untuk menanamkan nilai-nilai kedisiplinan. Lewat program Mental Fisik Disiplin (MFD) di dalam program Latsar para CPNS dikondisikan untuk memiliki karakter yang baik dalam kedisiplinan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka dirumuskan pola kediklatan yang tepat bagi para peserta (calon PNS) selama pelaksanaan Latsar. Untuk kegiatan MFD ini Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia BPPK bekerja sama dengan pihak eksternal yang memiliki kualitas baik dalam penggemblengan Mental, Fisik dan Disiplin. Pihak yang dipercaya untuk mengadakan kegiatan MFD untuk para CPNS Kementerian Keuangan adalah TNI Angkatan Darat (untuk wilayah Jakarta dipercayakan kepada pasukan Kopassus). Pola pelatihan TNI AD seperti halnya kesatuan TNI lainnya memiliki karakter tegas, lugas dan cenderung keras. Namun demikian bukan berarti pola militer seratus persen yang diterapkan dalam MFD, karena peserta yang digembleng bukan anggota TNI. Pelatihan Kopasus yang diterapkan hanya sebagian kecil saja, diantaranya baris berbaris, apel pagi dan malam, saat makan, dan lainnya. Diharapkan dengan gemblengan MFD selama tiga bulan oleh Pasukan Kopasus, para CPNS akan memiliki sikap, karakter dan cara pandang yang lebih siap bahwa dirinya adalah petugas atau pelayan masyarakat. Peserta latsar yang diwawancarai sejumlah tiga puluh orang. Mereka adalah peserta Latsar yang sudah menjalani kegiatan MFD dan sudah menjalani kegiatan aktualisasi di kantornya masing-masing selama tiga pekan. Peserta Latsar yang diwawancarai adalah pegawai baru di berbagai eselon satu di Kementerian Keuangan, yaitu BPPK, Ditjen Kekayaan Negara, Inspektorat Jenderal, dan Ditjen Bea Cukai. Mereka adalah CPNS penerimaan tahun 2018 yang telah mengikuti kegiatan MFD dan belum diangkat menjadi PNS yang tersebar di beberapa unit kantor. Mereka adalah objek dari penelitian ini, dan kedudukan sekarang seluruh pegawai tersebut sedang menjalankan On the Job Training (OJT). Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa Metode MFD efektif dilakukan di dalam kegiatan Latsar dan bermanfaat dalam penanaman kedisiplinan CPNS Kementerian Keuangan. Metode ini mempunyai manfaat dan peran terhadap kemajuan instansi maupun pengembangan karakter pegawai baru. Hasil lainnya adalah Penanaman nilai-nilai kedisiplinan dalam kegiatan MFD terlihat berpengaruh baik pada kedisiplinan CPNS Kementerian Keuangan. Nilai-nilai kedisiplinan yang telah ditanamkan dalam kegiatan MFD, berdampak paska mengikuti MFD, yang tercermin dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari di instansi masing-masing.