Uang Telah Meracuni Anakku

Post date: Mar 4, 2014 3:41:12 AM

Ada satu titik seorang ayah mengungkapkan hasil refleksinya, bahwa keteledoran sabagai orang tua untuk memberikan kontrol kepada anaknya dalam kurun waktu yang cukup lama dari sejak SD hingga SMA berbuntut pada perkembangan anaknya.

Dalam perjalanan usaha yang lancar, masalah keuangan keluarga tidak pernah menemukan kesulitan dalam urusan belanja kebutuhan rumah tangga dan juga kebutuhan anak-anak sekolah. Kurang cermat cara meletakkan atau menyimpan uang anak mulai dari sedikit mengambil dan menggunakan untuk jajan. merasa aman setelah berulang terjadi akhirnya bertambah dan tanpa sepengetahuan orang tua. Ukuran uang jajan yang diberikan wajar namun ia dapat belanja lebih bersama teman-teman bermain. Seperti lingkungan yang sudah menyediakan peluang perjalanan panjang seperti ini akan berakibat buruk jika anak tidak segera mendapat pengarahan.

Tak ada istilah terlambat, bagi orang tua bijak; yang memahami bahwa kesalahan tidak sepenuhnya berada pada anak. tetapi orang tua punya andil menjerumuskan anaknya dalam cara hidup boros dan konsumtif. Kemudahan-kemudahan yang tidak mendidik cenderung bertambah bahkan bertumpuk dan mempengaruhi tumbuh kembang anak. Kebiasaan demi kebiasaan berlangsung dalam jangka waktu yang panjang dapat membangun karakter.

Masih adakah jalan menjadi lebih baik?

Inilah inti yang akan dituju, yakni tumbuh menjadi lebih baik. dengan menyadari bahwa kita pun telah dibentuk dari usaha terus menerus, perjuangan panjang dalam suka dan duka, tak terlepas dari aneka kesalahan dan jatuh bangun. Menjadi lebih mudah jika menerima yang sudah terjadi melihat secara obyektif, memaafkan dan saling meminta maaf dan membuat tekat bersama untuk semakin lebih terbuka

Tak kalah penting jika orang tua kembali menyatakan memberikan kepercayaan dan dukungan kepada anak untuk mulai maju kembali. dalam pergaulan, belajar dan mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya.