Post date: Feb 7, 2015 4:54:17 AM
Nasehat yang baik adalah nasehat yang diberikan dengan cara yang baik, menggunakan bahasa yang sesuai atau pas dan dimengerti, waktu yang tepat, kepada orang yang tepat, tempat dan suasana yang mendukung dan pastinya dengan tujuan yang baik atau memberi manfaat yang dapat dirasakan, ditambah teladan yang nyata.Namun kenyataannya tidak sedikit dari antara kita para orang tua merasa anak kurang memberikan tanggapan yang baik atau hanya sedikit perubahan yang terjadi atau bahkan tidak ada perubahan perilaku sama sekali. Berbagi kisah melalui ini memang bukan berbagi jurus dan formula matematika yang dapat diterapkan serta merta oleh para orang tua namun setidaknya dapat menambah referensi pengalaman yang suatu saat dapat diterapkan bagi anak-anak kita.
Saya bersama seorang teman pernah menonton kembali sebuah iklan tv berwarna yang ditayangkan TVRI sekitar tahun '80an. Rasanya lucu kalau ditonton sekarang mengingat dunia elektronik dan digital berkembang sangat pesat. Dari desain yang sudah sangat jarang dijumpai dan teknologi yang sangat ketinggalan sudah tampap usang, apalagi mendengar bahasa iklan yang digunakan sudah mengalami pergeseran.
Pengalaman serupa juga pernah saya alami ketika saya menemukan di gudang beberapa floppi disk atau disket yang pernah saya gunakan tahun '90an. Anak saya bertanya-tanya tentang benda itu, yang akhirnya saya jelaskan kegunaannya. Untunglah ada dua jenis disket yakni yang berukuran 5 inch dan 3.5 inch. Masih mudah untuk menggunakan yang kecil karena ada komputer yang memiliki disk drive. Bahkan pernah di stasiun TV swasta pernah ditayangkan sejumlah anak dikumpulkan dan ditanya tentang kaset tape rocorder yang ada didepannya. Semua anak tersebut tidak mengenali benda apa kaset itu. Hal ini sangat wajat karena mereka sudah hidup dalam dunia digital dimana semua perangka itu sudah digunakan dalam kesehariannya, tanpa melihat, menyentuh ap[alagi menggunakan dan menikmatinya.
Aha, kita sering sangat mengharapkan anak-anak berubah menjadi lebih rajin, kreatif, lebih menghormati, bisa bersabar, tertib, bertanggungjawab yang semuanya kita sampaikan dalam bentuk nasehat-nasehat yang mungkin tidak dipahami oleh mereka, tidak mengena bahkan bisa jadi terasa mengganggunya. Mengapa hal ini bisa terjadi? Apakah ini seperti mereka kita ajak menonton iklan tua itu. Mari kita lihat berberapa pengalaman kita untuk memperbaikinya. Pengertian yang ingin kita sampaikan kepada anak kita terhambat atau tidak sampai karena ada ketidaktepatan cara yang kita gunakan dan mungkin hambatan yang menghalangi pesan kita.
Ada kisah seorang anak yang sangat menunggu hari Sabtu, karena hari itulah ia diijinkan untuk bermain game kesukaannya selama dua jam, itulah yang menjadi semacam kesepakan dengan orang tuanya. Baru loading game selesai dan permainan dimulai sang ibu sudah mulai bersuara "jangan lama-lama mainnya, belajarmu itu harus seperti itu gak usah disuruh-suruh kaya kemarin, sampai PR juga hampir tidak dikerjaikan, Mama kan udah bilang...... dan terus panjang sekali". Sang anak sangat fokus dengan gamenya dan seperti tidak dengan suara mama yang dibelakangnya. "Denger gak, mama bicara...?" sang ibu menambah dengan nada lebih tinggi."Denger" anak menjawab tanpa menghentikan gamenya, dan ditambah gumam lembut tanpa melepas pandangannya di layar, "Mama ini ribut lo... kan aku baru main sepuluh menit, belum ada dua jam,"
Ada kisah seorang anak yang sangat menunggu hari Sabtu, karena hari itulah ia diijinkan untuk bermain game kesukaannya selama dua jam, itulah yang menjadi semacam kesepakan dengan orang tuanya. Baru loading game selesai dan permainan dimulai sang ibu menghampiri "sepertinya gamemu seru sekali...... coba mama diajarin sekali aja". Sang anak sangat fokus dengan gamenya langsung menoleh mama yang dibelakangnya. "Bener Ma mau coba...?" sang mama memastikani."iya tapi ajirin Mama ya!" anak tersenyum dan menunjukkan cara memainkan gamenya, "Mama coba nih, aku nanti aja kan waktu mainku dua jam," Mama tersenyum sambil menatapnya, ,"Kamu memang pinter mengatur waktu belajar dan waktu main, Mama bangga sama kamu,"
Kisah 1 lebih tampak orang tua yang memberikan perngertian atau nasihat pada waktu yang tidak tepat, sebaliknya kisah nomor 2 tampak dialog yang hidup, emosi terjalin dengan baik dan pesan dapat sampai ke anak berbarengan dengan peneguhan terhadap pencapaian, tanpa harus menasihati. Nasehat dan pengertian memang sebuah kebutuhan bagi anak-anak seperti kebutuhan makanannya, karena mereka masih terus tumbuh dan berkembang dengan berbagai kesulitan, hambatan dan tantangannya yang akan selalu didepannya.
Bahasa yang sederhana yang disampaikan dalam suasana akrab dalam memberi pengertian pastilah yang akan dirindukan mereka. Dan akan singgah dalam hatinya melebihi omelan kita sepanjang hari yang mungkin malah akan melukai hatinya. Apalagi membandingkan pengalaman orang tua terus menerus dengan kenyataan hidup anak terkini, wah... itu dia iklan yang akan kita tonton.