Guruku SD, SMP, SMA dan Dosen Masih Kuingat, Tidak Kurikulumnya.

Post date: Dec 12, 2014 8:05:51 AM

Seberapa besar kontribusi Kurikulum terhadap keberhasilan pendidikan? Bagaimana bila dibandingkan dengan peran guru? Keduanya memiliki peran yang sangat besar untuk mencapai tujuan pendidikan. Kedua komponen ini tidak mungkin dipisahkan, namun ada pendapat ahli yang pantas kita renungkan, "Hasil penelitian menyebutkan kualitas pendidikan 65 persen ditentukan kualitas guru dan 35 persen oleh faktor lain seperti kurikulum dan sarana prasarana,"

Maka tak heran bila Guru besar sosiologi UIN Bandung Prof Nanat Fatah Natsir mengatakan yang paling menentukan dalam kualitas pendidikan adalah kualitas guru, bukan kurikulum dan komponen lainnya

Secara sederhana melalui pengalaman hidup pribadi, saya pun lebih mengingat nama-nama guru saya, para dosen yang pernah mengajar saya. Saya ingat bagaimana keunikan masing-masing dari beliau yang saya hormati. Bagaimana guru saya berjalan, gaya bicara, berdiri di depan papan tulis sebelah mana, bagaimana memulai huruf pertama di papan tulis, selera humornya dan caranya menjelaskan masalah yang rumit menjadi sederhana, cara mendongengnya, wow... luar biasa. Terimakasih Bapak Ibu Guruku. Sangat mengesan, caranya menatap saya pun masih terekam dalam otak saya, bahkan ketika materi belajar apa yang beliau berikan seperti sudah hilang di memori saya, tatapan beliau masih ada. Untuk guru-guru Paud, Kelompok Bermain dan TK saya mohon maaf dulu saya tak sempat di TK, tapi pasti mereka luar biasa sabarnya.

Ingin saya sampaikan lagi, benar sekali kata Pak Profesor Nanat Fatah Natsir. Saya pun ingin seperti beliau selalu menatap dengan keteduhan. Ingin terus saya belajar menjadi pribadi yang mampu memberikan dukungan kepada anak-anak, tatapan yang meneguhkan dan memberi kepercayaan tulus, 'ayo nak kamu bisa'. Pandangan yang membuat selalu terbangun kepercayaan dirinya mencoba dan mempelajari banyak hal tanpa mudah menyerah. Dangan sampai tatapan dan pandangan mata kita, para orang tua dan pendidik sering terisi kebencian, curiga,sinis dan ketidakpercayaan yang akan terekam pada anak-anak kita.

Mahasiswa sebuat PT memberi komentar pada posting Kemendiknas di akun media sosial tentang penghentian pelaksanaan kurikulum 2013. Kekecewaanya terhadap penghentiaan kurikulum 2013 disampaikan dalam komentarnya karena sudah belajar kurikulum 2013 dikampusnya. Waduh jangan-jangan penelitiannya juga berhubungan dengan kurikulum 2013, tapi hal ini tidak tampak dari komentarnya. Saya senang pada generasi muda yang berani dan responsif seperti ini. Mereka layak maju, pantas mengetahui banyak perubahan, bertanggung jawab dan menjadi bagian dari kemajuan bangsa. Melaui tulisan ini semoga semakin mencerahkan, bahwa kurikulum memang penting, tetapi ada yang lebih penting.

sumber : <http://www.antaranews.com/berita/468392/akademisi--kualitas-pendidikan-ditentukan-kualitas-guru>