Selamat datang di Ruang Bahasa Indonesia MA ARIFAH
Konsep, Ciri-ciri, dan Fungsi Teks Cerpen
Petunjuk Pembelajaran
Berdoa sebelum memulai pembelajaran
Silahkan perhatikan absensi dari guru.
Bacalah materi pada halaman ini untuk menambah wawasan anda terkait topik pembahasan.
Materi Ini dapat diakses setiap saat.
Untuk menambah pemahaman anda, telah disediakan video terkait materi yang dapat ditonton.
Setelah memahami materi pada pertemuan ini silahkan menjawab soal evaluasi yang tersedia pada bagian paling bawah.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran pada pertemuan ini, peserta didik diharapkan dapat:
Mengidentifikasi konsep teks cerpen
Menganalisis ciri-ciri teks cerpen
Meneleaah fungsi teks cerpen
TEKS CERPEN
1.Konsep Teks Cerpen
Kamu suka membaca cerpen? Cerita pendek pastinya sudah familiar sejak kita duduk di bangku sekolah dasar. Beragam cerita pernah kita baca di buku, majalah atau tabloid, namun apakah kamu tau apa sih perbedaan cerpen dengan cerita-cerita lainnya?. Bagi kamu yang ingin menulis cerpen, wajib menyimak pengertian tentang cerpen berikut ini.
Seperti yang diketahui, cerpen merupakan suatu karya sastra dalam bentuk tulisan yang mengisahkan tentang sebuah cerita fiksi lalu dikemas secara pendek, jelas dan ringkas. Cerpen biasanya hanya mengisahkan cerita pendek tentang permasalahan yang dialami satu tokoh saja.
Cerpen juga bisa disebut sebagai fiksi prosa karena cerita yang disuguhkan hanya berfokus pada satu konflik permasalahan yang dialami oleh tokoh mulai dari pengenalah karakter hingga penyelesaian permasalahan yang dialami oleh tokoh. Cerpen juga terdiri tidak lebih dari 10.000 kata saja.
Cerpen merupakan singkatan dari cerita pendek. Saat membaca cerpen biasanya sangat cepat selesai. Selain itu, isi pada cerpen juga sangat mudah dipahami karena ceritanya yang relatif pendek. Oleh karena itu banyak orang yang suka dengan cerita yang singkat dan tidak rumit seperti pada cerpen.
Pada umumnya, permasalahan yang dikisahkan pada cerpen tidak terlalu rumit. Maka dari itu jumlah kata pada cerpen juga dibatasi. Biasanya cerpen terdiri dari berbagai kisah seperti genre percintaan, kasih sayang, jenaka, dan lain-lain. Pada cerpen juga mengandung pesan dan amanat untuk para pembaca, sehingga bukan hanya terhibur saja kita bisa menerapkan setiap pesan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa tokoh penting telah menyampaikan pandangannya terkiat konsep dan batasab cerpen, berikut uraiannya.
Menurut Nugroho Notosusanto cerpen adalah kisah cerita pendek yang dibuat dalam jumlah kata mulai dari 5000 kata beserta memperkirakan 17 pp kuarto spasi ganda. Selain itu kisah pada cerpen hanya berpusat pada dirinya sendiri yang berarti hanya pada satu tokoh saja.
Menurut J.S Badudu cerpen adalah cerita pendek yang yang berfokus dan berkonsentrasi pada satu peristiwa kejadian. Pada peristiwa kejadian tersebut hanya mengisahkan satu tokoh cerita saja.
Menurutnya cerpen adalah kisah cerita yang tidak benar-benar terjadi di dunia nyata. Namun cerita tersebut bisa terjadi dimana dan kapan saja bahkan di dunia nyata dan ceritanya relatif singkat dan pendek.
Menurut Hendy, cerpen merupakan cerita pendek yang ditulis secara singkat dan pendek. Tulisan pada cerpen tidak diceritakan terlalu panjang serta berisi tentang kisah narasi tunggal.
2.Ciri-ciri Teks Cerpen
Cerpen memiliki berbagai ciri-ciri spesifik yang membedakannya dari berbagai karya tulis lainnya. Ada berbagai ciri-ciri cerpen yang mengidentifikasikan sebuah cerita sebagai cerita pendek atau cerpen. Berikut ini diantaranya :
Ciri-ciri cerpen yang pertama, yaitu ceritanya fiktif atau tidak terjadi di dunia nyata. Dan benar saja, hampir semua cerpen menceritakan kisah yang tidak terjadi di dunia nyata, alias fiksi belaka. Sehingga jika Anda membuat sebuah cerpen, hendaknya yang tidak benar-benar ada kejadiannya di dunia nyata.
Walaupun begitu, cerita pendek dibuat semirip mungkin dengan kejadian di dunia nyata. Namun begitu, tidak sedikit pula pembuat cerita pendek yang membuat cerita bergenre fantasi yang bisa dikatakan mustahil untuk terjadi di dunia nyata, hal inilah yang membedakan cerpen dengan jenis cerita lainnya.
Berbeda dengan novel, cerita pendek biasanya berfokus pada satu aspek cerita. Contohnya, kejadian yang diceritakan adalah seorang anak yang takut pada angka 13. Nantinya dari awal hingga akhir cerita, cerpen akan menunjukkan solusi atas ketakutan anak tersebut terhadap angka 13. Sehingga scoup konflik yang terjadi tidak melebar kemana-mana.
Inilah yang membuat cerpen begitu disukai, karena penyampaian ceritanya begitu jelas dan to the point. Dan jenis cerita yang satu ini banyak digunakan oleh para tenaga pengajar ketika hendak menyampaikan pesan moral tertentu. Tak heran jika cerpen banyak didapati pada buku pelajaran di sekolah.
Untu menguasai penulisan cerpen yang baik, terdapat rumus serta ramu penulisan yang harus diketahui. Pelajari itu semua pada buku Buku Sakti Menulsi Cerpen: Rambu-Rambu Yang Harus Diperhatikan
Sebuah cerita pendek bisa dikatakan lebih seperti penyampai suatu aspek cerita, sehingga nantinya hanya masalah penting saja yang disorot serta dijabarkan. Poin yang satu ini seperti poin sebelumnya, dan semakin jelas jika cerpen adalah jenis cerita yang dijabarkan secara to the point. Tidak bertele-tele, tidak terlalu banyak penjelasan, dan tidak membuat pusing pembaca.
Biasanya hal-hal penting dalam sebuah cerpen diceritakan begitu bagian pembukaan yang singkat telah selesai ditulis. Dan hal terpenting dalam sebuah cerita pendek biasanya ada pada bagian konfliknya. Selain itu, bagian solusi atau penyelesaian konflik juga menjadi bagian terpenting yang dijelaskan dengan bahasa yang lugas namun tetap memiliki unsur sastra.
Sama yang telah kami beritahukan sebelumnya, cerita pendek biasanya dijelaskan dengan bahasa yang lugas dan langsung pada intinya. Selain itu, cerpen juga biasanya disajikan dengan bahasa yang cukup jelas dan mudah dimengerti. Kalimat yang bertele-tele seperti penjelasan pada novel tidak terlalu cocok diaplikasikan pada cerita.
Dengan begitu, nantinya siapapun yang membaca cerita pendek tersebut akan dengan mudah menerka maksud yang ingin disampaikan penulis. Namun itulah esensi sebenarnya dari cerita pendek. Karena para pembaca bisa dengan mudah menangkap maksud cerita yang disampaikan nantinya. Pelajari cara pembuatan cerpet dengan baik pada buku Pembelajaran Cerpen.
Cerita pendek memiliki panjang kurang dari 10.000 kata, demikianlah kata para ahli. Dan dalam rentang cerita yang sepanjang itu, tentu saja penokohan dalam cerita pendek tidak serumit dalam novel. Bahkan mungkin ketika membuat kerangka cerita, penulis hanya menyoroti sebagian kecil dari karakter tokoh untuk dimasukkan dalam cerita.
Contohnya, seorang perempuan dengan tubuh jangkung yang suka mencuri. Ada pula tokoh lain yang diceritakan bertubuh pendek dan murah hati. Dengan penokohan yang sederhana, nantinya cerita pendek akan bisa disampaikan to the point tanpa bertele-tele. Para pembaca juga bisa dengan mudah mengidentifikasi alur cerita karena penokohan yang sederhana.
Ciri lainnya, sebuah cerpen digambarkan sebagai sebuah cerita yang hanya menceritakan sekelumit kisah dari beberapa tokoh saja. Walaupun misalnya ada 5 tokoh yang diceritakan dalam cerita tersebut, akan tetapi nantinya akhir dari cerita kemungkinan menceritakan 2 atau 3 tokoh dari keseluruhan tokoh.
Penulisan cerita pendek yang tidak menggambarkan keseluruhan cerita dari tokoh yang ditampilkan menjadikan cerita jenis ini cukup pendek dan disukai. Cerpen juga memiliki ciri khas tersendiri yang membuatnya banyak ditampilkan terutama pada buku bahasa Indonesia di sekolah-sekolah.
Ciri terakhir, cerita pendek memiliki panjang yang lebih sedikit dibandingkan dengan novel. Bahkan ada yang membuat cerita pendek hanya dengan panjang kata sekitar 300 – 500 kata saja. Namun yang paling umum, cerita pendek tidak dibuat lebih dari 10.000 kata, membuat jenis cerita yang satu ini cukup disukai. Biasanya cerita pendek juga dijadikan sarana belajar anak SD – SMA agar nantinya bisa memperoleh informasi tertentu.
Tak heran jika jenis cerita yang satu ini sering ditampilkan di buku-buku sekolah terutama pada buku bahasa Indonesia. Selain itu, jenis cerita yang satu ini juga ditampilkan untuk menyampaikan pesan moral tertentu yang harapannya akan dijadikan sarana belajar para pembaca.
Berbeda dengan karya sastra novel atau cerita bersambung atau cerbung, cerpen memiliki sifat yang habis dibaca sekali duduk. Artinya saat membaca cerpen akan langsung selesai dan bisa memperoleh isi keseluruhan cerita dalam satu waktu membaca. Habis sekali duduk adalah ciri-ciri cerpen yang paling umum ditemukan karena cerpen memang memiliki bentuk tekstual yang lebih pendek daripada karya sastra novel.
3.Fungsi Teks Cerpen
Pada umumnya cerpen memiliki cerita yang sangat singkat dan jelas. Namun cerpen juga memiliki fungsi seperti karya sastra lainnya. Berikut inilah yang termasuk dalam fungsi cerpen :
Fungsi rekreatif yaitu sebagai sarana penghibur bagi para pembaca.
Fungsi estetis yaitu sebagai nilai estetika atau keindahan yang ada pada cerpen sehingga memberikan kepuasan kepada pembaca.
Fungsi didaktif yaitu sebagai pemberi pelajaran atau pendidikan yang akan bermanfaat bagi para pembaca.
Fungsi moralitas yaitu sebagai nilai moral berdasarkan isi cerita untuk mengetahui baik buruk yang disampaikan penulis kepada para pembaca.
Fungsi religiusitas yaitu sebagai pemberi pelajaran yang religius yang nantinya bisa dijadikan sebagai contoh baik oleh pembaca.
Meskipun cerpen hanya memiliki kisah cerita yang singkat, akan tetapi memiliki makna dan pengetahuan yang terkandung dalam sebuah cerpen. Biasanya cerpen memberikan nilai positif yang dapat diambil oleh pembacanya. Dengan begitu nilai positif tersebut dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari.
Nah, setelah membaca penjelasan pada pertemuan ini, Ananda tentu sudah punya gambaran terkait konsep, ciri, tujuan dan bentuk dari teks cerpen.
Selanjutnya, ujilah pemahamanmu mengenai materi pertemuan 13 dengan mengerjakan evaluasi pada tautan berikut https://forms.office.com/r/Se0JVZtYmK