Selamat datang di Ruang Bahasa Indonesia MA ARIFAH
Menyusun Teks Cerpen
Petunjuk Pembelajaran
Berdoa sebelum memulai pembelajaran
Silahkan perhatikan absensi dari guru.
Bacalah materi pada halaman ini untuk menambah wawasan anda terkait topik pembahasan.
Materi Ini dapat diakses setiap saat.
Untuk menambah pemahaman anda, telah disediakan video terkait materi yang dapat ditonton.
Setelah memahami materi pada pertemuan ini silahkan menjawab soal evaluasi yang tersedia pada bagian paling bawah.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran pada pertemuan ini, peserta didik diharapkan dapat menyusun teks cerpen berdasarkan struktur dan kaidah kebahasaannya.
MENYUSUN TEKS CERPEN
Seperti yang diketahui, cerpen merupakan suatu karya sastra dalam bentuk tulisan yang mengisahkan tentang sebuah cerita fiksi lalu dikemas secara pendek, jelas dan ringkas. Cerpen biasanya hanya mengisahkan cerita pendek tentang permasalahan yang dialami satu tokoh saja. Sebelum mendalami cara menulis cerpen, kamu harus memahami konsepnya dengan baik. Cerpen atau cerita pendek merupakan karya sastra fiksi yang secara spesifik berbentuk ringkas dan memiliki jalan cerita singkat. Karena format yang singkat, cerpen hanya berfokus pada satu aspek cerita dengan karakter, tema, latar, dan alur yang sederhana.
Meskipun terkesan sulit, menulis cerpen sebenarnya hanya membutuhkan komitmen dan kesungguhan penulisnya, dengan syarat penulis sudah memhami dengan baik struktur, unsur, dan kadaih kebahasaannya.
Cermatilah langkah-langkah menulis cerpen berikut ini.
Cara membuat cerita pendek yang mudah bagi pemula dan menarik yang pertama yaitu menyisihkan waktu selama 10 jam. Waktu 10 jam adalah akumulasi waktu yang bisa kamu gunakan untuk menghasilkan karya cerpen, mulai dari penemuan ide hingga penyusunan tulisan.
Umumnya, penggunaan waktu ini akan berbeda-beda untuk setiap penulis cerita pendek. Perbedaan penggunaan waktu didasarkan oleh dua sebab. Pertama, waktu pengerjaan yang berbeda disebabkan oleh banyaknya jumlah kata yang digunakan.
Penulis yang menghasilkan karya dengan 1000 kata biasanya dapat menyelesaikan karya tersebut dalam waktu 5 hingga 10 jam. Berbeda dengan penulis yang menggunakan 2000 hingga 3000 kata dalam karya cerpen bisa menghabiskan waktu 10 hingga 20 jam.
Perbedaan penggunaan waktu dalam membuat cerita pendek yang kedua disebabkan oleh kemampuan pengarang dalam menulis. Meskipun kamu belum pernah menghasilkan karya cerita pendek, tapi jika kamu sudah sering menulis besar kemungkinan kamu akan lebih cepat dan mudah menyusun cerita. Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan cerita cerpen juga akan lebih singkat.
Tips kedua untuk membuat cerpen yaitu mencari ide. Ide yang digunakan tidak harus menggambarkan cerita yang rumit. Sebagai pemula dalam menulis cerita pendek, kamu bisa fokus pada bagaimana menampilkan cerita dengan baik dengan menggunakan ide cerita yang ringan terlebih dahulu.
Sebagai contoh kamu bisa menggunakan ide cerita dari kehidupan sehari-hari. Ide cerita dari kehidupan sehari-hari akan lebih mudah kamu kembangkan karena unsur emosional pada cerita lebih mudah kamu kuasai.
Misalnya, kamu dapat membuat judul “Hiruk Pikuk Hidup di Desa” untuk menggambarkan kehidupan susah senang di desa. Bisa pula terinspirasi dari kemudahan akses pendidikan perempuan desa untuk mengenyam pendidikan di luar kota dengan membuatnya menjadi judul cerpen “Gadis Desa dengan Pemikiran Kota”.
Ide cerita selain diperoleh dari kehidupan sehari-hari, juga bisa diperoleh dari sumber lain. Sumber yang bisa kamu gunakan untuk mendapatkan ide cerita antara lain internet, buku, TV, radio, majalah, dan lain sebagainya.
Untuk mempermudah proses penemuan ide, jangan fokus untuk langsung menemukan satu ide saja. Kamu bisa menulis semua ide yang ada di kepala kamu apapun itu tanpa terkecuali. Nantinya, kamu dapat memilah dari semua ide yang kamu temukan, ide mana yang akan kamu pilih untuk dikembangkan menjadi cerpen.
Tips menulis cerpen bagi pemula yang ketiga yaitu menulis dengan gaya bahasa sendiri. Menulis dengan gaya bahasa sendiri adalah menulis dengan kemampuan yang kamu miliki sendiri. Kamu tidak perlu berusaha untuk menjadi orang lain dalam menghasilkan tulisan.
Kamu hanya perlu menulis sesuai dengan karakter dan kemampuan yang kamu miliki. Apabila saat ini kamu hanya bisa menghasilkan beberapa dialog saja dalam cerpen tidak masalah kok! Kalaupun kamu hanya menghasilkan 500 sampai 1000 kata itu juga sudah sangat bagus.
Intinya menulis dengan gaya sendiri akan mempermudah kamu untuk mengetahui ciri khas dan kemampuan yang ada pada diri sendiri.
Menghasilkan tulisan dengan gaya sendiri akan lebih baik dibandingkan jika kamu meniru karakter dan ciri khas penulis lain yang sudah terkenal. Meniru gaya dan ciri khas orang lain hanya akan membuat karakter tulisan kamu tidak dapat muncul dengan maksimal.
Semakin lama kualitas tulisan kamu akan berkembang dengan sendirinya setelah kamu banyak melakukan latihan. Prinsipnya hanya satu, ketika kamu berhasil menghasilkan cerita pendek itu sudah sangat luar biasa!
Tema pada penulisan cerpen dibutuhkan untuk menentukan ide pokok atau gagasan pokok pada sebuah cerita. Penggunaan tema bisa mempermudah kamu dalam membuat alur cerita. Jika diibaratkan dengan sebuah bangunan, tema sama halnya dengan pondasi bangunan. Tidak mungkin kan kamu mendirikan rumah tanpa membuat pondasinya terlebih dahulu.
Yups, begitu pula dalam membuat cerpen, tema dibutuhkan untuk menjadi dasar cerita yang kamu hasilkan. Tema dapat menjadi jembatan untuk menyampaikan pikiran utama pada cerita yang kamu buat.
Untuk menentukan sebuah tema kamu bisa melihat fenomena yang ada di sekitar kamu. Bisa juga dengan melihat hal apa yang menjadi keresahan dalam diri kamu lalu diubah menjadi tema cerpen.
Pada karya cerita pendek, pengarang tidak dituntut untuk menampilkan tema secara gamblang pada pembaca. Hal ini karena pembaca biasanya mempunyai pandangan yang berbeda dalam menyikapi tema yang pengarang tulis.
Oleh karena itu, cukup dengan menyampaikan secara garis besar permasalahan yang ada pada cerita cerpen, lalu biarkan pembaca yang berinterpretasi dengan permasalahan tersebut.
Mulai membuat paragraf pembuka
Langkah menulis cerpen bagi pemula setelah menentukan tema yaitu mulai menulis. Jika telah sampai pada tahap ini kamu harus memberanikan diri untuk menulis, dimulai dari menulis paragraf pembuka terlebih dahulu.
Menulis paragraf pembuka pada cerita pendek tidak perlu dibuat rumit. Kamu bisa menulis dengan gaya yang ringan sekalipun jika memang itu membuat kamu nyaman dalam membuat cerita. Hanya saja yang perlu diperhatikan saat membuat paragraf pembuka adalah buatlah semenarik mungkin.
Paragraf pembuka dalam karangan cerita pendek menjadi poin penting dari “menariknya tulisan yang dibuat”. Paragraf pembuka yang dibuat sebisa mungkin harus bisa menarik minat pembaca untuk terus membaca tulisan kamu hingga kata terakhir.
Tips untuk membuat paragraf pembuka yang mudah bagi pemula yaitu dengan menggugah rasa keingintahuan pembaca. Kamu bisa membuat paragraf pembuka dengan teka-teki ataupun kegelisahan terhadap suatu hal sehingga pembaca akan ikut terpancing untuk mencari jawaban dari masalah yang telah kamu sampaikan di awal cerita.
Selanjutnya dalam menulis cerpen yang mudah bagi pemula yaitu membuat alur dan plot. Alur dan plot perlu kamu pikirkan sebelum kamu melangkah jauh dalam menghasilkan sebuah tulisan. Alur dan plot dalam cerita digunakan untuk menggerakkan cerita untuk mencapai maksud dan tujuan yang ingin disampaikan oleh pengarang.
Banyak yang salah paham dengan mengatakan jika plot adalah jalan cerita. Ada pula yang beranggapan jika plot adalah rancangan dari jalannya sebuah cerita yang ditulis. Padahal pengertian tersebut keliru.
Menurut Arswendo Atmowiloto plot diartikan sebagai sebab-akibat yang terdapat pada sebuah cerita sehingga menghasilkan gaya atau irama dalam menentukan ide dasar.
Bagaimana? Ternyata jelas berbeda kan pengertian plot dari yang telah dipahami oleh kebanyakan orang?
Untuk menyusun plot kamu bisa memulainya dengan menentukan semua peristiwa yang akan dimunculkan pada sebuah cerita, lalu mencari benang merah (hubungan) dari semua peristiwa yang terjadi sehingga membentuk alur cerita yang saling berkaitan.
Meski belum pernah membuat cerita pendek sebelumnya, pemula dapat menghasilkan sebuah karya cerpen yang bagus dengan menggunakan penokohan yang tepat. Penggunaan tokoh pada cerita pendek amat sangat krusial dibutuhkan. Bahkan, tanpa adanya tokoh sulit bagi pengarang untuk menyampaikan maksud dari tulisan kepada pembaca.
Tips dalam membuat penokohan yang baik dalam sebuah cerita pendek yaitu menampilkan citra tokoh senyata mungkin. Citra yang dimaksudkan adalah watak dan karakter tokoh yang digunakan.
Semakin nyata watak, karakter ataupun sifat tokoh digambarkan, maka akan semakin mudah pembaca ikut larut dalam peran yang dimainkan oleh tokoh.
Secara umum sifat penokohan dibedakan menjadi dua yaitu sifat lahir dan sifat batin. Sifat lahir mencakup bentuk dan rupa tokoh, sedangkan sifat batin mencakup karakter dan watak tokoh.
Dalam menyampaikan sifat penokohan kamu bisa menggunakan beberapa cara mulai dari tindakan dan ucapan tokoh. Kemudian bisa juga melalui pikiran tokoh, benda dan barang yang berada di sekitar tokoh. Watak tokoh juga bisa dimunculkan melalui kesan / deskripsi tokoh lain terhadap tokoh tersebut atau langsung dideskripsikan oleh pengarang mengenai watak tokoh melalui narasi.
Tips ke-7 untuk membuat cerpen dengan mudah bagi pemula adalah menentukan latar atau setting peristiwa. Latar atau setting adalah segala sesuatu yang menunjukkan waktu, tempat dan suasana yang digunakan pada cerita.
Latar dan setting diperlukan untuk menunjang tema dan plot cerita. Tanpa penggunaan alur atau setting sulit bagi pengarang dapat menyampaikan plot secara gamblang kepada pembaca. Menghilangkan unsur latar atau setting juga akan membuat permasalahan dalam cerita sulit untuk dipecahkan
Cara Menentukan Latar / Setting pada Cerpen
Untuk itu, kamu bisa membuat latar atau setting dengan cara berikut:
a. Hubungkan latar atau setting dengan watak tokoh.
Misalnya jika kamu ingin menggambarkan cerita dengan latar tempat pedesaan maka kamu bisa menampilkan watak tokoh yang kalem (lemah lembut). Sebaliknya jika kamu ingin menampilkan latar atau setting di perkotaan maka watak yang dimiliki tokoh yaitu keras.
b. Hubungkan latar atau setting dengan karakter tokoh
Misalnya jika ingin menulis cerita dengan latar tempat pondok pesantren maka karakter tokoh yang dimunculkan adalah mempunyai sisi religius yang tinggi.
Namun, jika latar cerita yang digunakan adalah tempat perjudian kamu bisa membuat tokoh mempunyai karakter suka membangkang dan pemberontak.
Dari contoh diatas kamu bisa menyimpulkan jika setiap latar dan setting yang digunakan pada cerita dapat membentuk sifat atau karakter yang dimiliki oleh tokoh. Jadi, pastikan kamu memberikan watak penokohan yang sesuai dengan latar belakang lingkungan atau tempat tinggal tokoh.
Sudut pandang digunakan sebagai cara cara pengarang untuk menampilkan penokohan dengan gaya yang diinginkan pengarang.
Lebih mudahnya sudut pandang adalah cara pengarang dalam penyebutan tokoh pada cerita. Kebanyakan pengarang menggunakan sudut pandang orang pertama seperti penggunaan subjek “saya” “aku” untuk menyampaikan cerita.
Meski begitu, ada pula pengarang yang menggunakan sudut pandang orang ketiga dengan menyebut subjek “mereka” “dia” untuk menyampaikan cerita.
9. Menyusun Kerangka teks cerpen
Setelah semua unsur lengkap, selanjutnya penulis dapat menyesuaikan kerangka teks cerpen sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaan teks cerpen yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya.
10. Merevisi teks cerpen
Langkah terakhir, revisilah teks cerpen yang telah kamu susun. Selanjutnya, teks cerpen sudah dapat dipublikasi.
Selanjutnya, ujilah pemahamanmu mengenai materi pertemuan 16 dengan mengerjakan evaluasi pada tautan berikut!
https://forms.office.com/r/e5yzDBqXe2