Kurikulum Terbaik Bisa Terjadi Kecelakaan

Post date: Dec 10, 2014 3:01:36 PM

Roh kebaikan yang ada di dalam kurikulum 2013 seperti redup atau samar-samar tertutup oleh kontroversi pelaksanaan yang masih terkendala disana-sini. Apalagi setelah Bapak Mentri Pendidikan Anies Baswedan mengumumkan keputusan berkaitan dengan penundaan atau penghentian sementara pelaksanaan kurikulum 2013 pada tanggal 5 Desember 2014 lalu. Ada sedikit ekspresi kecewa atau kurang setuju pada wajah beliau yang telah bekerja keras memperjuangkan lahirnya kurikulum 2013 ini. Sejumlah stasiun televisi dan media cetak serta elektronik menayangkan beberapa kali, media sosial tak henti-hentinya memancarkan informasi serupa yang mau tidak mau menjadi suguhan dan teman ngobrol dari kantor-kantor megah, rumah mewah sampai ke lorong-lorong gang kecil bahkan ke perkebunan dan sawah ladang di pelosok negri. Kecelakaan apakah yang terjadi di dalam kurikulum ini sehingga kebaikan rohnya tersandra?

Kliku pernah berefleksi tentang berproses bersama kurikulum 2013, salah satu sudut pengalaman guru yang turut belajar memulai kurikulum ini. Tidak tampak cahaya buruk dari paparan Bapak M.Nuh tentang spirit kurikulum 2013. Begitu saya mulai memasuki kurikulum ini barulah sedikit demi sedikit muncul dan ditemui beberapa kendala di lapangan. Apabila ketika kurikulum ini diluncurkan dalam kondisi guru sudah siap, infrastruktur dan instrumen pendukung sudah dibangun sepertinya kontroversi ini tidak perlu terjadi.

Ketika seorang pengawas di kecamatan masih harus bingung memandu sekolah-sekolah yang menjadi prototipe kurikulum ini, ditambah tutor-tutor yang datang ke provinsi tertentu menatar para guru dan memberi sistem penilaian dan penulisan rapor berbeda dengan para pengawas/ penilik sekolah .... tidak ada yang salah kan? melegakan daripada harus saling menyalahkan. Para pengawas juga memiliki sumber-sumber penatar yang sangat dipercaya. Para guru tidak usah disuguhkan dengan perseteruan kecil ini, hanya perbedaan format bisa diedit.

Para wali kelas sibuk membantu anak-anaknya memiliki materi dengan memfotokopi tema 1, tema 2, tema 3 semoga tidak seterusnya padahal surat kepada orang tua sudah edarkan buku belajar anak sudah disiapkan. Namun buku itu tak kunjung datang. Juli, Agus, September... mengapa? Apakah buku kurikulum ini melewati jalan-jalan terjal dan cuaca penyebrangan yang tidak mendukung? Ah tidak! kami hanya sepenanak nasi lama tempuhnya dari ibu kota negara. Adakah kenakalan-kenakalan di perjalanan infrastruktur kurikulum 2013? yang ini saya tidak bisa menjangkau untuk bicara atau menulis hal ini tanpa fakta, mak yang punya data bicaralah.

Mengapa informasi penting untuk guru harus diberikan sepotong-sepotong dan bias? Mengapa masalah penilaian dan rapor saja baru disampaikan di penghujung semester? apakah proyek-proyek ini dibuat agar dana bisa dihamburkan? pertanyaan-pertanyaan serupa sering muncul dari beberapa obrolan teman yang merasa tidak puas dengan sosialisasi yang tidak efektif. Bukan negara kita saja yang berubah kurikulumnya, namun negara lain punya cara sosialisasi yang lebih terbuka dan kesiapan yang lebih matang. Hakekat Pentingnya Laporan Pendidikan Yang Baik harus dikuasai oleh para guru. Maka secara teknis perubahan yang akan diambil dalam kurikulum baru akan lebih baik jika itu sudah diterima dan dikuasai oleh para guru.

Berikutnya tentang Pramuka. Dari Jaman Kepanduan sebelum Indonesia merdeka sampai menjadi Gerakan Pramuka negara mengakuinya dan ada undang-undang yang mengatur. Melalui Keputusan Presiden RI Nomor 238 Tahun 1961 saat itulah Gerakan Pramuka sebagai pembaharuan dari Gerakan Kepanduan Nasional mulai lahir. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka yang menegaskan bahwa Gerakan Pramuka adalah organisasi yang menyelenggarakan pendidikan nonformal, melalui Pendidikan Kepramukaan sebagai bagian pendidikan nasional dilandasi Sistem Among dengan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan. Dengan dimasukkannya Gerakan Pramuka di dalam kurikulum 2013 sebagai ekstrakurikuler wajib ternyata melahirkan pertentangan baru yang sampai menyatakan ini sebuah kecelakaan sejarah kurikulum, bahkan kebijakan sesat.(www.tempo.co/read/kolom/2013/10/09/833)

Munculnya hambatan, tantangan keculitan dan perbedaan tidak serta merta mengatakan kurikulum 2013 adalah buruk. Ferari dikenal sebagai produsen mobil yang memiliki performa tinggi serta desain eksterior yang mengagumkan. Namun dia tetap bisa celaka dalam kondisi yang terus buruk, sopir yang mabuk dan sedang belajar, jalan yang rusak, bahan bakar yang berkualitas rendah. Lalu, apa hubungannya dengan kurikulum? Apabila performa anak bangsa yang unggul dimampukan terbentuk dengan kurikulum 2013 atau revisinya, pastikan pula diproduksi dengan lebih mantab oleh produsen handal dan lewati jalan yang mulus.

Pak M.Nuh tak harus kecewa dengan suasana ini, percayakan Yang Muda untuk segera meluruskannya.

Sumber Gambar Ferari