Pesan Menyenangkan Dari Pelatihan Mengajar Digital

Post date: Jun 17, 2015 11:35:40 PM

gambar training dari thetimesup

Seperti anak-anak yang sedang bermain para guru tampak fokus dengan penuh konsentrasi menatap tablet yang dipegangnya. Sesekali tangannya mencolek layar kecil itu beberapa kali bertanya kanan kiri, lalu terdengar tawa meledak menggemparkan ruangan. Inilah cara belajar di kelas untuk belajar bahasa Inggris dan semua tema-tema pelajaran siswa yang harus dicapai, yakni menyenangkan. Tablet komputer, laptop, smartphone dan aneka gadget terbaru hanyalah alat bantu untuk mengoptimalkan. Guru tetap memegang peranan utama untuk mencapainya. Pertanyaannya apakah para guru sudah mampu menggunakannya?

Beberapa hal yang dijumpai dalam pelatihan menggajar menggunakan perangkat digital menjadi catatan kita yang penting dicermati baik bagi para guru, pelatih digital leaarning maupun para developer aplikasi pendidikan agar memperkaya informasi dalam interaksinya.

  1. Sumber Daya Manusia dalam satu institusi terdiri dari beberapa generasi atau kelompok. Baik kelompok umur maupun penguasaan skill teknologi.

  2. Bahasa para pelatih dan developer sering tidak dipahami oleh para guru, termasuk bahasa yang keseharian digunakan oleh mereka dalam menggambarkan spek hardware yang akan digunakan oleh mereka.

  3. Infrastruktur di sekolah peserta belum siap atau tidak tersedia atau yang bersangkutan belum memiliki.

  4. Meyakinkan mereka mampu menggunakan, misalnya mengawali dengan game edukasi sederhana yang dapat langsung mereka coba atau praktekan. Hal ini akan lebih menumbuhkan kepercayaan diri yang baik daripada dengan sesi ceramah tentang kemajuan teknologi.

  5. Memastikan bahwa apa yang sering mereka lakukan pada penggunaan HP dan Medsia Sosial sudah sangat membantu atau mempermudah pelatihan e-learning atau digital learning.

Dari curhat sang developer aplikasi piranti atau media pendidikan waktu makan siang, pengalamannya dari sekolah ke sekolah, propinsi satu ke propinsi lain jujur diakui banyak guru yang masih takut dengan teknologi. Piranti yang tujuannya untuk mempermudah dan menyenangkan para murid dan mempermudah ini menjadi beban. Beban karena harus belajar lagi. Hal ini tidak menyurutkan semangatnya dalam berkarya, tapi justru memotifasi untuk melahirkan karya yang inovatif dan mudah digunakan,sekali pun untuk para guru yang hampir pensiun.

Tulisan ini kliku buat sebabagai ungkapan terima kasih para guru karena merasa disapa kebutuhannya oleh PesonaEdu, Gramedia, Microsoft dan Intel Inside dan tak ketinggalan Android Google. Maju Terus Pendidikan Kita.