Post date: Dec 2, 2014 12:23:32 AM
Wajah pendidikan nasional yang masih dirutan sangat jauh jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Bisa saja kita gunakan kacamata lain untuk memberi penghiburan terhadap perubahan-perubahan baik yang kita miliki, namun cara ini tidak akan memicu semangat kita. Apalagi ditambah kebiasaan asal Bapak Senang, manipulasi data dan pembohongan Publik. Baik jika paparan Pak Anies Baswedan ini kita terima sebagai sebuah kenyataan yang membutuhkan langkah nyata kita sebagai warga negara.
Pokok pokok yang menjadi sorotan antara lain :
Hal Baik, berupa
Meningkatnya jumlah institusi pendidikan yang terus meningkat sejak jaman kemerdekaan.
Jumlah anak yang mendapat akses pendidikan
Pemberantasan buta huruf 95% (1945 menjadi 8% (2011)
Jumlah Mahasiswa berlipat ganda 500 (1970) menjadi 4 juta (2007)
Buruknya
75% sekolah tidak memiliki standar layanan minimal
nilai Uji Kompetensi Guru masih rendah
termasuk 10 negara terendah p0ada pemetaan The Learning Curve 21013
urutan 49 dari 50 negara dalam pemetaan PT...
urutan 40 dari 42 dari TIMSS Literasi sains ... 2011
peringkat 64 dari 65 negara pemetaan PISA 2012
dll sampai dengan minat baca dan kekerasan fisik
Sebagai pendidik dan orang tua, sebagai bagian dari masyarakat atau apa pun proffesi kita, kita dapat memulai dengan mengambil langkah nyata. Melalui profesi kita masing-masing kita harus turut bertanggung jawab dengan mengambil langkah nyata mulai dalam keluarga masing-masing. tempat kerja, tetangga, komunitas-komunitas, perusahaan dan dimanapun. Selamat Berjuang!
Saya menjadi terhentak juga membaca judul "Gawat Darurat Pendidikan di Indonesia" sebuah paparan Menteri Pendidikan Bapak Anies Baswedan.
Download
Paparan Mentri Pendidikan 1 Desember 2014