Selamat datang di Ruang Bahasa Indonesia MA ARIFAH
Menganalisis Kaidah Kebahasaan Teks Karya Tulis Ilmiah
Petunjuk Pembelajaran
1. Berdoa sebelum memulai pembelajaran
2. Silahkan perhatikan absensi dari guru.
3. Bacalah materi pada halaman ini untuk menambah wawasan anda terkait topik pembahasan.
4. Materi Ini dapat diakses setiap saat.
5. Untuk menambah pemahaman anda, telah disediakan video terkait materi yang dapat ditonton.
6. Setelah memahami materi pada pertemuan ini silahkan menjawab soal evaluasi yang tersedia pada bagian paling bawah.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran pada pertemuan ini, peserta didik diharapkan dapat menganalisis kaidah kebahasaan teks karya tulis ilmiah.
KAIDAH KEBAHASAAN TEKS KARYA TULIS ILMIAH
Sebelum ke kaidah kebahasaan karya ilmiah, kita ketahui dulu apa itu karya ilmiah. Dilansir dari buku Penulisan Karya Ilmiah oleh Dra. Zulmiyetri, M.Pd, dkk (2020:1), karya ilmiah merupakan laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Objektivitas suatu karya ilmiah, antara lain, ditandai oleh pilihan kata yang bersifat impersonal. Hal ini berbeda dengan teks lain yang bersifat nonilmiah, semacam novel ataupun cerpen yang pengarangnya bisa ber-aku, kamu, dan dia. Kata ganti yang digunakan dalam karya ilmiah harus bersifat umum, misalnya penulis atau peneliti. Kaidah kebahasaan karya ilmiah:
1.Menggunakan kata impersonal
Dalam menulis karya ilmiah, kamu tidak boleh menggunakan kata ganti “saya” atau “kami”. Oleh karena itu, kata ganti yang diperbolehkan dalam penulisan karya ilmiah harus bersifat umum seperti “penulis” atau “peneliti”. Hal ini disebabkan dalam karya ilmiah yang diutamakan adalah objeknya, bukan subjeknya.
2. Menggunakan bahasa reproduktif
Selanjutnya, kalimat yang kamu tulis harus menggunakan bahasa yang lugas dan tidak ambigu atau bermakna ganda. Hal ini bertujuan agar pembaca dapat memahami isi penelitian dengan mudah serta memiliki pemahaman yang sama oleh peneliti.
3. Menggunakan kata baku
Kata yang digunakan dalam karya ilmiah haruslah kata baku sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kata ini memiliki sifat yang tidak rancu dan tidak terpengaruh oleh bahasa lain. Selain itu, kamu juga perlu menuliskannya dengan kalimat yang efektif.
Contoh:
antre (tidak baku: antri)
apotek (tidak baku: apotik)
atlet (tidak baku: atlit)
4. Menggunakan bahasa denotatif
Ragam bahasa yang digunakan karya ilmiah harus lugas dan bermakna denotatif. Makna denotasi adalah makna kata yang tidak mengalami perubahan, sesuai dengan konsep asalnya. Makna denotasi disebut juga makna lugas. Kata itu tidak mengalami penambahan makna. Adapun makna konotasi adalah makna yang telah mengalami penambahan. Tambahan-tambahan itu berdasarkan perasaan atau pikiran seseorang terhadap suatu hal.
Selanjutnya ujilah pemahamanmu mengenai materi pertemuan 7 dengan mengerjakan evaluasi pada tautan berikut
https://forms.office.com/r/pQ5jN0MQLB