Selamat datang di Ruang Bahasa Indonesia MA ARIFAH
Merencanakan Penulisan Teks Proposal
Petunjuk Pembelajaran
Berdoa sebelum memulai pembelajaran
Silahkan perhatikan absensi dari guru.
Bacalah materi pada halaman ini untuk menambah wawasan anda terkait topik pembahasan.
Materi Ini dapat diakses setiap saat.
Untuk menambah pemahaman anda, telah disediakan video terkait materi yang dapat ditonton.
Setelah memahami materi pada pertemuan ini silahkan menjawab soal evaluasi yang tersedia pada bagian paling bawah.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran pada pertemuan ini, peserta didik diharapkan dapat merencanakan penulisan teks proposal untuk penelitian atau permintaan dana dalam bentuk kerangka.
MENYUSUN TEKS PROPOSAL
Secara umum, banyak orang yang memahami proposal sebagai sebuah tulisan yang disusun untuk menjelaskan dan menggambarkan tujuan kepada pembaca. Hal ini menjadi penulisan proposal perlu dipersiapkan dengan matang agar pembaca dapat memahami secara jelas tujuan penulis. Sebagai sebuah panduan atau petunjuk yang dirancang secara terstruktur sebagai gambaran dari kegiatan yang akan dilaksanakan, seorang penulis atau peneliti menjadi perlu menyusun proposal berdasarkan bagian per bagian, bab per bab, dan seterusnya yang disusun dalam bentuk kerangka proposal.
Kerangka proposal sendiri susun bisa menjadi salah satu tahap dari penelitian yang sangat menentukan. Hal ini dikarenakan setelah kerangka disusun secara secara matang, peneliti atau penulis dapat lebih mudah melakukan pengembangan kedepannya. Setelah itu, proposal akan memiliki susunan yang lebih utuh dan memaparkan kegiatan riset yang ingin dijalankan.
Penyusunan kerangka yang baik dan benar pada akhirnya akan memberi dampak yang banyak sekali terhadap penelitian, salah satunya yaitu terkait efisiensi waktu. Hal ini dikarenakan peneliti dapat lebih leluasa dalam mencari dan menentukan referensi berdasarkan kebutuhan dari setiap bab pada proposal tersebut.
Hal ini tentu akan berbeda jika dibandingkan dengan proposal untuk penelitian atau riset yang tidak menggunakan kerangka. Pasalnya, tanpa adanya kerangka, penelitian bisa jadi dilakukan tanpa adanya perencanaan atau persiapan yang matang. Hal ini bisa juga dapat menimbulkan ketidakjelasan dalam riset dan ada potensi sebuah riset tidak akan berjalan dengan baik bahkan tidak selesai. Maka dari itu, kerangka proposal wajib dibuat terlebih dahulu dalam proposal penelitian agar ada ukuran dan jaminan terkait riset yang akan dilakukan.
Perhatikanlah cara menyusun kerangka proposal penelitian sebagai berikut.
Tahap pertama dalam menyusun kerangka pada proposal penelitian yakni mencari topik penelitian. Topik penelitian sebetulnya merupakan sebuah masalah yang perlu ditemukan solusinya. Maka dari itu, topik penelitian bisa berangkat dari berbagai masalah yang ada di sekitar.
Berikutnya, peneliti menjelaskan fenomena yang relevan dengan penelitian. Fenomena harus mengandung masalah yang akan diselesaikan dengan langkah yang dilakukan ayng diuraiakanpada bagian latar belakang masalah.
Dari masalah ini, peneliti merumuskan pertanyaan penelitian atau rumusan masalah. Masalahnya dapat digambarkan hanya sebagai apa yang peneliti ingin ketahui dan penyelesaiannya.
Tujuan dan manfaat penelitian dapat dirumuskan secara sekilas untuk sekadar mengetahui bahwa penelitian kalian memang sesuai dengan tujuannya. Pada titik ini kita setidaknya telah menyelesaikan Bab I dari pendahuluan.
Bab I yang lengkap ini dapat digunakan sebagai dasar untuk perumusan judul penelitian yang sederhana. Judul tidak harus final karena ada waktu untuk merevisinya jika perlu.
Mengumpulkan kajian pustaka yang sesuai dengan isi proposal yang tergambar pada latar belakang dan tujuan yang terdapat pada bagian Bab II
Menentukan metode penelitian pada Bab III yang akan digunakan untuk menemukan pemecahan masalah
Menuliskan daftar rujukan teori pada Bab I, Bab II, dan Bab III yang dituliskan pada daftar pustaka.
FORMAT PROPOSAL PENELITIAN
Naskah proposal terdiri atas bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir.
3.1 Bagian Awal
Bagian awal mencakup sampul depan (cover), lembar judul, lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
3.2. Bagian Utama
Bagian utama memuat: I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA III. METODE PENELITIAN
3.2.1. Pendahuluan
Pendahuluan memuat: latar belakang permasalahan, rumusan masalah, hipotesis (bila ada), tujuan, dan manfaat penelitian.
a) Latar belakang permasalahan memuat alasan-alasan penting dan perlunya meneliti masalah. Pada latar belakang permasalahan juga dijelaskan kedudukan masalah yang diteliti dalam lingkup permasalahan yang lebih luas.
b) Rumusan masalah memuat pernyataan singkat tentang masalah yang diteliti, batasan masalah yang diteliti, yang dapat disusun dalam kalimat pertanyaan.
c) Hipotesis (bila ada) memuat pernyataan singkat sebagai jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi yang masih harus dibuktikan kebenarannya.
d) Tujuan penelitian memuat sasaran yang akan diperoleh dalam penelitian.
e) Manfaat penelitian memuat manfaat yang akan diperoleh dari penelitian, baik untuk pengembangan ilmu, teknologi, metodologi, atau pembangunan nasional.
3.2.2. Tinjauan pustaka/Kajian teori
Tinjauan pustaka/kajian teori memuat uraian mengenai landasan teori dan landasan empiris yang mendukung pendekatan pemecahan masalah. Tingkat kedalaman dan keluasan aspek-aspek yang diteliti, tergantung pada ketajaman analisis permasalahan. Selain teori, hasil-hasil penelitian lain yang relevan, dapat juga disajikan dengan menyebutkan sumber referensinya.
3.2.3. Metode penelitian
Metode penelitian memuat tempat dan waktu penelitian, bahan dan alat penelitian, jenis dan variabel penelitian, cara kerja atau cara pengumpulan data, dan cara analisis data.
a) Tempat dan waktu, memuat tempat pelaksanaan penelitian, baik penelitian yang dilaksanakan di laboratorium atau di lapangan (dijelaskan wilayah administratifnya). Kalau perlu diberi deskripsi singkat mengenai lokasi penelitian beserta petanya. Waktu artinya waktu pelaksanaan penelitian.
b) Bahan dan alat, memuat uraian bahan dan alat yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian. Misalnya, bahan: kimia, hayati, atau bahan-bahan lain yang digunakan, dapat pula dijelaskan spesifikasinya. Demikian juga alat yang digunakan dapat dijelaskan tingkat kehandalan, kesahihan, dan ketelitiannya. Untuk penelitian yang menggunakan hewan, tumbuhan, dan mikroba harus disertai nama ilmiahnya.
c) Cara kerja, memuat uraian rinci mengenai urutan pelaksanaan penelitian, mulai dari persiapan hingga pengujiannya, termasuk prosedur analisis kimia, fisika, dan hayati. Untuk penelitan eksperimental dapat dikemukakan jenis rancangan percobaan, jumlah perlakuan, dan replikasinya. Variabel penelitian memuat variabel/parameter yang diamati dan diukur, termasuk variabel yang dikendalikan. Di samping jenis-jenis data penelitian (nominal, ordinal, interval dan rasio) dapat pula dijelaskan satuan pengukurannya.
d) Cara analisis data memuat cara-cara pendekatan pengujian hipotesis (jika ada), baik melalui analisis statistik deskriptif, inferensi, atau cara analisis lainnya.
e) Penutup Pada bagian penutup berisi simpulan dari latar belakang dan kajian teori, serta saran yang ditujukan kepada semuapihak yang membaca proposal tersebut.
3.3. Bagian Akhir
Bagian akhir memuat jadwal pelaksanaan penelitian, anggaran, daftar pustaka, dan lampiran.
Adapun cara merencanakan penulisan proposal kegiatan yaitu menyusun proposal dengan memperhatikan kelengkapan dan isi strukturnya. Berikut rincian dan penjelasannya.
1. Latar Belakang
Menguraikan hal-hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi lahirnya kegiatan tersebut, hubungan kegiatan yang dicanangkan dalam kehidupan sehari-hari, dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, dan menjelaskan secara singkat bentuk kegiatn yang akan digarap.
2. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan berisi hasil yang ingin dicapai dalam kegiatan yang diajukan (umum dan khusus) atau keluaran (output) yang dikehendaki.
3. Sasaran/ Peserta
Menjelaskan tentang objek atau personal yang akan mengikuti kegiatan tersebut (atau lebih dikenal dengan peserta).
4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Uraikan juga kapan dan di mana kegaitan tersebut akan dilaksanakan. Pada bagian ini, tulis secara detail terkait jam, hari, tanggal, bulan, tahun, dan lokasi kegiatan akan dilaksanakan. Apabila jadwalnya terlalu banyak bisa ditulis secara terlampir.
5. Susunan Panitia
Dalam halaman susunan panitia, biasanya hanya ditulis posisi yang penting-penting saja, seperti pelindung kegiatan, ketua panitia, sekretaris, dan lain-lain. Susunan kepanitiaan lengkap dicantumkan dalam lampiran.
6. Hasil yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan merinci tujuan kegiatan, terutama mengenai ukuran-ukuran yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan.
7. Anggaran Dana
Dalam uraian anggaran dana hanya disebutkan jumlah total pemasukan dan pengeluaran yang diperkirakan oleh panitia, sedangkan rinciannya dibuat dalam lampiran tersendiri.
8. Penutup
Berisi harapan yang ingin dicapai dan permohonan dukungan bagi semua pihak dan ditutup dengan lembar pengesahan proposal serta diikuti dengan lampiran.
Etika Penulisan Proposal
Agar usulan kegiatan diterima donatur, proposal mesti memenuhi etika berikut: Memiliki struktur dan logika yang jelas. Sebaiknya penyusun proposal menghindari penggunaan kosakata, seperti mungkin, sebaiknya, ataupun kata-kata lainnya yang menunjukan sikap ragu-ragu. Penyusun proposal sebaiknya menggunakna kosakata, sepert harus, akan, dan kata-kata lainnya yang bersifat meyakinkan. Hasil kegiatan itu harus terukur. Penyusun proposal harus mencantumkan angka-angka yang pasti dan bukan perkiraan. Jenis kegiatan dirumuskan secara jelas, inovatif, terperinci, dan yang betul-betul dapat dikuasai atau dikerjakan. Hubungan kegiatan dengan dana yang diperlukan harus rasional, tidak mengada-ada.
Selanjutnya, ujilah pemahamanmu dengan mengerjakan evaluasi pertemuan 4 pada tautan berikut.
https://forms.office.com/r/ZQ0NJiSHDQ