Selamat datang di Ruang Bahasa Indonesia MA ARIFAH
Membandingkan Krakteristik dan Plot
Teks Hikayat dengan Teks Cerpen
Petunjuk Pembelajaran
Berdoa sebelum memulai pembelajaran
Silahkan perhatikan absensi dari guru.
Bacalah materi pada halaman ini untuk menambah wawasan anda terkait topik pembahasan.
Materi Ini dapat diakses setiap saat.
Untuk menambah pemahaman anda, telah disediakan video terkait materi yang dapat ditonton.
Setelah memahami materi pada pertemuan ini silahkan menjawab soal evaluasi yang tersedia pada bagian paling bawah.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran pada pertemuan ini, peserta didik diharapkan dapat:
Mengidentifikasi fakta dan opini dalam teks eksposisi
Menentukan Gagasan Pokok dan Gagasan Penjelas dalam Teks Eksposisi
1.Fakta dan Opini dalam Teks Eksposisi
Teks eksposisi mengandung dua unsur, yaitu gagasan dan fakta pendukung gagasan. Gagasan disebut juga pendapat (opini), yaitu pernyataan yang berisi pendapat, pikiran, atau pendirian seseorang. Fakta adalah hal yang merupakan kenyataan, yang sudah benar-benar ada dan terjadi. Dalam menyampaikan argumen, pembicara atau penulis dapat menggunakan fakta dan alasan-alasan yang logis. Fakta-fakta disajikan dalam kalimat fakta sedangkan alasan yang logis disajikan dalam kalimat opini. Fakat dan opini sejatinya mempunyai pengertian yang jauh berbeda. Namun, kedua istilah tersebut kerap saling berdampingan karena memiliki keterkaitan. Maka dari itu penting untuk mengerti dan memahami perbedaan antara fakta dan opini. Hal itu agar tidak salah saat menyampaikan sebuah ungkapan fakta atau opini.
Perlu diketahui, fakta adalah pernyataan yang berupa situasi riil dari sebuah kajadian yang terjadi. Fakta berisi sesuatu yang benar-benar ada dan pernyataan dari sebuah fakta biasanya sulit untuk disanggah oleh siapapun.
Dalam sebuah fakta, antara satu orang dengan orang lainnya pastinya sama karena kejadiannya jelas, tidak dapat terbantahkan serta dapat dicek kebenarannya.
Sementara, opini adalah suatu sikap atau pendapat seseorang mengenai sebuah keadaan yang pernah ataupun belum terjadi. Opini sangat dipengaruhi oleh perasaan, pemikiran, perspektif, keinginan, sikap, pengalaman, pemahaman, keyakinan setiap individu.
Jadi, opini antara satu orang dengan orang lainnya cenderung tidak sama sebab dipengaruhi pola pikir, pengetahuan, serta lingkungan dalam menanggapi suatu persoalan.
Nah, untuk lebih memahami lebih dalam tentang fakta dan opini, perlu mengetahui ciri-ciri dan perbedaannya.
Ciri-ciri Fakta :
1. Dapat dibuktikan kebenarannya
2. Berisi data-data yang sifatnya kuantitatif (berupa angka) dan kualitatif (berupa pernyataan)
3. Mempunyai data yang akurat baik waktu, tanggal, tempat dan peristiwanya
4. Dikumpulkan dari nara sumber yang terpercaya
5. Bersifat obyektif, yakni data yang sebenarnya, bukan dibuat-buat dan dilengkapi dengan gambar obyek
6. Biasanya dapat menjawab rumus pertanyaan 5W + 1H
7. Menyatakan kejadian yang sedang atau telah dan pernah terjadi
8. Informasi berasal dari kejadian yang sebenarnya
Ciri-ciri fakta dalam Kalimat
Memiliki Data Akurat
Dalam kalimat fakta, terdapat data yang jelas dalam suatu peristiwa. Di dalam kalimat, data tersebut dapat berupa bilangan statistik, tanggal dan waktu kejadian, maupun hal lain yang telah terverifikasi.
Bersifat Obyektif
Yang dimaksud obyektif dalam kalimat fakta adalah pernyataan yang terdapat di dalamnya bersifat umum dan telah diakui kebenarannya oleh banyak pihak, khususnya oleh badan atau lembaga resmi.
Benar-benar Terjadi
Sebuah kalimat dapat dianggap sebagai fakta jika pernyataan di dalamnya memaparkan situasi yang benar-benar terjadi. Benar-benar terjadi berarti seseorang bisa melihatnya dengan mata kepala sendiri ataupun mendengar laporan beritanya dari orang yang berwenang.
Ciri-ciri Opini :
1. Tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
2. Bersifat subyektif dan biasanya disertai dengan pendapat, saran dan uraian yang menjelaskan
3. Tidak memiliki narasumber.
4. Berisi pendapat tentang peristiwa yang terjadi
5. Menunjukkan peristiwa yang belum pasti terjadi atau terjadi dikemudian hari
6. Merupakan pikiran atau pendapat seseorang maupun kelompok
7. Informasi yang disampaikan belum ada pembuktiannya
8. Biasanya ditandai dengan penggunaan kata-kata : bisa jadi, sepertinya, mungkin, seharusnya, sebaiknya
Ciri-ciri Opini dalam Kalimat
Mengandung Pendapat Pribadi
Dalam kalimat opini banyak berisi pendapat dari diri sendiri ataupun dari orang lain. Dalam beberapa kasus, pada kalimat opini ditemukan pernyataan dari orang yang sudah terkenal sehingga terkesan sebagai fakta. Padahal, perkataan orang itu juga masih sebatas pendapat yang belum bisa dibuktikan kebenarannya.
Bersifat subyektif
Hampir sama dengan ciri pertama, ciri kedua dari kalimat opini adalah pernyataan yang dipaparkan dalam kaimat cenderung subyektif. Artinya, hal-hal yang dikemukakan hanya menurut salah satu pihak sehingga tidak bisa dikatakan netral.
Memiliki Kata Bersifat Relatif
Pada kalimat opini, seseorang akan cenderung menemukan kata yang bersifat relatif. Maksud relatif di sini ialah kata atau frasa tersebut cenderung bisa berubah tergantung siapa yang mengucapkannya. Kata yang termasuk relatif, di antaranya paling, lebih, agak, ataupun biasanya.
Coba kamu perhatikan contoh kalimat-kalimat berikut ini.
Kalimat fakta: Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia hingga tanggal 13 Mei 2013 mencatat ada 158.812 narapidana dan tahanan di Indonesia, yang 51.899 orang di antaranya terkait kasus narkoba.
Kalimat opini: Sebagai generasi muda, calon penerus perjuangan bangsa, sudah seharusnya kita menyiapkan diri menjadi generasi yang berkualitas.
2. Menentukan Gagasan Pokok dan Gagasan Penjelas dalam Teks Eksposisi
A. Gagasan Pokok
Eksposisi dikembangkan berdasarkan gagasan pokok yang dinyatakan dalam tesis atau pernyataan pendapat. Pada setiap paragraf, terdapat gagasan pokok/ide pokok dan gagasan penjelas. Ide pokok/gagasan pokok/gagasan utama menjadi kerangka pengembangan sebuah paragraf. Ide pokok/gagasan pokok/gagasan utama adalah sebuah topik yang akan dibahas di dalam sebuah paragraf. Ide pokok berfungsi sebagai topik pembahasan. Ide pokok terdapat dalam kalimat utama.
Menentukan ide pokok sebuah paragraf merupakan hal yang tidak terlalu sulit. Ketelitian merupakan salah satu hal yang harus kamu miliki untuk dapat menemukan sebuah ide pokok dengan mudah. Untuk memudahkan kamu dalam menentukan ide pokok dari sebuah paragraf, ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan, seperti:
1. Pisahkan Kalimat Utama dari Kalimat Khusus/Penjelas
Setiap paragraf memiliki kalimat utama dan kalimat penjelas. Letak kalimat utama bisa terdapat:
a. Di awal kalimat (Deduktif)
b. Di akhir kalimat (induktif)
c. Di awal dan akhir kalimat (campuran)
d. Seluruh paragraf (untuk teks yang berbentuk narasi)
Kalimat utama biasanya akan diikuti atau didahului oleh kalimat khusus/penjelas. Untuk dapat mengenali sebuah kalimat khusus/penjelas, kamu dapat memperhatikan salah satu cirinya, yaitu sebuah kalimat yang berisi contoh, bukti, atau rincian khusus, sehingga jika kamu melihat adanya sebuah kalimat dengan ciri tersebut, maka itu adalah kalimat khusus/penjelas. Setelah itu pisahkan keduanya, maka kamu akan mendapatkan sebuah ide pokok yang berbentuk kalimat utama.
2. Membaca dengan Seksama
Mungkin ini adalah cara yang paling sederhana, kamu hanya perlu waktu dan sedikit konsentrasi untuk melakukannya. Dengan cara ini maka kamu sudah dapat menentukan mana yang dapat disebut ide pokok atau yang termasuk kalimat penjelas.
3. Menyimpulkan Sebuah Paragraf
Ide pokok dapat menentukan sebuah simpulan dari paragraf. Oleh karena itu, dengan membaca sebuah paragraf dan kemudian menyimpulkannya maka kamu akan mendapatkan sebuah ide pokok.
B. Gagasan Penjelas
Kalimat penjelas adalah kalimat yang berfungsi sebagai pendukung atau penguat gagasan pokok yang ada pada kalimat utama. Kalimat penjelas sendiri bersifat khusus. Dengan kata lain, kalimat ini ada karena pengembangan dari suatu kalimat umum. Gagasan penjelas terdapat dalam kalimat penjelas. Di dalam suatu tulisan atau paragraf, bentuk kalimat penjelas biasanya berupa data-data, contoh, fakta, maupun opini yang mendukung kalimat utama.
Contoh penentuan gagasan pokok dan gagasan penjelas dalam sebuah paragraf:
Bencana kabut asap merupakan bencana memilukan. Bencana kabut asap mengakibatkan terganggunya roda perekonomian karena banyak aktivitas perekonomian yang terganggu. Aktivitas di perkantoran, pasar, sekolah, bahkan transportasi darat, laut, dan udara semuanya terganggu. Kabut asap juga memberikan dampak buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak. Beberapa macam gangguan kesehatan yang dapat terjadi akibat terpapar kabur asap adalah iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, reaksi alergi, peradangan dan juga infeksi.
Ide pokok/gagasan pokok dalam paragraf di atas terdapat dalam kalimat pertama yakni "Bencana kabut asap memilukan" sedangkan kalimat ke dua sampai kelima merupakan gagasan penjelas.
Perhatikan contoh gagasan pokok dan gagasan penjelas pada paragraf satu teks Pembangunan dan Kerusakan Lingkungan, berikut.
Gagasan pokok: Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan yang serius.
Gagasan Penjelas: Enam masalah lingkungan yang utama tersebut adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan sumber daya alam, perubahan iklim global, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam, serta peningkatan polusi dan kemiskinan. Dari hal itu dapat dibayangkan betapa besar kerusakan alam yang terjadi karena jumlah populasi yang besar, konsumsi sumber daya alam dan polusi yang meningkat, sedangkan teknologi saat ini belum dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.
Bacalah teks eksposisi berikut untuk menentukan fakta dan opini serta gagasan pokok dan gagasan penjelasnya.
Pembangunan dan Bencana Lingkungan
Bagian 1
Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan yang serius. Enam masalah lingkungan yang utama tersebut adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan sumber daya alam, perubahan iklim global, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam, serta peningkatan polusi dan kemiskinan. Dari hal itu dapat dibayangkan betapa besar kerusakan alam yang terjadi karena jumlah populasi yang besar, konsumsi sumber daya alam dan polusi yang meningkat, sedangkan teknologi saat ini belum dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.
Bagian 2
Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh praktik pembangunan yang tidak memperhatikan kelestarian alam, atau disebut pembangunan yang tidak berkelanjutan. Seharusnya, konsep pembangunan adalah memenuhi kebutuhan manusia saat ini dengan mempertimbangkan kebutuhan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya. Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan pada saat ini ternyata jauh dari harapan. Kesulitan penerapannya terutama terjadi di negara berkembang, salah satunya Indonesia. Sebagai contoh, setiap tahun di negara kita diperkirakan terjadi penebangan hutan seluas 3.180.243 ha (atau seluas 50 kali luas kota Jakarta). Hal ini juga diikuti oleh punahnya flora dan fauna langka. Kenyataan ini sangat jelas menggambarkan kehancuran alam yang terjadi saat ini yang diikuti bencana bagi manusia. Pada tahun 2005 sampai dengan 2006, tercatat telah terjadi 330 bencana banjir, 69 bencana tanah longsor, 7 bencana letusan gunung berapi, 241 gempa bumi, dan 13 bencana tsunami. Bencana longsor dan banjir itu disebabkan oleh perusakan hutan dan pembangunan yang mengabaikan kondisi alam.
Bagian 3
Bencana alam lain yang menimbulkan jumlah korban banyak terjadi karena praktik pembangunan yang dilakukan tanpa memperhatikan potensi bencana. Misalnya, banjir yang terjadi di Jakarta pada Februari 2007, dapat dipahami sebagai dampak pembangunan kota yang mengabaikan pelestarian lingkungan. Menurut tim ahli Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, penyebab utama banjir di Jakarta ialah pembangunan kota yang mengabaikan fungsi daerah resapan air dan tampungan air. Hal ini diperparah dengan saluran drainase kota yang tidak terencana dan tidak terawat serta tumpukan sampah dan limbah di sungai. Akhirnya, debit air hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak terelakkan.
Bagian 4
Masalah lingkungan di atas merupakan masalah serius yang harus segera diatasi. Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.
Untuk menguji pemahamanmu, kerjakanlah evaluasi pertemuan 7 pada tautan berikut
https://forms.office.com/r/1CWFwyrAHZ
https://www.mikirbae.com/2023/09/karakterisasi-dan-plot-pada-hikayat-dan.html